Part 40

2K 190 3
                                    

Gracia Pov

Shani masih meringkuk dalam pelukanku. Semalam habis cerita banyak hal kita tidur. Ku pandangi dengan seksama wajah kekasihku ini. Setiap lekukan wajahya membuatku kagum. Jantungku berdegup kencang dibuatnya. Ku kecup keningnya pelan, dan itu membuatnya terbangun.

"Pagi pacar" sapaku

"Pagiii" jawabnya denga suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Ya ampun sexy nyaaa" teriakku dalam hati.

Shani mengeratkan pelukannya padaku. Dia seakan enggan beranjak dari posisi itu.

"Kamu udah bangun dari tadi?" Tanyanya

"Baru 5 menit yang lalu" jawabku asal.

"Hari ini mau ke sekolah?" Tanyaku

"Engga, belum aktif masih, aku pengen ke toko buku rencananya" jelasnya

"Kamu?" Tanyanya

"Mau nemenin kamu aja, udah gak ada kegiatan juga di sekolah, lomba-lomba yang aku ikutin juga udah selesai" jawabku sambil mengusap rambut Shani. Dia menganggukkan kepala tanda mengerti.

Kriiing...

Hape Shani bunyi, diraihnya hape yang ada di meja sebelah kasur, ternyata kak Ve yang menelpon. Mereka pun mengobrol, sesekali aku ikut nimbrung dalam obrolannya, karena disana juga ada ci Omi.

Kak Ve bilang kalau mereka baru bisa pulang besok. Ci Omi juga memberitahu bahwa mama dan papa pulang besok juga bareng mereka. Setelah ngobrol beberapa menit, telpon pun berakhir.

"Mau ke toko buku jam berapa?"

"Gimana kalau jam 10 gitu?"

"Boleh, tapi sarapan dulu ya" dijawabnya dengan anggukan kepala

"Yodah, kamu mandi dulu sana Ci" lanjutku

"Apa? Kamu bilang apa?"

"Kamu mandi dulu" jawabku

"Bukan, tadi kamu manggil apa?"

"Ci, ci Shani, kenapa?"

"Kenapa?" Dia malah balik bertanya padaku

"Nahhh kok malah balik tanya ci?" Tanyaku lagi karena bingung

"Yodahlah lupakan" ucapnya dengan nada orang ngambek dan langsung turun dari kasur

"Ehh, mau kemana?" Tanyaku sambil menarik lengannya

"Mandi" jawabnya jutek

"Iihhh jutek banget sihhh mbaknya" dia memutar bola mata malas

"Kamu kenapa? Tiba-tiba jutek gitu sama aku?"

"Pikir aja sendiri" jawabnya sambil menghempaskan genggaman tanganku.

Shani berjalan menjauh dari kasur, aku mengikuti dari belakang. Aku terus mengekor kemanapun dia berjalan, hingga membuatnya makin kesal.

"Kamu ngapain sih Graciaaa?"

"Apa? Manggil apa?" Tanyaku sambil memajukan badanku kearahnya seakan aku tidak mendengar ucapannya

"Graciaaaa"

"Apaa coba ulangi?"

"Graciiaaaa!!! Kenapa? Gak suka?"

"Sudah sana, aku mau mandi" lanjutnya sembari mengusirku

Aku tertawa dengan segala tingkah Shani pagi ini. Dia semakin terlihat menggemaskan ketika ngambek, dan itu membuatku ingin terus menggodanya.

"Iihhh kenapa ketawa?" Aku masih terus tertawa, dia jadi kesal sampai akhirnya mencubiti ku.

"Aw..aw..sakitt.. ampun ampun, iyaa gak ketawa lagi" mohonku sambil berusaha menghentikan ketawaku

Shani melihatku dengan melototkan matanya sambil menggembungkan pipinya. Itu membuatku lagi-lagi ingin tertawa. Rasanya pengen aku unyel-unyel pipi dia.

Chuppp...

Ku cium pipi Shani, dia nampak terkejut. Tapi tidak merubah ekspresi awal dia.

"Kenapa sihh, pagi-pagi udah ngambek aja sayangnya aku ini?" Seketika mimik wajah dia berubah, yg awalnya melotot galak tiba-tiba jadi kaget lucu gemesin gitu.

"Aa..aappaa..tadi kamu bilang apaa?"

"Bilang apa emang?"

"Itu tadi barusan"

"Yang mana?" Godaku

"Tau lah bodo amat"

"Yaa ampun dasar cewe ngambekan banget tolooong" gumamku

"Kamu bilang apa?" Buru-buru aku geleng-gelengkan kepala biar gak makin ribet.

"Ayo sini duduk dulu" ku ajak Shani duduk di sofa, dia menurutinya. Saat Shani sudah duduk di sofa, aku berlutut didepannya.

"Jangan ngambek sama marah-marah lagi ya, masih pagi ini"

"Kamu bikin kesel" ucapnya

"Iyaa, maaf udah bikin kesel kamu pagi-pagi, udah bikin gak mood juga" dia menganggukkan kepalanya

"Dimaafin?" Tanyaku memastikan, dan di iyakan oleh Shani

"Makasih sayang"

"Sayang? Kamu manggil aku?"

"Iyaa sayangnya aku, cantiknya aku, pacarnya aku" Dia tampak tersipu malu

"Kenapa tadi ngambek? Kenapa gak panggil aku sayang duluan?"

"Iihhh masa aku duluan, aku maunya kamu duluan yang panggil sayaang" omelnya lucu

"Nahhh kenapa gitu?"

"Yaa soalnya kamu yang ngajak pacaran" jelasnya

"Tapi kan kamu yang cium aku duluan" debatku

"Iihhh mana ada konsepnya gitu"

"Hahahaha kamu ini benar-benar gemesin" ucapku sambil cubit pipinya

"Udah ya, jangan ngambek lagi" dia mengiyakan. Aku pun berdiri dan duduk disebelahnya.

"Kamu mandi dulu gih, aku juga mau mandi"

"Kamu mandi dirumah kamu?"

"Emang boleh mandi bareng kamu?" Godaku

"Iihhh gak ada yaa" aku pun ketawa dengan reaksi Shani

"Mesum iihhh sana sana" usirnya lucu








Tbc

Happy reading

Makasih udah vote, komen dan share ^^




Salah TingkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang