sekolah

547 51 0
                                    





Asahi sudah siap dengan seragam sekolahnya dan kini sedang duduk di kursi meja makan menunggu junkyu selesai memasak.

Hari ini menu sarapan Asahi roti tawar dengan selai coklat dan bekal Asahi yang di bentuk hello Kitty oleh junkyu selain itu ada ayam goreng, sosis, mie dan telur.

Junkyu dan Asahi sarapan bersama dan junkyu akan mengantarkan Asahi ke sekolah sembari junkyu akan kerja di toko bunga miliknya.

Junkyu membuka toko bunga karena selain menyukai bunga juga junkyu ingin mendapatkan penghasilan untuk dia dan Asahi.




Junkyu dan Asahi sudah sampai di sekolah Asahi, hari ini hari pertama Asahi sekolah begitu juga dengan anak-anak yang lain jadi banyak orang tua murid yang mengantarkan anak mereka.

" Bun, apa asa akan mendapatkan teman" tanya Asahi melihat banyak anak-anak yang bermain dengan orang tua mereka.

Junkyu mengusap kepala sang anak dan menggendongnya " jika asa jadi anak baik maka banyak yang akan menjadi teman asa" ucap junkyu menyemangati sang anak

Asahi mengangguk namun wajah Asahi kembali murung saat murid lain yang di antar oleh kedua orang tua mereka berbeda dengan Asahi yang di anatar junkyu. Junkyu yang paham perubahan wajah dan anak memeluk Asahi.

" Asa jangan lihat orang lain, asa punya bunda tapi jika asa tidak cukup memiliki bunda maka bunda akan mencarikan Asahi orang tua yang lengkap" ucap junkyu berbisik

Asahi menggeleng dan memeluk erat junkyu " maafin asa bun, bukan itu maksud asa, asa hanya penasaran seperti apa kasih sayang seorang ayah" lirih Asahi

Junkyu mendekap tubuh Asahi dan mengelus lembut wajah Asahi dan menciumnya " jika tuhan mengizinkan Asahi untuk mendapatkan seorang ayah maka nanti asa akan mendapatkannya" lembut junkyu, Asahi mengangguk.








Junkyu mengantar Asahi masuk ke sekolah namun langkah mereka terhenti saat seorang anak berteriak.

" Icung nggak mau sekolah dad" teriak anak itu kepada seorang pemuda yang di panggil Daddy.

Jeno melihat jisung dengan lelah, sedari pagi jisung terus berteriak tidak ingin sekolah bahkan sekarang saat mereka sudah di sekolah jisung tetap berteriak membuat semua mata mengarah kepada mereka.

" Sayang kalau icung nggak sekolah terus gimana" berusaha menahan amarahnya

" Pokoknya icung nggak mau ya nggak mau, icung malu dad, lihat mereka di antar kedua orang tuanya sedangkan icung hanya Daddy" teriak jisung membuat hati jeno sakit

Jeno menutup matanya agar tidak kelepasan memarahi jisung, jeno memegang dadanya yang terasa sesak.

" Kenapa kamu memarahi ayah mu" ucap Asahi mendekati jisung dan Jeno tentu saja junkyu ikut dengan Asahi

" Kau siapa dan mau apa ha" teriak jisung kepada Asahi

" Kau beruntung mempunyai ayah yang menyayangi kamu tapi kamu memarahi ayah mu, lihatlah ayah mu yang tertekan oleh ucapan mu" ucap Asahi seperti orang dewasa padahal dia masih berusia 5 tahun.

Jisung melihat jeno yang masih memegang dadanya yang sesak " dad" panggil jisung lirih

" Daddy nggak apa, jika icung nggak ingin sekolah kita pulang sekarang" ucap jeno membuka pintu mobilnya, jeno lelah, jeno sakit dan jeno ingin mati.

" Dad" panggil jisung dengan suara bergetar

" Om" Asahi memegang ujung jas jeno sebelum jeno masuk mobil

Jeno berbalik dan jongkok agar sejajar dengan Asahi, jeno berusaha untuk senyum. Asahi tersenyum " jangan senyum om jika om terluka, menangis lah dan lupakan rasa sakit itu" ucap Asahi mengelus lembut pipi jeno.

Jeno cukup terkejut dengan cara Asahi berbicara, cukup terlihat dewasa dan berwibawa.

Jeno cukup terkejut dengan cara Asahi berbicara, cukup terlihat dewasa dan berwibawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee jisung
5 tahun
Anak Jeno
Sayang Jeno dan junkyu


Kim/Hamada Asahi5 tahunAnak angkat junkyuSayang junkyu dan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim/Hamada Asahi
5 tahun
Anak angkat junkyu
Sayang junkyu dan Jeno





Thanks you very much

my new familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang