disinilah Fanya sekarang menemani lelaki berjaket hitam dengan t-shirt putih dan kacamatanya sedang menunggu antrian berular di super market yang jaraknya cukup jauh dari perumahan gadis itu
setelah menunggu cukup lama, akhirnya giliran mereka untuk membayar beberapa barang belanjaan yang sudah mereka ambil.
sang kasir berhenti sebentar ketika tengah mengscan salah satu barang belanjaan mereka sambil menatap ke arah keduanya. Fanya yang menyadari tatapan dari kasir itu pun bertanya
'kenapa mbak?' ucapnya
'gapapa kak, kalian pengantin baru ya?' ucap sang kasir itu yang membuat keduanya membulatkan matanya lebar karena sedikit terkejut.
'ha?! engga mbak' tukas Fanya membantah, sedangkan Jean hanya diam saja.
sang kasir hanya tertawa kecil sambil melanjutkan pekerjaannya mengescan barang barang itu.
'totalnya jadi1.250.000, gamau sekalian ambil promo cokelatnya kak? harganya tinggal 15.000 aja buat istrinya' ucap kasir tersebut menatap Jean yang memang terlihat mengeluarkan dompetnya
belum sempat Fanya membantah ucapan kasir tersebut Jean sudah mendahuluinya 'engga mbak, istri saya gasuka cokelat apalagi barang promo' tukasnya begitu
'oke baik kak' jawab kasir tersebut sambil tersenyum
Fanya yang mendengar itu hanya membelalakan matanya. bisa bisanya dia jawab begitu batin Fanya.
setelah selesai membayar mereka segera meletakan kantong belanjaan itu kedalam mobil Jean.
'bisa bisanya lo bilang gitu ke kasirnya' protes Fanya
'daripada ditawarin promo terus, yang ada makin lama kita berdiri disitu. emangnya lo mau mati berdiri?' jawab Jean.
Fanya hanya merolling eyes kan matanya dan segera masuk kedalam mobil Jean begitu juga dengan sang pemilik mobil.
diperjalanan Jean hanya sibuk menyetir sedangkan Fanya berkali kali menguap karena matanya terasa mengantuk akibat terkena paparan pendingin mobil tepat didepan wajahnya.
'emangnya besok rumah lo mau kedatangan tamu? kok belanjanya banyak banget?' ujar Fanya memulai pembicaraan untuk meminimalisir rasa kantuknya.
'arisan' jawab Jean
'oh' gadis itu hanya ber'oh' ria menanggapi jawaban Jean.
'besok gue nginep rumah lo ya? gue males banyak ibu ibu dirumah gue dari sore sampe malem' ucap Jean selang 3 menit dari pembicaraan akhir mereka