Brak! Brak
Brak
Brakk
Aku menoleh kearah pintu. Aku barusan mendengar seseorang menggendor pintu dengan keras
"Suaranya bukan dari sini..." Ucapku pelan, lalu ingin kembali melanjutkan aksi rebahan ku. Sebelum aku teringat akan sesuatu
"Ah! Iya! Kalo gak salah sekarang jiwoo sedang ditawari kerja sama!" Seru ku. Aku langsung saja beranjak berdiri dan keluar dari dalam kamarku
Sebelumnya aku sudah mengenakan seragam. Dan sedang memainkan Ponselku dengan tenang, tetapi seseorang malah menganggu ketenangan ku
"Aku ingin mengajak Awakened Non-afiliasi untuk bekerja sama" Ucap si ijo
"apa maksudnya? Kenapa Awakened Non-afiliasi bekerja sama?" Tanya Jiwoo bingung
"Coba kau pikir kalau kau punya otak. Apa mereka akan memperhatikan Awakened Non-afiliasi seperti kita di tempat ini?" Ungkap si ijo
"Itulah alasan Awakened Non-afiliasi untuk bekerja sama. Itulah mengapa kita harus saling mengenal" Terang si ijo
Aku yang berada di pintu sedari tadi pun. Mengampiri mereka sambil berkata..
"Aku paham maksud perkataan mu itu. Tetapi, kita akan saling mengenal seiring berjalannya waktu" Celetukku, lalu berhenti berjalan dan berdiri di sebelah Wooin
"Omong kosong. Awakened lemah sepertimu, tak perlu banyak bicara. Bukan Hak mu yg menentukan" Balasnya, sambil menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki
"Sebelum kalian datang kami sudah sepakat. Janga berfikir untuk tidak ikut" Ungkap si Ijo, dengan muka kesal
"Tidak mau" Jawabku dan Wooin, sambil menatap datar si ijo
"APA?!" Pekik si ijo
"Aku juga... memang bagus jika Awakened Non-afiliasi saling kenal. Tapi, apa kita harus sampai melanggar peraturan?" Jiwoo mulai berceletuk
"Kita bisa saja saling mengenal, tanpa melakukannya" Tambah Jiwoo
"Tidak bisa diajak bicara baik-baik, ya? Kalian bertiga cari mati?" Ancam si ijo, dengan wajahnya yg terlihat marah
"Kenapa? Kenapa kalian tidak cerewet lagi seperti tadi?" Ucap si ijo sambil menatap tajam kami
Kami hanya diam saja. Dengan aku yg menatap datar, Wooin yg menatap tajam dan Jiwoo yg terlihat resah
"Apa sekarang kau takut? B*ngs*t. Harusnya kau menurut saja saat aku masih berbicara baik-baik" Geram si ijo
"Cukup, Jeongsu. Mereka semua pasti sudah paham.." Ucap teman yg datang bareng si ijo. Nampak mencoba menenangkan si ijo
"CUKUP APANYA... BOCAH SEPERTI MEREKA MEMANG HARUS DIHAJAR!" Tekan si ijo, yang namanya Jeongsu
"Kalau menimbulkan masalah di Academy, kau juga akan kesulitan.." Peringat si cewek. Yang sedari tadi bareng si Jeongsu
"Br*ngs*k. Kalian beruntung kali ini, jika bertemu di luar kalian akan kuhabisi!" Ucap si ijo menatap tajam kami. Sambil berbalik arah
"Kalian juga jangan begitu. Cepat katakan saja.." Pinta si cewek yg bersama Jeongsu.
'Sikapnya.. agak mirip sama kobeni' Batinku menatap sekilas tu cewek
"Aku sudah bilang tidak mau. Kenapa masih bertanya?" Sarkas Jiwoo
Membuat muka si Jeongsu nampak semakin kesal. Sedangkan si cewek yg kubioang sifatnya mirip sama Kobeni, nampak tercengang
Bruakkh
KAMU SEDANG MEMBACA
•ELECEED• || Harem Reader ||
Fiksi Penggemar(Name) (Fullname) adalah seorang siswi SMA biasa. Ya Biasa membuat masalah maksudnya.. (Name) gadis yang sebenernya introvert ini ternyata aslinya suka membuat masalah. Selain suka buat masalah, sudah pasti otaknya juga bermasalah Beruntung si (Nam...