"Hei, kau berutang banyak sekali penjelasan padaku," ucap Aksara sembari mengemudikan mobilnya menuju rumahnya.
Kenneth hanya menghela napas pelan. Salah satu tangannya masih membelai rambut Noella yang sudah acak-acakan. Gadis itu kini tengah tidur terlelap di pangkuan Kenneth. Wajahnya yang memerah karena banyaknya alkohol yang ia tegak, justru membuatnya terlihat semakin manis. Tak sadar, Kenneth mengulas senyuman tipis.
Aksara berdeham pelan saat menyadari asisten pribadinya itu hanya memandangi wajah Noella. "Sebenarnya sejak kapan kau sudah berhubungan dengannya?"
"Tidak, aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Noella," balas Kenneth. Gantian manik cokelatnya menatap pada Aksara. "Semua hubungan kami bermula dari ketidaksengajaan. Noella dan aku tidak pernah menganggapnya sebagai suatu hubungan yang spesial."
"Kalian terlibat one night stand?"
"Tidak, Bodoh," kesal Kenneth. "Ceritanya panjang." Dan mulailah pria itu bercerita soal kejadian pertama yang mengubah hidup mereka. Kisah yang Noella selalu meminta agar ia melupakannya, tetapi Kenneth tidak akan pernah melupakan tiap momennya.
...
Malam itu Kenneth mampir ke sebuah bar. Setelah hari yang melelahkan mengekori kegiatan bos besarnya, ia ingin menghabiskan malam ini dengan beberapa botol alkohol. Pria keturunan Indonesia itu melepaskan dasinya dan turun dari mobil Lexus hitam kesayangannya.
"Tuan Kenneth, seperti biasa?" tanya bartender langganannya.
"Boleh," balas Kenneth seraya tersenyum. Ia menunggu bartender itu membuat negroni yang menjadi salah satu kesukaannya.
"There you go, enjoy," ucapnya sembari memberikan gelas berisi minuman cokelat itu kepada Kenneth.
"Thanks a lot," balas Kenneth. Ia menyesap minuman itu perlahan-lahan dan meresapi tiap rasanya. Saat itu juga ia seakan telah terlepas dari lelahnya pekerjaan hari itu.
Kenneth sebenarnya bukan tipe pria peminum. Ia baru hanya akan menegak alkohol untuk sekadar penghilang penat atau ketika diajak oleh Aksara dan kawan-kawan. Jika dia pergi sendirian ke bar maka tandanya pria itu punya banyak pekerjaan dan butuh pelampiasan.
"Yo, give me another shot, please," pinta Kenneth pada bartendernya itu.
"Alright." Baru saja bartender itu ingin kembali meracik minuman, terdengar bunyi kegaduhan dari samping bar.
"Ada apa?" tanya Kenneth dengan dahi berkerut.
"Ah ... ada seorang wanita di bawah umur yang menerobos masuk. Ia membayar penjaga pintu seribu dolar dengan sangat mudah! Dia sepertinya wanita gila."
"Wanita gila apa yang kau mak–" Ucapan Kenneth terpotong saat ia melihat wanita itu. Tidak salah lagi, dia sangat mengenal siapa wanita yang dimaksud oleh bartender langganannya. "Noella?"
Gadis itu menoleh. Matanya memicing dengan amat curiga. Sementara itu, penampilannya sudah sangat berantakan. "Apakah Picasso hidup lagi? Hei, kenapa ada pelukis legendaris di sini?"
"Picasso?" Dahi Kenneth berkerut semakin dalam. Ia menyimpulkan bahwa gadis yang berdiri tak jauh darinya sudah mabuk berat.
"Ya, wajahmu mirip sekali dengan Picasso. Aku curiga apa mungkin kau reinkarnasi dari Picasso?" Noella menutup mulutnya seakan gadis itu tengah terkejut. "Atau aku sudah berhasil kembali ke masa lalu! Wah, minuman bar jelek itu tidak buruk juga. Apa mungkin mereka menaruh pil penjelajah waktu di dalamnya?"
Kenneth tidak menjawab. Ia akhirnya memutuskan untuk menghampiri gadis yang kini tengah menciumi botol alkohol yang ada di tangannya. Kenneth menahan pergerakan gadis itu. "Hei, kau sudah sangat mabuk. Apa kau butuh bantuan pulang, Noella?"
![](https://img.wattpad.com/cover/314077948-288-k880528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire's Desire
Aktuelle LiteraturAXJ SERIES #1 18+ Menjadi putra pertama keluarga Bourge membuat Aksara Damien Bourge menjadi satu-satunya pewaris perusahaan turun temurun keluarganya. Pria blasteran Amerika-Indonesia itu memang salah satu yang paling tampan di sejarah keturunan Bo...