Part 32

2.3K 215 18
                                    

Gracia Pov

Hari sudah pagi, aku sudah bangun satu jam yang lalu, sedangkan Shani masih menikmati tidurnya sambil memelukku. Aku rasa dia tidur dengan nyenyak dan nyaman. Ku usapin pipinya pelan, tapi ternyata hal itu membuat dia terusik.

"Pagiii" sapaku, dia melihat ke arahku dengan pandangan yang masih sayu

"Hhmmm pagi Gree" sahutnya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Nyenyak tidurnya hmm?" Dijawabnya dengan anggukan kepala

"Maaf ya semalam aku tidur lebih dulu"

"Gak apa-apa" ucapku sambil memainkan rambut Shani pelan

"Ehm jam berapa sekarang Gre?"

"Setengah delapan."

"Hah? Setengah delapan? Kita telat Gre." Dia langsung ambil posisi duduk karena saking paniknya

"Aku udah ijin ke mami Melody, kalau kita gak masuk" Shani menoleh padaku seakan meminta penjelasan lebih

"Tadi aku bilang badanku masih sakit, dirumah gak ada orang, jadi aku minta kamu buat nemenin" mendengar penjelasanku terlihat Shani mau melakukan protes

"Kamu juga badannya rada demam Ci, jadi gak usah protes" Shani langsung menggembungkan pipinya, terlihat sangat menggemaskan.

"Ish, kamu yaa, suka banget ambil keputusan tanpa ijin aku" kesal Shani

"Kamu masih tidur tadi Ci, kalau nungguin bangun ntar telat ijinnya"

"Udah gak usah cemberut, masih pagi. Sana ke air dulu. Gak usah mandi, nanti aja mandinya" lanjutku saat akan diprotes Shani lagi

"Kamu sendiri masih belum ke air, pake nyuruh-nyuruh aku"

"Yaudah aku ke air bareng" godaku padanya yang membuat Shani langsung mengambil langkah cepat menuju kamar mandi.

"Lucu banget" gumamku

Shani Pov

Sejak semalam aku bersama Gracia, dan sekarang kami sedang menunggu pesanan makanan lewat aplikasi online untuk sarapan. Hari ini baik aku maupun Gracia tidak masuk ke sekolah. Selang beberapa menit, pesanan pun datang. Kami berdua sarapan dengan hikmat.

"Ci, hari ini ada rencana kemana?" Tanya Gracia saat selesai makan

"Dirumah aja"

"Gak pengen jalan kemana gitu?"

"Gak ada ya Gre, kita lagi ijin gak masuk, ntar kalau jalan-jalan keluar terus ketemu sama guru gimana" jelasku, yang malah direspon ketawa oleh Gracia

"Kenapa ketawa?"

"Lu kok lucu sih Ci hahahaa. Lu gak pernah bolos sekolah ya dulu?" Ledekan Gracia membuatku kesal. Kutinggalkan aja dia dan pergi ke kamar.

Aku pikir Gracia akan tetap berada diruang makan, ternyata dia mengikuti ke kamar. Dia terus menggodaku, dan itu membuat ku makin kesal.

"Iihhh kamu itu kalau cuma mau ledekin aku gak usah ikut kesini, sana sana" usirku

"Aduuhh aduuhhh pagi-pagi udah uring-uringan aja" godanya makin menjadi-jadi

"Gracia, kalau kamu gak berhenti godain aku, awas aja"

"Takkkuutttt toloooong" ucapnya sambil dilebay-lebaykan

Aku pun mengambil guling dan ku pukulkan ke Gracia. Bukannya takut, dia malah ketawa makin kenceng. Saking gemasnya, akhirnya ku cubit pinggangnya.

"Aw gak berasa... gakk berasaaa" ledeknya sambil julurin lidah ke aku

Ku kejar Gracia, ku cubitin dia sembarangan. Dia ketawa-tawa tapi sambil minta ampun.

"Hahahah ampun ci, aw sakit, ampun hahahaha"

Bruuukkhhh

Karena tidak memperhatikan langkahnya, kakiku membentur sofa. Membuat ku kaget dan reflek menarik Gracia. Jatuhlah kami diatas sofa.

Posisiku sekarang berada dibawah Gracia. Wajahku sejajar dengan wajahnya. Dapat aku rasakan hembusan napasnya menerpaku dan ku dengar detak jantung kami.

"Gree..." Kupanggil Gracia pelan, ada pergerakan dari dia. Namun bukannya menjauh, wajah kami semakin dekat, dan...

Chuuuppp








Tbc
Makin makin makin aja nih si Gracia

Salah TingkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang