08

801 82 4
                                    

Warning: Super OOC, gaje, typo(s), crack couple, bosenin, alkohol dan lemon!

.

.

Finally, club baru Hinata resmi dibuka. Lokasinya di dekat taman dan sebuah gedung yang biasa dipakai untuk pameran. Club itu memakai bangunan bekas supermarket yang gulung tikar. Well, modal yang besar untuk menghabiskan tabungan Hinata. Setelah ini ia harus benar-benar bekerja keras bagai Hyuuga.

"Selamat atas pembukaan club-mu, Bos!" Ino memeluk Hinata dari samping. Akhirnya ia akan mulai bekerja.

"Terima kasih, Ino. Kau banyak membantu." Hinata tersenyum pada Ino. "Oh, sampaikan terima kasihku pada temanmu juga. Polisi yang bantu mengurusi masalah administrasi, yang pasangannya mirip sepertiku."

Ino tertawa pada Hinata. Ia masih ingat bagaimana Shikamaru, teman detektifnya, terkejut saat bertemu Hinata. Wajah Hinata mirip seperti pacarnya. Tentu wanita Shikamaru bukan bermarga Hyuuga, kali ini.

"Dengan senang hari. Mungkin kapan-kapan aku akan mengundang Shika dan pacarnya. Kalian akan terkejut saat bertemu satu sama lain." Hinata menggeleng, mungkin sebaiknya tidak usah.

"Jangan terus menempel padanya, Ino. Hinata punya banyak urusan." Kiba muncul, memisahkan Ino dan Hinata.

"Oh, anjingmu sangat pencemburu, Hinata." Ino mendengus, Kiba mendelik kesal.

"Apa kau mau jadi pasangan dansaku, Hinata?" tanya Kiba.

"Musiknya belum mulai dimainkan, 'kan?"

"Ya. Hanya persiapan." Ino tersenyum meremehkan.

Bicara soal pasangan, Hinata sepertinya melupakan sesuatu. Atau seseorang atau juga sekelompok orang.

"Hinata." sekarang Sasuke yang muncul.

"Hai, tampan! Kau sendirian?" Ino tersenyum genit. Pria jangkung di depannya oke juga.

"Jaga matamu, Ino! Dia tunanganku." Hinata mengangkat alisnya pada Ino sebentar. Lalu, ia mendekat pada Sasuke dan membawanya pergi.

"Kalau kau bosan, kau bisa memberikannya padaku, Bos!" Ino sedikit berteriak agar Hinata bisa mendengarnya. Sambil mengedikkan bahu, ia meninggalkan Kiba yang ditinggalkan.

"Ada apa kau mencariku?" tanya Hinata. Kini ia dan Sasuke sudah menjauh dari 'pengganggu'.

"Neji mencarimu." setelahnya Sasuke dan Hinata pergi menuju meja keluarga Hyuuga berada.

"Hinata!" Neji tersenyum senang. Akhirnya adiknya muncul.

"Selamat atas usaha barumu. Meskipun aku lebih senang kau bisnis butik saja sih." Sakura menyenggol Neji.

"Jangan dengarkan dia, Hinata. Kau berhak melakukan apapun yang kau mau. Omong-omong, selamat ya!" Sakura ikut menyelamati.

"Aku yakin darah Hyuuga masih mengalir dalam tubuhmu. Kau harus berhasil dengan bisnismu ini, adik!" Hinata mengernyit. Hanabi kenapa? Sudah mulai mabuk?

"Ya, ya, ya. Terima kasih atas ucapan kalian. Tapi..." Hinata menoleh. "Siapa yang mengundang pengacara ke sini?"

Hinata heran. Kenapa si panda merah ada di acaranya? Perasaan inspeksi masih dua hari lagi. Hinata juga belum butuh bantuan hukum karena melanggar peraturan tuh.

"Dia pasanganku!" Hanabi merangkul Garaa. Bahkan kembaran Hinata itu kini malah mencubit pipi Gaara.

"Mungkin sebaiknya jangan biarkan dia terlalu banyak minum." Hinata menatap geli pasangan aneh itu. "Aku percayakan dia padamu, Kak Sakura."

Unwanted Bond [SasuHina X Kiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang