Part 27

1.9K 198 3
                                    

Gracia Pov

Sejak kejadian dipantai, Shani lebih banyak bicara ke aku, dan beberapa hari ini dia membawakan bekal makanan untukku. Alhasil aku mempunyai dua bekal makan dibawa ke sekolah. Bener-bener bikin hemat uang jajan.

"Ayo buka mulut kamu Gre"

Begitulah ucapan Shani hampir tiap pagi. Dia selalu menyuapiku waktu berangkat sekolah, pagi aku makan bekal dari bibi, siangnya pas istirahat yang dibawain Shani.

"Hari ini gak ada pelajaran kan?" Tanyanya sambil nyuapin aku

"Iya, kan seminggu ini isinya lomba antar kelas" jawabku

"Kamu ikut apa?"

"Gue tim hore aja Ci, kelas 3 kan gak wajib iku" Dia menganggukan kepala mendengar jawabanku

"Lu sendiri dapat bagian apa Ci?"

"Hari ini sih gak ada, tapi besok disuruh jadi juri tarik tambang"

"Wooiiii gue disuruh ikut lomba itu, tp gue gamau, mager banget soalnya" jelasku

"Kamu semuanya aja mager Gre" oceh Shani

"Enak buat tidur Ci dari pada capek semua"

"Terus apa nanti kamu mau tidur pas acara lomba?"

"Ntah, tapi gue mau ke perpus nanti"

"Perpus? Mau cari pembahasan apa?" Kepo Shani padaku

"Gak ada Ci, gue cuma mau tidur disana"
Jawabku sambil nyengir

Obrolan pun terus berlanjut, hingga tak terasa kami sudah sampai di sekolah. Aku dan Shani pun berjalan kearah berlawan tempat tujuan kita, aku ke kelas dia ke ruang guru.

Skip

Terdengar suara rame dihalaman sekolah, terlihat semua sibuk menyiapkan lomba hari ini. Seminggu ini disekolah diisi dengan lomba-lomba. Aku yang hari ini berasa malas mau ngapa-ngapain, akhirnya mencari tempat nyaman untuk tidur, dan ku putuskan perpustakaan sebagai tempat yang tepat. Perpustakaan sekolah ada ruang baca yang disana terdapat titik pas untuk tidur.

"Kamu gak ikut lomba Gre?" Tanya bu Anin

"Lho, bu Anin jaga perpus?" Tanyaku balik karena kaget

"Iya, soalnya Pak Arip gak masuk, jadi hari ini saya yang jaga." Jelasnya ku respon dengan anggukan kepala

"Jadi kamu kenapa disini? Kayaknya gak mungkin mau membaca buku" Tanyanya lagi

"Hehehe mencari ketenangan aja bu, soalnya dikelas rame" jawabku

"Ketenangan buat tidur" celetuk bu Anin yang ku respon dengan cengiran sambil nyelonong masuk ke tempat tujuan

Aku rasa bu Anin sudah tau tentang kebiasaanku yang sering tidur di perpustakaan disaat-saat tertentu. Bu Anin ini kurang lebih seumuran kak Ve, dan sama seperti Shani ketika diluar sekolah dia meminta dipanggil kak. Orangnya asik dan kadang suka ngasih aku kue.

"Hahhh, akhirnya bisa tenang disini" gumamku begitu sampai spot yang biasa ku jadikan tempat tidur diperpustakaan.

Shani Pov

Setelah ngobrol dengan beberapa guru, sambil sesekali melihat lomba, ku putuskan untuk ke perpustakaan.

"Lho Shani, mau nyari buku apa?" Tanya bu Anin mengagetkanku, padahal aku tau kalau dia hari ini jaga perpus karena Pak Arip tidak masuk

"Eh Anin, ini mau nyari novel aja aku"

"Oalah, gak lihat lomba?"

"Udah tadi, cuma ini pengen baca-baca gitu"

"Ouh, oke oke, nanti kalau perlu apa-apa bilang aja ya" ku anggukan kepala merespon pernyataan Anin.

Ruang untuk novel beda dengan buku lainnya. Setelah berputar-putar, akhirnya ku pilih satu novel yang menurutku menarik. Ku pilih tempat baca yang diruang sebelah, dimana disana jarang banget dipakai untuk membaca, karena posisi ruang yang berada dibelakang, padahal nyaman banget tempatnya.

"Eh ada orang" kagetku ketika melihat ada orang tidur yang berselimut jaket

Ku hampiri dia, seorang yang tidur disana. Ruang baca ini bagian depannya deretan bangku dan meja untuk baja, sedangkan dibagian belakang itu lesehan. Saat sudah dekat, aku seperti tidak asing dengan jaket yang dipakai orang itu.

"Gre?" Ucapku begitu tau kalau yang sedang tertidur disana adalah Gracia

"Hah hah? Ada apa ada apaa?"

"Eh maaf maaf" aku merasa bersalah udah bikin Gracia kaget sampai kebangun gara-gara tadi waktu sebut namanya dengan suara rada kenceng.

"Ci Shani?"  Ku anggukan kepala

"Hahhhh, bikin kaget aja" lanjutnya sambil usapin dada

"Maaf Gre"

"Cici ngapain disini?"

"Aku mau baca novel Gre, kamu sendiri ngapain tidur disini? Di perpus kok tidur."

"Ngantuk ci, lagian gak ada larangan untuk tidur diperpus" ucapnya sambil benerin posisi tidurnya, kesal aku melihatnya

"Yaudah sana tidur aja sampai minggu depan disini" kesalku

"Mau kemana? Sini duduk Ci"

"Gak ah, males"

Gracia yang semula tiduran tiba-tiba langsung duduk menghadapku yang saat ini posisi berdiri.

"Kenapa hmm? Sini duduk" ucapnya sambil menarik tanganku.

Seakan terhipnotis, aku mengikuti kata Gracia. Ku ambil posisi duduk disebelahnya.

"Mau baca novel kan?" Tanyanya dan ku anggukan kepala mengiyakan

"Yaudah, baca novelnya dengan baik" ucap Gracia, sambil merebahkan kepalanya dipahaku

"Gue tidur gini ya Ci, gak enak dari tadi tidur tak pakai bantal. Kalau gini kan empuk" lanjutnya sambil memejamkan mata

"Plisss jangan protes Ci, aku ngantuk" seakan dia tau kalau aku mau protes dengan tingkahnya saat ini.

Akhirnya aku hanya bisa pasrah dengan sikap Gracia. Sebenarnya paling tidak suka ada yang tiduran dipahaku, jangankan tiduran, dipegang aja aku gak suka. Tapi kalau sudah gini mau gimana lagi, apalagi sama bocil ngeselin satu ini, males banget aku mau nanggepinnya, pasti ada saja jawaban yang keluar dari mulutnya.

"Ciiiii"

"Hhmmm"

"Sambil usapinlah kepala gue, biar tidur nyenyak"

"Hiihhh gamau"

"Lu yang udah bikin gue kebangun ya Ci" ucap Gracia sambil menarik satu tanganku dan ditaruh dikepalanya

"Usapin yang bener Ci, kalau engga gue gigit perut lu" mendengar itu aku langsung arahin pandanganku ke dia. Mata kami bertemu, dan Gracia juga nyengir ke arah ku.

"Kamu mau aku getok pakai buku?"

"Hhiihhh galaknya, padahal waktu itu aja sampai ketiduran diatas gue, ditambah lagiii..." Langsung aku bekap mulut Gracia agar tak melanjutkan kata-katanya. Kupelototin Gracia dengan kesal, tapi malah dibalas dengan kedip-kedip mata.

Chuuppp

Kurasakan Gracia mencium telapak tangan aku, dengan cepat kutarik tangan aku. Kaget aku dibuatnya.

"Gak bisa napas aku Ci" ucapnya dengan ekspresi tengil.

Aku tidak peduli dengan yang dia katakan, karena saat ini jantung aku berdetak lebih kencang dan cepat dari biasanya.

"Kenapa deg deg an banget gini"





Tbc








Salah TingkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang