~~~
Queenby tersenyum simpul, begitu selesai menata rambut panjangnya dengan bandu berwarna putih. Tak lupa, ia pun kembali merapihkan riasan di wajahnya, agar tampilannya semakin terlihat sempurna.
Pagi ini memang tampak seperti hari-hari pada umumnya, namun karena cuacanya yang cerah, membuat mood Queenby pun terbawa baik. Rasanya seperti menyenangkan saja untuk menjalani hari ini.
Setelah selesai memasukkan beberapa barang keperluannya untuk dibawa ke sekolah, perhatian Queenby teralihkan saat Bi Astri datang mengetuk pintu kamarnya yang memang sudah dalam keadaan terbuka.
"Iya, kenapa Bi?"
Bi Astri tersenyum ramah, "Itu Teteh, udah disuruh ke bawah sama Aden Arga."
"Aden Angkasa nya juga udah dateng," lanjutnya kemudian.
Queenby yang semula sedang mengikat tali sepatunya, lantas kembali menoleh ke arah Bi Astri. "Ada Angkasa, Bi? Pake seragam sekolah juga?"
"Iya Teh, sekarang lagi ngobrol sama Aden Arga di depan."
Benar-benar kejutan di pagi hari.
Untuk apa Angkasa datang kemari? Dan, jangan lupakan omelan Queenby kemarin, bahwa dirinya sempat menyuruh Angkasa untuk istirahat di rumah dulu. Lalu, kenapa hari ini lelaki itu malah datang, lengkap dengan seragam sekolahnya?
Sisi keras kepalanya, memang sudah bukan hal baru lagi untuk Queenby. Ya benar, seharusnya dirinya memang tidak usah heran lagi.
"Ini sekarang aku mau turun, Bi boleh minta tolong sekalian bawa nampan bekas sarapan aku tadi ya. Makasih, maaf ngerepotin." ucap Queenby sedikit terburu-terburu.
"Aku pamit pergi," ucapnya lagi, sembari berjalan menuju arah tangga.
"Hati-hati Teteh, jalannya pelan-pelan."
Queenby tersenyum tipis, memberikan gerakan 'OK' ke arahnya.
Sementara itu, sesampainya di bawah Queenby bisa melihat keberadaan Arga dan juga Angkasa yang tengah mengobrol di teras depan. Dilihat dari interaksinya, keduanya memang tampak santai, tidak ada kecanggungan sama sekali. Memang dasarnya hubungan mereka sudah akrab, pikir Queenby.
"Sering-sering main ke sini, Ayah juga sempet nanyain kamu, mau ketemu katanya." ucap Arga.
"Siap Bang, nanti kalo kebetulan Ayah ada di rumah, pasti mampir lagi."
"Udah siap?" tanya Arga begitu melihat keberadaan adik cantiknya. "Kamu berangkatnya jadinya sama Angkasa, kan?"
Queenby belum menjawab, ia justru berpaling menatap Angkasa. "Kamu ngapain di sini? Pake seragam lagi?"
"Hei, kok gitu bicaranya?" tegur Arga dengan lembut.
Queenby ikut duduk di samping Arga. "Abang, liat deh Angkasa itu belum sembuh total, masih harus istirahat dulu di rumah."
"Kamu ga dengerin apa kata dokter ya, kemarin?" sindir Queenby yang tampaknya memang sedikit gemas kepada Angkasa.
"Kata siapa? Aku udah sehat, udah gapapa juga." balas Angkasa pelan, takut juga apabila membuat gadis cantik itu semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
FanficHati-hati dengan mereka yang tak pernah sesuai antara ucapan dan tindakan. Mungkin, itulah ungkapan perasaan yang kini dipegang teguh oleh sosok tampan, Angkasa Rafisqy. Melupakan seseorang yang kita sayangi, kita cintai, tentu bukan hal yang mudah...