Mentari pagi muncul di ufuk timur yang mengeluarkan sinar kuning keemasannya. Kota Pulau Rintis dipadati oleh para penduduk lokal yang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.
Tidak terkecuali dengan Boboiboy, Tok Aba dan Ochobot yang sibuk mengurus kedai mereka. Kedai Kokotiam adalah nama dari kedai mereka yang menjual aneka jenis minuman cokelat. Para pelanggan banyak yang berdatangan, bahkan ada yang berasal dari luar negeri hanya untuk mengunjungi kedai cokelat paling terkenal se-Malaysia.
"Boboiboy! Antar pesanan ini ke meja nomor 21, 15 dan 11!" perintah Tok Aba.
"Baik, Tok! BOBOIBOY KUASA TIGA!!". Boboiboy berpecah menjadi tiga kekuatan elemen. Halilintar, Taufan dan Duri adalah tiga elemen pilihan Boboiboy untuk melaksanakan tugas dari Tok Aba.
"Meja nomor 21, cokelat panas dan sundae chocolate mix". Halilintar memberikan pesanan kepada pelanggan yang duduk di meja nomor 21.
"Terima kasih, Adik Ganteng!" senang seorang perempuan muda yang duduk di meja nomor 21.
"Sama-sama" blushing Halilintar dan pergi meninggalkan pelanggannya itu sambil menutupi raut wajahnya yang merah padam.
"Ini pesanan anda, Tuan!". Taufan memberikan pesanan kepada pelanggan di meja nomor 15.
"Terima kasih ya! Ini uang tip-nya!". Pelanggan muda bergender laki-laki itu memberikan uang tip kepada Taufan, pelayan yang menurutnya ramah bagi seluruh pelanggan.
"Wah! Terima kasih, Tuan!" senang Taufan.
"Sama-sama" balas pelanggan Taufan.
"Pesanan nomor meja 11. Hot Chocolate dan Waffle Ohio Milky". Duri memberikan pesanan kepada pelanggan yang duduk di meja nomor 11.
"Danke, Duri!" senang pelanggan tersebut yang berasal dari Jerman.
"Uh... maaf, Tuan. Duri tak paham artinya. Hehehehehe....." sengih Duri menggaruk tengkuknya.
"Artinya Terima kasih, Duri!" bantu Halilintar yang kebetulan melihat Duri kesulitan berkomunikasi dengan pelanggan asing tersebut.
"Oh... begitu ya" angguk-angguk Duri dan memberikan senyuman manis sebagai balasan dari pelanggannya itu.
"Boboiboy! Ini ada pesanan lagi!" panggil Ochobot.
"Siap, Ochobot!". Taufan mengambil pesanan pelanggan yang bernomor 32 yang nampannya berisi secangkir cokelat panas dengan krim susu diatasnya.
Seorang pelanggan laki-laki yang duduk di meja nomor 32 tampak sedang membaca koran berita berbahasa Indonesia. "Ternyata harga cabai sekarang naik 30 persen. Ini benar-benar bencana!".
"Tuan? Ini pesanan milik Tuan! Secangkir cokelat panas dengan krim susu diatasnya". Taufan memberikan pesanan kepada pelanggan yang duduk di meja nomor 32.
"Terima kasih".
"Sama-sama, Tuan!".
"Tunggu dulu!". Pelanggan itu menghentikan langkah Taufan yang akan meninggalkannya.
"Eh? Ada apa, Tuan?" bingung Taufan.
"Kedai ini tutupnya jam berapa?".
"Sore, Tuan. Kira-kira jam 5 sore".
Pelanggan muda bergender laki-laki itu melihat jam tangannya yang memiliki brand bermerek Alexandre Christie. "Hmm... sekarang jam 9 pagi" gumamnya.
"Memangnya ada apa ya, Tuan?" tanya Taufan ramah.
"Aku ingin bicara dengan Atok kalian. Ini hal yang penting. Tolong sampaikan ke Atok kalian kalau aku akan menunggunya disini!".

KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu (✔)
Action🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 Dia kembali! Dia, musuh lama Boboiboy telah kembali! Dia adalah musuh terkuat Boboiboy dan dia kembali sebagai pelenyap. Dia adalah kenangan terburuk bagi Boboiboy. Dia adalah monster yang tidak mengenal belas kasihan. Dia kejam...