12 - Villa dan Satu Mangkuk Mie Instan

524 34 2
                                    

Sebelum menikmati ceritanya, jangan lupa FOLLOW akunku dulu. Vote dan komen untuk mendukung cerita ini agar update lebih cepettt!!

Jangan sider please! Gak ada gunanya, jadilah pembaca yang bijak yang bisa menghargai sebuah karya yang sedang kamu nikmati!

Jangan sider please! Gak ada gunanya, jadilah pembaca yang bijak yang bisa menghargai sebuah karya yang sedang kamu nikmati!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan bagi Adya dan Adriana, akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Sesampainya di Villa. Adya mengeluarkan barang-barang terlebih dahulu, koper miliknya serta koper Adriana untuk masuk ke dalam Villa.

Adriana masih tertidur pulas di mobil mengingat kini pukul 03.30 dini hari. Usai memasuki koper Adya kembali ke mobil menggendong Adriana lalu merebahkannya di kamar utama.

Tidur Adriana sama sekali tidak terusik. Dengan hati-hati Adya melepas high heels Adriana dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan. Cuaca nya cukup dingin jangan sampai Adriana masuk angin. Bukan cuma Adriana, Adya pun harus memperhatikan suhu badannya agar tetap terjaga di cuaca yang ekstrim seperti ini.

Adya pergi ke ruang tengah. Adya tidak mengantuk lalu menyalakan televisi sembari menunggu sholat subuh. Dia membuka koper miliknya dan mengambil kantung kecil berisi obat-obatan. Tak hanya itu, Adya juga mengeluarkan beberapa snack yang dia bawa dan memakannya seraya bersandar ke sofa.

Tak lama sebuah notifikasi terdengar. Beberapa telepon dan pesan memenuhi pop up ponsel Adya. Dari semua pengirim pesan hanya satu yang menarik perhatiannya untuk segera membuka.

+62 821 4xxx xxx

2 Missed Call

3 Unreg Message

Pak mohon maaf jika mengganggu, saya nadine

Saya mau membicarakan tentang proposal program kerja yang saya ajukan tempo hari

Kalo boleh tau bapak senggangnya kapan ya? Besok bisa ga pak?

Tanpa pikir panjang Adya segera menggerakan jempolnya untuk membalas pesan tersebut.

Gak bisa. Bicarakan saja dgn pak Agam.

Setelah membalas pesan di atas, Adya menyimpan kembali ponselnya di samping.

"Dy!"

Adya menoleh ke belakang, tersentak kaget karena Adriana memanggilnya. "Loh bangun?" Adya beranjak, menarik Adriana untuk duduk bersama.

Adriana berdehem singkat, menguap sesaat lalu menyibakkan rambutnya ke belakang. "Gue laper." Gumamnya mengusap perutnya yang rata.

Adya tak henti-hentinya menatap Adriana tanpa berkedip. Suara dan wajah bangun tidur Adriana yang khas sangat menyihirnya. Lalu tersadar, "mau makan apa? Belum ada yang buka jam segini." Ujarnya seraya mata memandangi jam di pergelangan tangannya yang melingkar.

Double'A Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang