Sebelum menikmati ceritanya, jangan lupa FOLLOW akunku dulu. Vote dan komen untuk mendukung cerita ini agar update lebih cepettt!!
Jangan sider please! Gak ada gunanya, jadilah pembaca yang bijak yang bisa menghargai sebuah karya yang sedang kamu nikmati!
.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan bagi Adya dan Adriana, akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Sesampainya di Villa. Adya mengeluarkan barang-barang terlebih dahulu, koper miliknya serta koper Adriana untuk masuk ke dalam Villa.
Adriana masih tertidur pulas di mobil mengingat kini pukul 03.30 dini hari. Usai memasuki koper Adya kembali ke mobil menggendong Adriana lalu merebahkannya di kamar utama.
Tidur Adriana sama sekali tidak terusik. Dengan hati-hati Adya melepas high heels Adriana dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan. Cuaca nya cukup dingin jangan sampai Adriana masuk angin. Bukan cuma Adriana, Adya pun harus memperhatikan suhu badannya agar tetap terjaga di cuaca yang ekstrim seperti ini.
Adya pergi ke ruang tengah. Adya tidak mengantuk lalu menyalakan televisi sembari menunggu sholat subuh. Dia membuka koper miliknya dan mengambil kantung kecil berisi obat-obatan. Tak hanya itu, Adya juga mengeluarkan beberapa snack yang dia bawa dan memakannya seraya bersandar ke sofa.
Tak lama sebuah notifikasi terdengar. Beberapa telepon dan pesan memenuhi pop up ponsel Adya. Dari semua pengirim pesan hanya satu yang menarik perhatiannya untuk segera membuka.
+62 821 4xxx xxx
2 Missed Call
3 Unreg Message
Pak mohon maaf jika mengganggu, saya nadine
Saya mau membicarakan tentang proposal program kerja yang saya ajukan tempo hari
Kalo boleh tau bapak senggangnya kapan ya? Besok bisa ga pak?
Tanpa pikir panjang Adya segera menggerakan jempolnya untuk membalas pesan tersebut.
Gak bisa. Bicarakan saja dgn pak Agam.
Setelah membalas pesan di atas, Adya menyimpan kembali ponselnya di samping.
"Dy!"
Adya menoleh ke belakang, tersentak kaget karena Adriana memanggilnya. "Loh bangun?" Adya beranjak, menarik Adriana untuk duduk bersama.
Adriana berdehem singkat, menguap sesaat lalu menyibakkan rambutnya ke belakang. "Gue laper." Gumamnya mengusap perutnya yang rata.
Adya tak henti-hentinya menatap Adriana tanpa berkedip. Suara dan wajah bangun tidur Adriana yang khas sangat menyihirnya. Lalu tersadar, "mau makan apa? Belum ada yang buka jam segini." Ujarnya seraya mata memandangi jam di pergelangan tangannya yang melingkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double'A Season 2
Novela Juvenil⚠ :: di anjurkan sebelum membaca alangkah baiknya kamu mengikuti akun saya terlebih dahulu. dan untuk kamu yang menemukan cerita ini, lebih baik membaca SEASON 1 nya dulu, ini lanjutan dari cerita Double'A. Terima kasih yang sudah menekannya, selama...