Chapter 3

312 150 76
                                    

~~~


~Flashback On~

Dengan tarikan napasnya yang cukup berat, Queenby berjalan menuju coffee shop yang tak jauh dari rumahnya. Dari jaraknya sekarang, Queenby sudah bisa melihat kehadiran kekasihnya, yang sedang menunggunya di salah satu meja tempat favorit mereka.

Belum sempat ia membuka suara, senyuman manis yang menjadi ciri khas lelakinya itu sudah lebih dulu menyapanya.

"Hari ini cantik banget pacar aku," puji Angkasa yang belum lepas menatap wajah cantik Queenby.

Sementara Queenby hanya tersenyum, perasaannya sekarang justru semakin berdegup tidak karuan. Atau justru, sanggup kah Queenby mengatakannya langsung pada Angkasa?

Ya Tuhan, melihat bagaimana respon Angkasa sekarang, nyatanya semakin membuat Queenby mati kutu.

"Kenapa, By? Are you okay?" Tanya Angkasa kemudian, setelah mengamati keterdiaman Queenby.

Queenby otomatis mengangguk kaku, berusaha menampilkan senyum terbaiknya. "Okay, gapapa kok."

"Bener? Kamu ga lagi nyembunyiin sesuatu, kan?"

"Angkasa..."

Mendengar namanya dipanggil seperti itu, Angkasa pun lantas menatap Queenby dengan serius. Dari gelagatnya saja, Angkasa sudah bisa menebak, bahwa memang ada yang tidak beres.

"Sebenernya, ada yang mau aku bicarain."

"Iya, kenapa? Kamu bisa cerita sama aku, By."

Sangat berat memang. Terlebih, ini pun keputusan yang terbilang mendadak. Namun, disatu sisi, Queenby merasa tidak punya lagi pilihan lain. Setelah beberapa hari terakhir memikirkan solusinya, Queenby sama sekali tidak menemukan jalan keluarnya.

Dan ya, menurutnya ini adalah keputusan terbaik yang bisa ia ambil.

"Sebelumnya, aku mau minta maaf sama kamu."

"Tunggu, kenapa harus minta maaf?" Tanya Angkasa tak paham. Namun, dari nada bicaranya, ia masih berusaha untuk memahami situasi dan kondisi Queenby.

Queenby memberanikan diri untuk menatap dalam manik indah milik Angkasa. Entah kenapa, kini hatinya mendadak sakit saat ditatap seperti itu oleh Angkasa.

Tuhan, tolong....

Semoga ini memang keputusan terbaik.

"By, kenapa hmm? Please, jangan buat aku bingung," Ucap Angkasa meminta penjelasan.

"Ayo, bicara sama aku. Jangan kaya gini." Lanjutnya lagi.

Dengan suaranya yang bergetar, serta kedua matanya yang sudah berair, Queenby pun memantapkan niatnya untuk berbicara pada detik itu juga.

"So sorry, aku ga bisa lanjutin lagi hubungan kita. Jadi, aku pengen udahan sama kamu."

Angkasa terdiam selama beberapa saat. Telinganya tidak salah dengar, bukan?

"By, tiba-tiba?" Tanyanya seolah tak percaya.

"Sorry Angkasa, tapi aku rasa kita emang udah ga bisa lanjut lagi."

"Kenapa? Alasannya apa? Coba bilang sama aku?"

Air mata Queenby menetes saat itu juga. Namun, ia berusaha menyembunyikan itu dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang