02 - Little Debate In The Office

660 48 0
                                    

Sebelum menikmati ceritanya, jangan lupa FOLLOW akunku dulu. Vote dan komen untuk mendukung cerita ini agar update lebih cepettt!!


1 vote & komen = double semangattt!!

Komen kalo ada typo ygy.

Komen kalo ada typo ygy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Selesai meeting dengan kolega bisnis trip, Adya sekarang berada di kantor cabang yang mengatasnamakan Mp Entertainment. Adya terduduk di sofa ruangan istirahat yang emang khusus untuk dirinya. Tubuh Adya tersandar seraya kaki mengunjar.

Jari tangan Adya tak berhenti memijat pelipis hidung, rasa pening di kepala nya tak kunjung mereda. Ternyata terjun ke dunia bisnis seperti ini tidak membuatnya merasa menikmati. Ia merasa lebih produktif di kondisinya yang masih beradaptasi di dunia perbisnisan ini. Juga kondisi yang jika ia lelah merasa akan sangat terpuruk, pikiran yang membuat ia di hantui bayang-bayang masa lalu.

"Ada masalah Dy? Lecek amat muka lo!"

Suara Danish membuyarkan lamunannya. Adya menghela nafas panjang, lalu mengubah posisi menjadi duduk tegap dan melirik Danish sekilas.

Adya berdehem, menganggukan kepalanya pelan. "Udah ada model buat brand terbaru kita?" Tanya Adya seraya menggulung lengan kemeja nya.

Danish bergabung duduk di sebelah Adya. "Belum." Adya menoleh, menatap Danish penuh tanya.

Danish yang mengerti tatapan Adya langsung berkata lagi. "Gue udah nyari di Agensi-agensi, tapi gue gak ngerasa ada feel yang emang cocok buat brand ini. Lo tau kan Dy, ini brand bukan kaleng-kaleng!" Papar Danish yang di angguki Adya, membenarkan perkataan Danish.

"Data candidate influencer dan selebgram-selebgram yang daftar secara online udah gue taro di meja lo Dy."

Keduanya menoleh ke arah pintu. Agam menyahut pembicaraan Adya dan Danish, membuat Danish mendengus kesal.

"Bapak satu ini kalo dateng macem jailangkung!" Gerutu Danish memutar bola mata malas. "Tapi syukur deh, lo emang ksatria banget Gam!" Kedua sudut bibir Danish membentuk lengkungan, tersenyum manis dan bangga terhadap Agam.

Agam menghiraukan perkataan Danish, menglihkan matanya menatap Adya yang akan berdiri. "Kemana Dy?"

"Kerja."

"Masih jam makan siang. Makan dulu." Kata Agam mengingatkan.

"Gue gak laper." Adya menjawab, kemudian melangkah pergi keluar dari ruangan.

Double'A Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang