Butuh waktu lama sampai akhirnya lingga di perbolehkan untuk masuk ke dalam dan bertemu dengan tuan dari rumah tersebut setelah berjam-jam lamanya ia terus menunggu.
Ia berjalan mengikuti seorang satpam yang berjalan lebih dulu di depan nya, sampai akhirnya mereka sampai di depan pintu utama, namun lingga menghentikan langkahnya karna ia tersadar jika tak mungkin ia masuk kedalam dengan keadaan nya yang basah kuyup karna kehujanan.
Karna takut mengotori lantai nya, lingga pun hanya berdiam diri di depan pintu, hingga satpam yang mengantarkan nya pun menoleh ke belakang karna merasa jika lingga tidak mengikuti nya lagi dari belakang.
"Kenapa diam di sana?, ayo masuk katanya mau bertemu dengan tuan besar?, tuan besar sedang menunggu di dalam."
"Ta... tapi... Saya tidak berani masuk ke dalam dengan keadaan saya yang basah begini pak, saya takut nantinya akan mengotori lantai nya." namum tak lama ada seorang maid yang datang sembari membawa sebuah handuk lalu memberikan nya dan menyuruh nya untuk segera berganti pakaian terlebih dahulu sebelum bertemu dengan tuan nya.
Kini lingga sudah bertemu dan berhadapan langsung dengan si pemilik rumah yang sedari pagi tadi sudah di tunggu oleh nya.
"Saya tidak akan basa basi lagi, jadi katakan untuk apa tujuan anda datang ke rumah ini?."
"Sebelum maaf sudah mengganggu waktu nya tuan, tujuan saya datang ke sini hanya untuk menjalankan amanat yang di berikan oleh mendiang bunda saya untuk menemukan kakak saya di rumah ini tuan."
"Apa anda yakin jika alamat yang di berikan oleh orang tua anda itu benar?, bisa jadi mendiang bunda anda salah memberikan alamat nya, karna kami tidak memiliki anak angkat apalagi mengadopsi seorang anak dari luar."
"Saya yakin tuan jika alamat yang di berikan oleh bunda saya benar dan tidak salah dan saya sangat yakin jika kakak saya tinggal di rumah ini."
"Jangan terlalu yakin bisa jadi alamat itu salah karna seperti yang sudah saya kata kan sebelum nya jika kami sama sekali tidak memiliki atau mengadopsi seorang anak, saya rasa harus nya anda sudah paham dengan pembicaraan ini dan tak ada yang perlu di jelaskan lagi."
"Maaf tuan, tapi saya yakin jika kakak saya berada di rumah ini dan bunda juga tidak akan salah memberikan alamat ini, dahulu bunda juga sering mendatangi rumah ini hanya untuk melihat keadaan anak nya."
Lingga merasa jika pembicaraan mereka percuma saja sekalipun ia kekeh dengan ucapannya, tanpa berlama - lama ia memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan itu dari pada ia harus berdebat dengan si pemilik rumah itu.
"Kalau begitu saya izin pamit, terimakasih untuk waktu nya dan maaf jika kehadiran saya mengganggu waktu anda." Lalu ia pun segera pamit dari sana meskipun hari sudah terlalu larut malam akan tetapi ia tetap pergi dari rumah itu karna ia paling tidak mau menyusahkan orang lain.
Meskipun malam ini tak ada satu pun bintang yang terlihat karna hujan yang turun tadi membuat langit terlihat sangat gelap, lingga tetap berjalan menelusuri jalan yaientah kemana arah kaki nya melangkah, tapi yang pasti untuk saat ini ia akan mencari tempat untuk nya beristirahat sejenak.
Lalu terus berusaha agar ia bisa secepatnya menemukan sang kakaknya itu walau ia sama sekali tidak pernah melihat wajah sang kakak, karna saat ini yang ia punya hanyalah sang kakak.
TBC
-Hoshi-
KAMU SEDANG MEMBACA
민들레
Short StorySebuah fakta yang baru saja ia ketahui dari sang bunda nya jika ia memiliki seorang kakak lelaki Dengan berbekal sebuah alamat yang di berikan oleh sang bunda, ia mencoba mencari sang kakak sesuai dengan amanat terakhir dari bunda nya Start : Jan'...