ʚ 𝑻𝒆𝒏 ɞ

450 16 1
                                    

HAPPY READING!

──────────────────────

"Yeay! Makasih Kak Rey," sorak gadis itu dengan senangnya.

Rey yang melihat gadisnya senang sekali ia menjadi gemas dan tidak bisa menahan untuk tidak mencium tangan Ell.

"Kak Rey nggak mau lihat juga?" tanya Ell, walaupun ia berbicara ke Rey tetap saja pandangannya fokus ke arah handphone.

"Emang seseru apa si, kartunnya?" Rey kepo kenapa Ell terlalu fokus melihat kartun yang berasal dari Jepang itu.

"Ya intinya seru, Kak Rey si gak pernah nonton." Jawab Ell dengan nada sewot karena lelaki itu sibuk dengan mencium tangannya.

"Hm, udah berani sewot kayak gitu ya?"

"Ya, emang kenapa? Gak suka?" kini pandangan Ell beralih ke arah Rey, tidak lagi ke arah handphone.

"Gak kok, udah terusin nonton nya." Rey akhirnya pasrah, dari pada gadisnya terus-terusan ngambek padanya.

"Gue juga mau nonton."

"Wah! Ayo sini, duduk sebelah Ell." Ucap Ell dengan senyum manisnya, ia sedikit bergeser ke sofa yang ada di kamar lelaki itu. Senyum manis dari gadisnya membuat Rey gemas lalu mengusap rambut Ell.

"Ih, gak usah di usapin gitu. Nanti gak rapi," ketus Ell karena ia sudah lelah menata rambutnya tapi malah dengan gampangnya dirusak oleh Rey.

"Iya, maafin."

Ell menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan, "jadi gak nonton Maruko nya?"

"Jadi, cil."

Rey langsung berdiri mengambil laptop nya yang berada di meja belajar, lalu meletakkan di king size nya.

"Pakai ini aja, kalau pakai handphone kekecilan." Ujar Rey lalu mematikan handphone nya.

"Orang sultan mah bebas ya," gumam pelan Ell melihat barang-barang bermerek milik lelaki itu.

"Lo tadi ngomong?" karena Rey mendengar samar-samar suara Ell.

"Ah? Gak kok, aku gak ngomong."

"Berarti gue tadi denger suara siapa?" tanya Rey sembari menjahili Ell, karena lelaki itu tau jika gadisnya takut dengan hantu.

"Gak usah mulai deh," ucap Ell lalu mencubit lengan Rey.

"Ish, ayo nonton Maruko." Sambung Ell, seperti nya gadis itu mulai kesal karena Rey dari tadi menjahili nya terus-terusan.

"Sini, cantik nya Rey." Lelaki itu menepuk-nepuk king size nya.

"Aku di pangku Kak Rey?"

"Iya, sayang. Ayo duduk sini gih." Ucap Rey lalu menarik tangan Ell agar terjatuh di pangkuannya.

"Gak mau, aku gak bocil ya. Ya kali di pangku-pangku." Kesal Ell sembari merangkak duduk di sebelah Rey.

"Ya udah kalau gitu gak usah nonton." Lagi dan lagi Rey menjaili Ell, mata gadis itu memerah sepertinya Ell ingin menangis.

Rey langsung kelabakan dan akhirnya ia berhenti menjahili Ell. Rey menghapus air mata yang jatuh di pipi mulus milik gadisnya, lalu mengecup kening, pipi.

Possessive Reyyan. (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang