Sudah menjadi tradisi bagi ketiga wanita paruh baya itu, saat mereka berulang tahun, mereka akan merayakannya bersama-sama. Perayaan itu biasanya sederhana dan hanya dilakukan bersama keluarga saja. Acara berupa makan malam bersama dan anak-anak biasa mengakhirinya dengan bermain game saat mereka kecil atau meminum alkohol ketika mereka dewasa.
Dulu momen itu menjadi momen yang amat spesial bagi mereka semua. Karena saat itulah mereka akhirnya bisa berkumpul bersama-sama secara utuh. Persahabatan yang sudah terasa seperti keluarga itu akan sangat terasa ketika tiga wanita itu berulang tahun.
Namun, sebelum mereka menghabiskan waktu mereka dengan makan malam, keluarga Shaw juga punya acara tersendiri untuk merayakan ulang tahun Zoe.
"Happy birthday, My Zozo." Jay menghampiri istri tersayangnya itu dan mengecup bibirnya lembut. "Thank you for being an amazing wife and mother for all of us."
Wanita yang tahun ini menginjak umur 52 tahun itu tersenyum lebar. "Thank you so much, Jayden."
"Happy birthday, Mom!" ucap Karina sambil membawa kue ulang tahun kecil dengan lilin berangka 52 di sana. "I love you always, now and forever."
"Karina!" pekik Zoe kaget. Ia sesungguhnya tak menyangka anaknya itu akan berkata demikian. Manik hazelnya terlihat berkaca-kaca menahan tangis. "Thank you, Dear. I love you too, now and forever."
Karina memeluk ibunya dengan sangat erat dan dibalas tak kalah eratnya oleh wanita itu. Memang, kadang Karina tidak suka jika ibunya mulai bersikap overprotective tanpa alasan dan kerap mengekang mimpinya. Akan tetapi, itu semua tidak pernah melunturkan kasih sayang Karina pada ibunya. Hubungan mereka memang masih renggang, namun Karina bukan anak durhaka yang juga langsung melupakan semua kebaikan ibunya.
"Make a wish, Mom," ucap Karina menyodorkan kue itu ke depan wajah Zoe. Wanita itu mengatupkan kedua tangannya, berdoa, sebelum akhirnya ia meniup lilin tersebut. Semua orang di ruangan itu bertepuk tangan dan Jay kembali menciumi wajah istrinya.
"Alright, aku sudah memasak makanan yang sudah pasti kau suka. Kalian berdua, duduklah terlebih dahulu," ujar Jay sebelum ia pergi sejenak ke dapur. Tak lama kemudian, pria itu datang membawa piring besar berisi mie goreng.
"Resep dad. Beruntung saja aku masih menyimpannya. Aku harap rasanya masih sama, Zo," ucap Jay.
Mata Zoe berbinar saat melihat masakan khas Asia suaminya. Sepertinya sudah sangat lama dari terakhir ia mencicipi resep mie goreng khas keluarga Jay. Dulu ayah mertuanya suka memasakkan itu untuknya tiap kali Zoe datang berkunjung. Namun setelah Jose bertambah usia, ia semakin sulit melakukannya. Beruntung ia masih sempat mewariskan resep itu kepada Jay dan ini adalah perdana bagi pria itu memasaknya untuk sang istri.
"Wew, aku tak menyangka Dad ternyata ahli masak." Karina mengangkat kedua alisnya menggoda sang ayah.
"Huh, kalau hanya sebuah mie goreng tentu aku bisa, Kar." Jay membusungkan dadanya sombong. "Jangan panggil aku keturunan Shaw jika membuat ini saja tidak bisa," katanya yang sontak mengundang gelak tawa di meja itu.
"Rasanya belum seenak Dad, tapi ini lumayan," goda Zoe semakin menjadi.
"Babe!" Jay sedikit tersinggung mendengarnya. "Bahkan Joce bilang resepku sangat otentik persis seperti buatan Dad dan Mom!"
"Aunty Joce hanya memujimu karena ia merasa tidak enak jika tidak melakukannya, Dad. Jangan terlalu tinggi hati," balas Karina yang kembali membuat Jay menatap kesal pada putri semata wayangnya itu.
Zoe hanya tertawa mendengar perdebatan kecil antara ayah dan anak perempuannya. Manik hazelnya menatap pada sebuah kursi kosong di sebelah Karina. Kursi yang seharusnya diisi oleh satu orang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire's Desire
Ficción GeneralAXJ SERIES #1 18+ Menjadi putra pertama keluarga Bourge membuat Aksara Damien Bourge menjadi satu-satunya pewaris perusahaan turun temurun keluarganya. Pria blasteran Amerika-Indonesia itu memang salah satu yang paling tampan di sejarah keturunan Bo...