Part 25

1.9K 194 12
                                    

Gracia Pov

Disinilah aku sekarang berada, disebuah kamar penginapan yang memang dari awal sejak memutuskan bermalam dikawasan pantai merupakan tempat tidur aku dan Shani. Yaa, kami menyewa 3 kamar, Miko dan Erlang, Sisca bersama Dessy dan Okta, sedangkan aku dengan Shani.

Begitu Shani ketemu dan mengajaknya balik, teman-temanku langsung memintaku untuk membawa Shani ke kamar, biar dia istirahat, apalagi hari sudah semakin malam. Tapi bukannya istirahat tenang yang ku dapat. Shani mode on fire sedang berada dihadapanku sekarang.

"Ciiii plisss turun, ntar lu jatuh"

"Ciiii ngapain lu joget-joget sambil nemplok di jendela"

Begitulah beberapa teriakanku melihat kelakuan Shani yang sedang berada dibawah pengaruh alkohol. Yup, bener banget, Shani lagi mabok. Itu gara-gara dua cowok tadi yang sengaja ngasih minuman gak bener ke Shani.

"Oi ciii, lu mau ngapain?" Ku lihat Shani mulai melepas beberapa kancing bajunya

"Mandi Gre, gerah banget badan aku" jawabnya

Mendengar jawaban itu, buru-buru aku cegah Shani agar tidak melanjutkan aktivitas membuka kancing bajunya lagi.

"Jangan aneh-aneh ya ci, besok aja mandinya"

"Sekarang ayo tidur"

Ku ajak Shani menuju arah tempat tidur, namun tanpa diduga dia malah mendorongku dengan keras, karena kaget, reflek aku tarik tangannya. Semua serba mendadak dan cepat, hingga mengakibatkan kami jatuh diatas kasur. Posisi Shani tepat diatas ku.

"Ahhh" sebuah desahan lolos dari mulut Shani

"Hahhh apa itu? Gue gak salah denger kan barusan???"

Tatapan kami bertemu, Shani seakan menatap ku dalam. Mata yang sayu selalu bikin terlihat tenang dan adem. Seakan terhipnotis oleh keindahan mata Shani.

Cuuuppp

Author Pov

Bibir Shani mendarat dengan sempurna dibibir Gracia. Mendapat serangan tiba-tiba membuat Gracia kaget tak karuan. Setelah berhasil menguasai dirinya, Gracia berusaha menghindar agar mereka tak dalam posisi itu.

"Ci lu ngapain?"

Namun Shani mengambil tindakan lebih cepat dari perhitungan Gracia. Shani mencium Gracia, tidak hanya menempelkan bibir mereka, tapi kali ini dengan lumatan. Sedangkan Gracia yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa pasrah, sambil sesekali berusaha buat menyadarkan Shani.

Cukup lama mereka melakukan itu, hingga Shani mengangkat wajahnya, lalu memberikan senyum manisnya ke Gracia. Baru saja Gracia bernapas lega, Shani sudah berulah lagi. Kali ini Shani langsung mendaratkan ciumannya ke leher Gracia.

"Aahhh ci.. tu..tung..aahh..tunggu..cii.." Namun suara Gracia seakan tak pernah terdengar oleh Shani

"Aaaaa sial" seru hati kecil Gracia

Skip

Shani tertidur diatas tubuh Gracia dengan posisi wajahnya nempel dileher. Setelah on fire tiba-tiba Shani langsung tertidur.

"Hahhh.. bener-bener lu ya ci, habis bikin gue kaget kejang-kejang sampai panas dingin gelisah, eh lu malah mendadak tidur" gumam Gracia

Gre menggeser tubuhnya perlahan, hingga akhirnya bisa menelentangkan Shani disebelahnya. Diambil napas dalam, mengatur detak jantungnya yang kencang tak karuan. Dipandangi Shani yang berada disebelahnya dengan seksama.

"Cantik"

"Tapi lu harus gue hukum ci" nampak senyum simpul penuh arti terlukis di wajah Gracia.

Skip

Salah TingkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang