Saat ini. Kami melihat Kaiden yang mematahkan tangan si adik dengan begitu mudah nya
"Aaarg!" Ringis si adik
"Cih! Berlebihan.." Sahut Kaiden
"BERANI SEKALI KAU MEMATAHKAN TANGANKU!!!" Garang si adik, yang akan menyerang kaiden dengan bola api nya itu
Duakk
Kaiden dengan gampangnya langsung menendang dagu si adik. Membuat yang di tendang terlempar
"Ah.. siapa kau sebenarnya?" Tanya si adik. Dengan posisi terduduk, sambil memegangi dagu nya
Lalu tampak berkeringat dingin saat Kaiden langsung berjongkok di depannya
"Kau seharusnya tidak ada waktu untuk mempertanyakan aku" Ucap Kaiden datar
"A-Apa... maksudnya?" Bingung si adik, sambil berkeringat dingin
"Oh"
"Benar seperti ini? Seperti apa yang kau lakukan pada gadis kecil disana?" Ucap Kaiden ber-smirk
Dengan menggunakan kekuatannya dan membentuknya menjadi bola Listrik. Teknik yg sama yang dilakukan oleh si adik
"AAAAAHH!!"
Kaiden langsung menyerang si adik, dengan teknik yg sama. Untuk menyerang ku, ralat lebih tepatnya menyiksa ku
"Kenapa? Bukan kah kau menyukainya?" Tanya Kaiden, sambil tersenyum sadis
"AAAARGGGHH!!"
"A...Aku bersalah" Ucap si adik sambil gemeteran. Terlihat juga ia bahkan nampak ingin menangis
"Aku bersalah, maafkan aku.." Ucapnya memohon
"Aku baru memulainya, jangan menyerah sekarang" Ucap Kaiden. Membuat si adik nambah berkeringat dingin
"Pertama, buat suara supaya tak terdengar keluar. Pasti akan berisik" Ucap Kaiden sambil menjentikkan jarinya
Kraakk
Duarr
Kaiden menggunakan tempat pemisah ruang? Atau apalah itu. Maap saya lupa
"Ah, tadi kau bilang akan mengeluarkan kekuatan 30x lebih besar 'kan?" Tanya Kaiden. Membuat si adik makin gemetar dan berkeringat dingin
"Kalau begitu, dariku 300x lebih besar!" Ucap Kaiden, dengan tangannya yg sudah dialiri listrik. Bersiap untuk menyerang si adik
Sementara itu aku yang sedari tadi asik, menonton berteriak pada kaiden. Lebih baik cepat akhiri pertarungan ini saja
'Luka ku terasa makin sakit. Udah! Geludnya! Nanti aja..!' Batinku
"KAIDEN!!" Teriak ku
Kaiden yang akan menyiksa si adik, lalu menoleh kearahku.
"Sudahlah... hentikan, kau tak perlu melalukan hal itu lagi" Pinta ku pada Kaiden.
Posisiku masih sama di tempat saat si adik menyiksa ku tadi. Bedanya aku gak terbaring lemas, seperti sebelumnya
Hanya duduk diam, sedari tadi. Membuat luka ku malah makin menjadi
Serangannya ternyata sesakit ini. Pikirku
"Kau bodoh ya? Kenapa bersikap baik pada mahluk yang mau membunuhmu?" Balas Kaiden, tak habis pikir
Di waktu yang bersamaan. Aku dapat melihat si adik yang berusaha untuk kabur, dengan bergerak perlahan
"Aku bukan bersikap baik. Tetapi tak perlu melakukan hal itu lagi, aku tak menyukainya.." Ucapku, dengan kalimat terakhir yg terdengar seperti gumam-an
KAMU SEDANG MEMBACA
•ELECEED• || Harem Reader ||
Fanfic(Name) (Fullname) adalah seorang siswi SMA biasa. Ya Biasa membuat masalah maksudnya.. (Name) gadis yang sebenernya introvert ini ternyata aslinya suka membuat masalah. Selain suka buat masalah, sudah pasti otaknya juga bermasalah Beruntung si (Nam...