Rencana nya malam ini mereka akan mengadakan BBQ di halaman belakang villa, jadi sore ini mereka sudah sibuk menyiapkan berbagai keperluan untuk nanti acara malam nanti.
Meskipun mereka baru saja tiba di villa tadi pagi, tapi tidak menghalangi semangat mereka yang sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk acara malam nanti.
Seperti saat ini, di halaman belakang sudah terlihat beberapa dari mereka yang sedang sibuk, ada yang sedang mengatur meja dan kursi untuk acara nanti malam.
Ada juga yang mempersiapkan beberapa alat untuk memanggang dan juga memasang beberapa penerangan tambahan untuk malam nanti.
Sedangkan di dalam villa juga tak kalah sibuk nya membuat beberapa hidangan serta minuman untuk makan malam nanti.
Malam pun tiba, kini mereka semua sudah berkumpul di halaman belakang menunggu beberapa daging matang yang masih di panggang oleh tuan arche bersama dengan langit yang ikut membantu daddy nya memanggang daging.
Aroma harum dari daging yang sedang di panggang pun kini sudah mulai tercium harum nya sehingga membuat mereka tak sabaran untuk segera menyicipinya.
Acara itu berjalan hingga tengah malam lalu di lanjutkan dengan api unggun dengan di temani petikan gitar yang di mainkan oleh samudra sembari menikmati keindahan malam ini yang bertaburan gemerlap bintang di langit.
Melihat kebahagiaan mereka malam ini membuat lingga teringat akan kenangan bersama dengan mendiang kedua orang tua nya dulu sebelum mereka berpulang ke Sang Pencipta.
Malam pun semakin larut dan mereka pun menyudahi acara malam ini dan segera masuk ke dalam villa untuk beristirahat karna esok hari masih mereka memiliki beberapa acara untuk menikmati waktu weekend kali ini.
"Lingga... Lingga..." melihat lingga yang masih berada di halaman belakang langit langsung memanggil nya untuk segera masuk ke ke dalam villa.
"Ya, kak langit kenapa?" lingga tersadar ketika ada suara orang yang memanggil namanya dan merasakan sentuhan di bahunya.
"Kamu kenapa masih disini?, ayo masuk yang lain sudah masuk kedalam." karna udara nya yang semakin dingin, langit pun mengajak nya untuk segera masuk ke dalam dan beristirahat.
Subuh dini hari mereka sudah berangkat menuju puncak bukit untuk menikmati keindahan matahari terbit sebelum pergi mengunjungi beberapa tempat wisata yang sudah mereka rencanakan.
Langit masih tampak gelap ketika mereka menuju puncak bukit, mereka terus berjalan mendaki bukit hingga sang fajar yang perlahan mulai muncul kepermukaan langit dan tak lama sinar matahari perlahan mulai terlihat tepat ketika mereka telah sampai dipuncak bukit.
Kini mereka sudah dalam perjalanan menuju ke salah satu tempat wisata setelah puas menikmati keindahan matahari yang terbit.
Dan kini mereka sedang menuju wisata air terjun yang cukup ramai di kunjungi oleh para wisatawan, karna kurang rasa nya jika tidak mengunjungi wisata ini.
Sesampainya di lokasi mereka masih di haruskan untuk berjalan kaki lagi agar bisa mencapai titik lokasi di mana air terjun itu berada. Walau jarak nya yang agak jauh dan jalanan yang di lewati tidak begitu mulus karna banyak bebatuan dan jalanan yang sedikit licin tapi mereka tetap semangat menempuh jarak agar bisa sampai di lokasi air terjun.
Rasa lelah yang mereka rasakan saat menelusuri jalanan yang banyak rintangan membuat mereka harus ekstra berhati - hati saat melangkah, namun semua itu sirna saat sampai di sana mereka langsung di sambut dengan keindahan air terjun yang mengalir membuat saat itu juga mereka pun terpukau akan keindahan nya hingga lupa akan rasa lelah yang mereka rasakan.
TBC
-Hoshi-
KAMU SEDANG MEMBACA
민들레
Short StorySebuah fakta yang baru saja ia ketahui dari sang bunda nya jika ia memiliki seorang kakak lelaki Dengan berbekal sebuah alamat yang di berikan oleh sang bunda, ia mencoba mencari sang kakak sesuai dengan amanat terakhir dari bunda nya Start : Jan'...