Sebulan sudah setelah jisung mengamuk dan sebulan juga Jeno pindah ke rumah baru yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Jeno memilih untuk tinggal di sebuah desa yang penuh dengan pepohonan yang rindang memberikan kesejukan.
Jeno hanya hidup sendiri, jisung tinggal bersama mama dan papa Jeno, Jeno meninggalkan semua kehidupannya di kota dan juga perusahaan nya. Semuanya di serahkan kepada papanya.
" Sudah berapa bulan kita berpisah tapi aku masih memikirkan dan bahakan mencintai mu kyu" ucap jeno menatap jauh ke arah hutan yang ada di belakang rumah yang Jeno tempati
" Semoga kau bahagia kyu" Jeno menutup matanya lelah.
Di lain sisi jisung menjadi anak yang pendiam dan dingin, tidak hanya kepada orang sekitar tapi dengan Oma dan opa ya jisung juga dingin.
" Ji makan dulu sayang" ucap mama Jeno
" Kalian makan saja jika aku lapar aku akan ambil sendiri" jisung melangkah namun berhenti saat opanya berteriak
" Seperti ini kah Daddy mu mengajarkan kamu bersikap"
Jisung berbalik dan menatap tajam papa Jeno " jangan kau salahkan Daddy dalam mendidik ku, Daddy mendidik ku dengan baik saat ini sikap ini ada karena keegoisan kau sendiri jaehyun, kau yang memaksa ku seperti ini kau yang memaksa Daddy meninggalkan ku dan kau juga menghancurkan kehidupan ku yang seharusnya aku jalani dengan bahagia bersama daddy ku, belum kah kau puas mengatur hidup Daddy ku ha tidak kah kau puas melihat anak kau sendiri hancur berkeping keping jaehyun" teriak jisung di akhir kalimatnya
Semua yang ada di ruang makan terdiam termasuk kakek jeno yang juga ada disana
" Kalian menghancurkan hati anak sebesar aku kalian merusak kehidupan aku tapi kalian masih bisa makan dan tertawa dengan bebas, kalian pikir aku dan Daddy robot ha" jisung muak, jika jisung boleh memilih biarlah jisung ikut dengan jeno hidup di desa yang jauh dari kejamnya kota dan kehidupan.
Taeyong ibu Jeno mendekati jisung " jangan mendekat taeyong kau sama saja dengan mereka tidak pernah memikirkan perasaan aku dan daddy" membuat taeyong terhenti dan menatap jisung tidak percaya
Jisung tersenyum melihat tatapan taeyong " jangan menatap ku seperti itu taeyong aku bukan cucu mu lagi semenjak kau memisahkan aku dengan Daddy dan memaksa Daddy hidup seorang diri" jisung meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamar.
Kini ruang makan semakin sunyi setelah kepergian jisung tidak ada yang berani untuk makan bahkan kakek jeno memilih untuk pergi dari ruang makan. Taeyong menatap jaehyun dengan sendu, belum juga masalah yang lain selesai sekarang masalah baru datang dan itu masalah jisung cucu mereka.
Taeyong meninggalkan meja makan dan kembali ke kamar, makanan yang sudah tersaji tidak ada yang mau memakannya lagi.
Jisung membuka pintu balkon kamarnya dan menatap langit malam, mendung sesuai dengan keadaan hati jisung saat ini, jisung tersenyum gentir.
" Dad icung kangen, icung ingin Daddy, icung nggak mau hidup seperti ini, icung nggak bakal minta mommy lagi sama Daddy agar hidup kita kembali seperti dulu hiks" air mata jisung jatuh begitu saja membasahi kedua pipi yang kini sudah tirus.
Tidak ada lagi pipi tembam, tidak ada lagi jisung manja, tidak ada lagi jisung baik yang tertinggal hanya jisung kurus, dingin dan tajam. Semua kebaikan yang selalu di perlihatkan jisung kini hilang dengan kepergian jeno.
Thanks you very much
KAMU SEDANG MEMBACA
my new family
RandomKim asahi yang ingin merasakan kasih sayang seorang ayah dan Lee jisung yang ingin merasakan kasih sayang seorang ibu bisakah kedua anak itu menemukan kasih sayang yang mereka mau jeno x junkyu