Lyra berdiri di bawah sinaran petang yang hangat. Meskipun hawanya terasa menusuk, mencucuk semua dermisnya. Lyra memandang ke arah nisan milik Ankara.
Gua nggak akan pernah kembali, Ankara. Gua nggak akan kembali seperti Tuhan memeluk gua lagi lewat Naga dan Sejagat.
Gua benci mengakui kalau rasa sakit hati ini terlalu dalam untuk ditimbun dengan rasa baru. Harus ada berapa kubik air atau tanah untuk menutupi lubangnya.
Gua rasa, seisi lautannya aja nggak cukup itu.
Lyra beranjak, ia menyematkan jemarinya di antara jemari Sejagat. Manik matanya bicara kalau ia ingin kembali hidup.
“Gua rindu.”
“Gua juga.”
Sejuta salam untuk Jagat, kalau gua mati jangan pernah merasa bersedih. Sejuta salam untuk Sejagat kalau gua mati jangan pernah merasa bersalah atas takdir yang mempertemukan kita.
Jemari itu beranjak menjauh, ia tersenyum sambil menatap begitu saksama. Lyra menyentuh pipi Sejagat. Tawa kecilnya begitu indah. Meski pada akhirnya yang Sejagat dapat hanyalah sebuah tangisan patah hari.
“Gua rindu Jagat, gua rindu Jagat, gua rindu Jagat.”
“Emm, gua juga rindu Lyra. Ayo, ayo pulang BiNa mungkin menunggu cerita kita tentang hari ini.”
Air matanya mengalir, membuat pipi kurusnya basah juga kemerahan.
🍁
TAMAT.
Publikasi 10 Juli 2023.Akhirnya selesai. Karena cerita yang istimewa itu, katanya cerita yang selesai.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESWEET | SELESAI✔
Novela Juvenil[Depresweet | Salam untuk Sejagat] Perdana Publikasi 12 Januari 2023 Publikasi ulang Januari 2024 [Fiksi Remaja] Blurb : Ketika ia bertemu Lyra, sosok yang begitu misterius duduk menangis di ruang konseling. Sejagat berubah pikiran, ia hanya ingin...