Huh...
Hembusan nafas kasar lolos begitu saja, dari gadis dewasa saat akan memasuki apartemennya. Christy, nama gadis dewasa itu. Selalu saja begitu, ketika ia hendak membuka pintu apartemen tersebut. Mungkin dia hanya mengekspresikan kelelahannya, karena seharian bekerja. "Capek banget ya tuhan..."keluhnya. Saat membaringkan tubuhnya dikasur. Dia tidak langsung pergi untuk membersihkan diri, mungkin dia pergi setelah sudah cukup untuk berbaring dikasur miliknya.Setelah beberapa menit kemudian, Christy bangkit. Dia baru ingat, bahwa dirinya itu masih mengenakan pakaian yang sama seperti pagi tadi. Dia melangkah malas memasuki kamar mandi. Jujur, dirinya sudah nyaman dengan kegiatan berbaring tadi. "Harusnya aku tadi mandi dulu ya, males kalo udah gini" ujarnya. Ini mungkin pelajaran buat dirinya, karena lebih memilih bermalas-malasan daripada bersih-bersih terlebih dahulu.
Setelah selesai bersih-bersih, dirinya kembali merebahkan tubuhnya pada kasur. Tak butuh waktu lama, ia kini sudah terlelap tidur. Handphone miliknya masih setia ia genggam dan masih menyala tanpa dirinya sadari, karena sudah terlanjur mengantuk.
******
Waktu sudah pagi, bunyi bising dari jam weker miliknya itu telah membangunkan seorang Christy. Dia sengaja memasang alarm lebih pagi, dari waktu dia berangkat bekerja. Karena Christy harus membersihkan apartemennya terlebih dahulu, sebelum ia tinggalkan bekerja.
"Cuci piring udah, cuci baju udah. Hmmm...kayaknya udah semua deh" gumamnya. Setelah dirasa semua pekerjaan rumah sudah beres, dia menuju kamar mandi dan bersiap-siap kembali ke tempat kerjanya.
Christy sudah siap untuk pergi sekarang, dia menutup pintu apartemennya dan tidak lupa juga untuk mengunci pintu tersebut. Christy berjalan menuju parkiran, karena mobilnya terparkir disana. Setelah memasuki mobil, Christy mulai menjalankan mobilnya untuk pergi menuju ke tempat kerjanya.
Setelah sampai, Christy masuk pada ruangan miliknya. Tas yang ia bawa ditaruh didalam lemari yang berada pada ruang kerjanya. "Masih jam 8..." gumamnya. Dia rasa, masih ada banyak waktu untuk dirinya pergi sarapan dikantin tempat itu. Padahal dirinya masuk kerja jam 9 pagi, tapi Christy datang satu jam lebih awal
"Pagi dok" sapa perawat rumah sakit itu.
"Pagi..." sapa Christy balik. Tunggu, Dok? Christy seorang dokter?. Iya, Christy merupakan seorang dokter muda di rumah sakit Pelita. Bahkan, dari banyaknya dokter dirumah sakit itu. Christy merupakan dokter paling muda diantara semuanya. Huh, Christy ini pintar sekali.
******
"Bunda, bunda pulang dulu aja. Aku gapapa kok disini sendiri dulu" ujar Kenzie. Dia tidak tega melihat bundanya yang terus berada dirumah sakit. Apalagi, bundanya itu hanya tidur disofa semalaman.
"Bunda disini aja, gapapa kok. Kasian nanti kamu sendirian."
"Enggak bunda, aku baik-baik aja. Bunda juga nggak bawa baju ganti kan? Mending bunda pulang dulu" benar apa yang dikatakan anaknya itu, dirinya lupa membawa baju ganti miliknya. Dia tidak mungkin, kalau tidak mengganti baju yang kini ia pakai walaupun sudah mandi.
"Yaudah, nanti bunda pulang dulu. Tapi sekarang, kamu makan dulu ya! Baru nanti bunda pulang." Shani menyupai anaknya terlebih dahulu, sebelum pulang kerumah untuk mengambil keperluan yang dibawa kerumah sakit ini.
Setelah Bunda Shani selesai menyuapi anaknya sampai piring yang ditangannya itu tak tersisa sedikitpun, ia langsung membereskan perlengkapannya. "Bunda pulang dulu, kamu baik-baik disini ya!" Ujar Shani berpamitan pada anaknya
"Iya bunda, bunda hati-hati" Shani mengacungkan jempol pada Kenzie, anaknya pun membalas seperti itu juga.
2 jam berlalu, Kenzie masih setia berbaring pada bangsalnya. Untungnya, ia sudah mempunyai tenaga untuk memegang handphone miliknya. Jadi dia tidak terasa bosan, walaupun hanya sendirian.
Kemudian, pintu kamar ruangan Kenzie terbuka. Menampilkan beberapa perawat dan juga mungkin dokter, untuk memeriksa dirinya. "Pagi..." sapa dokter itu dengan ramah.
"Pagi dok..." Kenzie membalas sapaan dokter tersebut.
"Izin cek dulu ya pak" ujar Dokter itu. Ia akan memeriksa keadaan Kenzie sekarang.
"Iya silahkan dok..." para perawat kemudian memeriksa tubuh Kenzie. Dari mulai tensi darah, cek suhu tubuh, cek detak nadi, sampai mengecek luka yang ada diperutnya.
"Ada keluhan pak?"
"Selama ini ga ada sih dok, aman-aman aja. Cuma kadang terasa pusing dikit" Dokter itu mengangguk mendengar perkataan Kenzie. Dirinya paham betul apa yang Pasiennya rasakan.
"Itu efek dari luka lebam yang ada di kepala bapak, mungkin tidak lama lagi juga akan hilang pusingnya." Tanpa Kenzie beritahu, Dokter tersebut sudah paham. Dokter itu berpikir bahwa pasiennya sekarang mengalami luka karena pukulan yang berkali-kali pada kepalanya, sehingga menjadi pusing.
"Cepet sembuh pak, obatnya juga jangan lupa diminum."
"Maaf telah mengganggu waktunya, terimakasih" setelah berkata demikian, Dokter dan para perawat hendak keluar dari Ruangan Kenzie sekarang. Namun, entah keberanian darimana. Kenzie mengulurkan tangannya, ia hendak berkenalan dengan sang dokter tersebut."Kenzie..." dokter tersebut pun mengerti. Dia langsung membalas uluran tangan pasiennya itu. "Christy..." keduanya, saling menatap. Entah kenapa, waktu terasa terhenti seketika. Kenzie menatap wajah teduh Christy, begitupun sebaliknya. Mereka seakan tidak ada yang mau menyudahi, genggaman tangan itu.
"Ekhemm..." dehem salah satu perawat disana. Lamunan keduanya terbuyarkan, pikiran mereka telah kembali secara normal. Kenzie dan Dokter Christy sama-sama melepaskan genggaman itu, keduanya pun menjadi salah tingkah. Dokter Christy berjalan keluar terlebih dahulu, meninggalkan para perawat disana. Dia tidak mau semua yang ada disana melihat wajahnya yang sedang menahan malu.
Satu kata, hanya satu kata menurut Kenzie untuk mendeskripsikan Dokter tadi. 'Sempurna' itu sudah cukup untuk mendeskripsikan dokter tadi, menurut Kenzie. Dia tidak pernah bertemu dengan wanita yang secantik Dokter tadi. Senyuman yang begitu manis, juga menjadi daya tarik Dokter Christy tadi.
Padahal baru beberapa menit bertemu, namun wajah Dokter Christy tersebut terus saja terbayang-bayang dipikiran Kenzie. "Ya tuhan... cantik banget..."
*
*
*
*
*
*
TBCTERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🙏🏼
TERIMAKASIH JUGA SUDAH VOTE 🙏🏼See U Next Chapter! 👋🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Rumahku
Romance[CHRISZEE] [COMPLETED] "Kau bagaikan rumah bagiku..." "Tetap bersamaku ya..." Mengisahkan seorang pria bernama Kenzie, menemukan seorang wanita yang dia anggap rumah. Pertemuannya cukup konyol, mereka bertemu dirumah sakit. Kenzie yang saat itu seda...