"Heh, itu sebenarnya hanya alasanmu untuk minum-minum, kan?" cibir Xavier.
"Enak saja," hardik Noella. "Daripada kita mati karena kebosanan, bukankah lebih baik kita bermain bersama? Bukan begitu, Kar?" Gadis itu berusaha mencari pembelaan dari sepupunya.
Karina mengangguk tanda setuju. "Benar apa kata Noella. Sudah lama juga kita tidak bermain dan berkumpul bersama, bukan?"
Noella kemudian pergi mengambil minuman dan beberapa gelas. Saat yang bersamaan, Kenneth dan Jules juga masuk ke dalam ruangan itu. Kenneth melemparkan kunci mobil Karina yang dengan sigap ditangkap olehnya.
"Mobilmu sudah diperbaiki. Aku sudah mengirimkan rincian biayanya padamu," ucap Kenneth datar.
"Wah, terima kasih banyak, Ken! Entah apa yang akan terjadi jika kau tidak membantuku," ujar Karina. Ia mengambil ponselnya dan mengirimkan uang yang sengaja ia lebihkan ke rekening Kenneth.
"Memangnya kau dari mana, Ken? Kenapa kau yang membawa mobil Karina?" Xander bertanya heran.
"Aku dan Aksara tidak sengaja bertemu dengan Karina di jalan saat roda mobilnya bocor. Yah, karena Karina dan Aksa harus datang untuk makan malam, jadilah aku yang menunggu montir itu memperbaiki mobil Karina," jelas Kenneth panjang lebar.
"Kemudian manusia ini menghubungiku untuk menemaninya," tambah Jules, yang merupakan asisten pribadi Xander. "Hei, apa kita mau pesta minum-minum sekarang?" Mata pria itu berubah lebar saat melihat Noella membawa botol-botol minuman bersama para pelayan.
Noella tertawa kecil. "Kita akan minum-minum dengan cara yang berbeda." Gadis itu duduk di karpet dan meminta semua orang ikut melingkar bersamanya. "Jadi, kita akan mengatakan suatu hal dan siapa pun yang pernah melakukannya harus meminum minuman yang ada di gelasnya, oke?"
"Fair enough." Mereka semua serempak mengangguk-angguk mendengar instruksi Noella.
"Alright, I'll go first!" Ia menatap semua orang satu per satu. "Kau harus minum, jika kau pernah mencium lebih dari lima orang." Xander, Aksara, Xavier, dan Noella sendiri meminum minuman di gelas mereka.
"Hah, kau itu memang ingin saja minum," gerutu Xavier. Noella hanya menjulurkan lidahnya meledek.
"Guess it's my turn." Karina gantian berbicara. "Kau harus minum, jika kau pernah ditampar oleh pria atau wanita." Ucapan Karina sukses membuat semua pria meminum minuman di gelasnya.
"Geez, I can't believe I have jerk brothers." Noella menatap kedua kakaknya jijik. Sementara itu Xander dan Xavier hanya melotot ke arah adik perempuannya satu itu.
"Sudahlah, gantian sekarang aku." Xander memotong agar Noella dan Xavier tidak kembali bertengkar. "Drink if you have kissed someone in this room."
Noella membelalak. Ia menengok ke arah Karina untuk meminta sedikit bantuan. Akan tetapi, Karina justru menahan tawanya seakan ia bisa membaca pikiran Noella. Mau tidak mau, gadis itu tidak punya pilihan selain meminum minumannya. Kegiatan itu juga dilakukan oleh pria yang duduk tak jauh darinya.
"Kenneth?" tanya Xavier dengan raut wajah tidak percaya. "You have kissed my sister?"
"Gosh, Xavier, it's been a really long time!" Noella memutar matanya. Sebenarnya, waktu itu adalah kesalahan besar yang pernah Noella buat. Ia mabuk berat dan terjatuh tepat di hadapan Kenneth. Entah apa yang dia pikirkan dulu sampai-sampai dia berani mencium Kenneth tepat di bibirnya.
Namun, itu dulu sekali saat Noella baru berani ke nightclub terang-terangan. Hubungannya dengan Kenneth juga baik-baik saja tanpa ada perasaan yang mendalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire's Desire
General FictionAXJ SERIES #1 18+ Menjadi putra pertama keluarga Bourge membuat Aksara Damien Bourge menjadi satu-satunya pewaris perusahaan turun temurun keluarganya. Pria blasteran Amerika-Indonesia itu memang salah satu yang paling tampan di sejarah keturunan Bo...