Chapter 15

230 39 8
                                    

~~~

"Udah denger belum? Kalo ternyata Angkasa sama Steve berantem itu gara-gara Queenby?"

"Maksudnya si murid baru itu?"

"Iyaaa, rame banget tuh, pada bahas di grup angkatan."

"Kalo emang iya, apa yang mereka ributin? Setau gue  Queenby ga deket sama Angkasa, juga Steve?"

"Itu sih yang kita liat, kalo dibelakang kan gatau, siapa tau cewenya gatel nempelin mereka berdua."

"Hahaha, bener sih, jaman sekarang banyak yang keliatannya polos taunya pemain handal,"




Queenby terdiam dengan perasaan tak menentu saat mendengar pembicaraan mereka. Tidak, bukan hanya mereka sebetulnya, sejak memasuki area sekolah, Queenby sudah sepenuhnya sadar bahwa dirinya sedang menjadi pusat perhatian.

Hendak bersikap acuh, namun nyatanya kata demi kata yang mereka lontarkan justru semakin mengusik telinganya.


"Minimal minta maaf sih, udah bikin Angkasa sama Steve di skors juga, kan?"

"Kalo perkaranya gara-gara ngerebutin Queenby, gue yakin anaknya pasti makin besar kepala plus kegatelan,"



"HEHHHH!!!" sentak Kaila yang baru datang, bersama Niken.

Bukan hanya Queenby saja yang terkejut, tetapi beberapa murid yang sebelumnya sedang membicarakan Queenby pun tampak saling melirik satu sama lain atas teguran Kaila barusan.

"Lo sadar ga, apa yang lo omongin barusan?" sarkas Kaila menaikkan sebelah alisnya. "Segitu deketnya lo sama Angkasa, Steve? Sampe bisa tau kalo kemarin mereka berantem gara-gara sahabat gue, Queenby?"

"Yang lo denger itu baru katanya, siapa pun itu orangnya, pasti hobi bacot nyebarin hoax." lanjut Kaila marah.

Queenby terlihat sedikit tidak nyaman dengan situasi sekarang. Selain karena semakin menjadi pusat perhatian, Queenby juga tidak berekspektasi tinggi bahwa Kaila akan bersuara lantang untuk membelanya.

Sebenarnya, Queenby juga bisa melakukan hal tersebut. Namun justru itu, setelah kejadian dimana Angkasa menuduhnya, Queenby jadi berpikir dua kali untuk mengambil langkah apapun itu. Pada intinya, saat ini Queenby memang tidak ingin menonjolkan diri dalam keterlibatan apapun, yang akan membawa namanya menjadi perbincangan.

"Lagipula, apa untungnya sih, buat lo semua kalo ngomongin Angkasa, Steve, sama Queenby?" sindir Niken jengah. "Urusin urusan masing-masing aja lah, gausah pada salty!"

"Kai, Niken-"

"Ssssttt, Queen! Yang kaya gini ga bisa didiemin, apalagi kalo udah nuduh kemana-mana?!" sewot Kaila. "Mana ada sahabat gue gatel, cowo-cowo kalian tuh yang caper plus kegatelan ke Queenby, gausah playing victim pake membalikkan fakta yaaa!" lanjut Kaila menggebu-gebu.

"Udah sana, bubar-bubar!" usir Niken mengakhiri, agar Kaila tidak semakin tersulut emosi jika kembali mendengar balasan mereka.
"Lain kali kalo mau gosip pilih-pilih ya, yang lo gosipin itu ada faedahnya, atau engga?" lanjut Niken tak habis pikir.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang