perpisahan

114 2 0
                                    

Ini hanyalah cerita abal Abal saja.

***
"Iya Nyonya sejujurnya saya mencintai Yoona"

"Tolong ulangi sekali lagi biar saya denger lagi kami ngomong apa an tadi!!" Tukas Nyonya Im yang sedari tadi terus menyuruh Junho untuk mengulang kata katanya mengenai kalimat pernyataan cintanya untuk Yoona ,,Apa apaan Nyonya Im suruh aku ngomong diulang ulang Mulu emangnya nih kaset apa yang bisa diputer terus? Pikir Junho sedikit kesal oleh tingkah Nyonya Im yang sesukanya menyuruhnya untuk mengulang ulang pernyataannya.

"Iya nyonya sejujurnya saya mencintai Yoona"

"Yang lebih keras lagi ini saya kurang denger lagi!"

Ekor mata Junho melirik Nyonya Im
Sebal tetapi masih berusaha untuk menahan amarahnya yang semakin meninggi itu. Memangnya tidak capek untuk mengulang perkataan yang sama? Coba tukar posisi saja Dia yang jadi majikan Nyonya Im dan seenak udelnya sendiri memerintahkan untuk mengulang perkataan yang lebih sifatnya ke pernyataan cinta kepada seseorang seperti ini terus apakah dia bakal menerima?

"IYA NYONYA SEJUJURNYA SAYA MENCINTAI YONNA DAN SEJUJUR NYA JUGA SAYA NGGAK PENGEN KEHILANGAN YOONA SAYA INGIN SELALU BERADA DISAMPINGNYA UNTUK SELAMA LAMANYA!!" Tanpa sadar Junho telah berani berteriak didepan Nyonya Im dengan suara selantang itu sungguh sesuatu diluar dugaannya bahkan Junho sendiripun tampak terdiam berfikir mengapa dia bisa berkata selantang itu dengan imbuhan kata katanya yang semestinya tidak ia katakan diluar tanpa suruhan Nyonya Im. Sekarang jangan bertanya Apa ekspresi Nyonya Im seperti apa , Dia menganga syok mendengar Junho bisa berkata seberani itu membentaknya dihadapan mukanya tanpa rasa takut sedikitpun ,

"Maaf Nyonya saya khilaf tadi ! Saya keceplosan bilang seperti itu seharusnya saya tidak katakan kata imbuhan terakhirnya yang tidak Disuruh oleh Nyonya ,, sungguh saya minta maaf karena telah lancang berkata selantang ini didepan anda Nyonya" Junho membungkukkan badannya 90% derajat , Meminta maaf pada Nyonya Im atas apa yang terjadi barusan , Dia bisa bisanya keceplosan bilang seperti itu didepan Nyonya Im yang notabene adalah ibunda Jiyeon , Jika nyonya Im beritahu ke Jiyeon soal ini pasti Jiyeon semakin membencinya ,, Junho hanya tidak menginginkan hubungan pertemanan dengan Jiyeon menjadi renggang ,walau Yoona lah wanita yang dicintai nya tapi ia juga tidak mensisihkan posisi Jiyeon sebagai sahabat baiknya , bahkan saking baiknya Jiyeon tidak jadi melaporkan nya kepolisi akibat ulahnya menjambret tas Jiyeon , Dan hebatnya Jiyeon meskipun mengetahui dialah yang menjambret tas miliknya Jiyeon tidak memarahinya justru meminta tas itu secara baik baik ...
Seandainya perasaannya mampu semudah itu terbolak balik kemanapun pasti Junho berharap bisa perlahan lahan tuk belajar mencintai perempuan seperti Jiyeon ..

"Jangan HARAP KAMU DAN IBUMU SELAMANYA MENGINJAKAN KAKI DIRUMAH SAYA INI !! ATAS APA YANG KAMU LAKUKAN TADI DIDEPAN SAYA !! KAMU BEGITU KURANG AJAR SEKALI YAH JUNHO !! BERAPA KALI KESALAHAN YANG KAMU PERBUAT SELAMA BARU TINGGAL DISINI HAH?! BERAPA COBA KAU HITUNG SENDIRILAH KESALAHAN MU ITU! RENUNGKAN LAH KESALAHAN MU JUNHO!! CUIH SAYA GAK SUDI ANAK SAYA JIYEON MINTA DITUNANGKAN DENGAN LAKI LAKI KURANG AJAR SEPERTI MU!! Nyonya Im meludahi Junho yang hanya bisa terdiam mendengar semua ocehan Nyonya Im yang memarahinya.

"Sekali lagi maaf kan saya Nyonya saya katakan dari lubuk saya yang paling dalam saya minta maaf yang sebesar besarnya kepada Nyonya " Junho membungkukan badan kembali untuk kesekian kalinya. Raut wajahnya terlihat murung merenungkan kesalahannya yang telah diperbuatnya ..

"Junho mengapa kau terus membungkukkan badanmu dihadapan Nyonya!? Ayo sebaiknya kita pergi dari sini saya Ibu juga tidak ikhlas kamu dimarahi oleh Nyonya Im terus menerus seperti itu! Walau kita bukan orang kaya kita hanyalah rakyat jelata , miskin yang tidak setara tidak sebanding dengan Nyonya tapi kita masih punya harga diri nak! Jangan lah kita diam saja ketika harga diri kita diinjak injak oleh orang ! Jawablah sesuai kemampuan kita yang penting jangan sampai kita diam dihina oleh orang karena itu adalah suatu kebodohan!" Entah sejak kapan Ibunda Junho datang kemari namun suara nya langsung saja membuat Junho serta Nyonya Im menoleh padanya akan tetapi ekspresi Nyonya Im tampak biasa biasa saja seolah santai berbeda dengan Junho yang kaget luar biasa.
."ibu..? Kok bisa ibu bisa sampai kesini? Ibu kemari dengan siapa? Siapa yang menuntun ibu berjalan kemari dan membawakan kursi roda ibu bisa sampai kesini?" Tanya Junho secara bertubi tubi kepada Ibunya ia heran mengapa bisa ibunya bisa datang menghampirinya yang sekarang berada di balkon bersama Nyonya Im, yang menjadi keheranan Junho yaitu tak mungkin Ibunya menjalankan kursi rodanya untuk menaiki tangga . Jadi siapa yang telah membantu ibunya? Junho berfikir keras..

Always Love You Junho&YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang