Hari ini absa sudah memikirkan matang-matang apa yang akan ia ajukan untuk hubungan mereka kedepannya. karena absa tidak ingin di rugikan, enak saja dia untung bisa pamer kalo udah move-on padahal belum sedangkan absa pasti akan di rugikan karena selalu di sebut sebagai pelakor padahal itu terpaksa.
" Jadi .... Ngapain ngajak ke rooftop segala nih ?" Yaps , benar pertanyaan Bastian. Kini mereka berdua sudah ada di rooftop karena permintaan dari absa.
" Ekhemm... Jadi_kita bakal bahas tentang relationship contrack"jelas absa , sedikit canggung rasanya . Ia tak menyangka akal melakukan hal ini __ini kali pertama absa berurusan dengan yang namanya laki-laki . Absa sangat anti dengan laki-laki karena absa tau laki-laki hanya bisa memberikan luka namun absa tidak menemukan itu di dalam idol kebanggaan_nya BTS karena absa benar-benar merasa aman dan nyaman mengenal mereka , mereka tau bagaimana menjaga dan mendukung orang-orang tanpa harus berada di sisinya , mereka tau bagaimana menjadi support sistem yang seakan selalu berada di sisinya meski nyatanya tidak.
"Relationship contrack?"jidat bastian berkerut tanda atas kebingungannya.
" Iya, jadi kita bakal bikin contract ,kayak lo boleh apa aja terus gua mau apa atau sebaliknya pokoknya rules ini harus di taati . Gua nggak mau rugi akibat ulah lo ini " Bastian hanya melihat absa yang sudah sibuk dengan kertas yang sedang di coret oleh tinta.
Untung saja di rooftop ada meja dan kursi yang memang di taruh entah apakah itu karena kelebihan atau karena rusak ,namun jika di katakan rusak itu kemungkinan kecil karena semuanya terlihat masih layak pakai."Pokoknya kita harus taati semua yang udah kita sepakati , dan kalo ada yang melanggar berarti ada hukuman dan hukuman itu juga hasil kesepakatan kita ....." Bastian sebenarnya tidak terlalu mendengarkan semua ucapan yang keluar dari absa ia hanya sedang melipat kedua tangannya di depan dada dan menikmati setiap semilir angin yang berhembus yang sesekali membuat rambut keduanya terhempas.
" Ok . Sekarang gantian lo yang nulis " saat absa akan memberikan kertas pada Bastian absa menjadi kesal karena ternyata sedari tadi omongannya tidak di dengarkan karena sang pelaku malah ke-enakan menikmati pemandangan di temani semilir angin . akibat kekesalannya absa langsung memukul lengan Bastian dan sang korban kini sedikit kesakitan.
"Aakh! ,Apa sih __sakit tau.lo Kenapa sih ? " Tanya Bastian sedikit melotot karena memang sakit dan ia juga kaget karena kegiatannya di ganggu.
" oohh! Sakit? Gini sakit ? " Ucap absa sembari mengulang kembali pukulan pada lengan Bastian dan masih dengan respon yang sama , karena pukulan absa bukan main sakitnya korbannya sudah banyak , bahkan sahabat absa juga kapok .
"Lagian gua dari tadi ngomong nggak di dengerin, lo pikir gua ngajak lo ke sini buat apa hah!?"nada sungut absa membuat bastian mengalihkan arah dari yang tadinya melihat ke arah pemandangan kini tepat berhadapan dengan absa yang hanya di batasi meja .
" Iya deh maaf " absa yang tak mau berkepanjangan langsung memberikan kertas yang tadi ia pegang pada Bastian.
" Dah lah , nih gantian lo yang nulis " absa lumayan bosan menunggu bastian menyelesaikan tulisannya, dan itu membuat absa penasaran dan pada akhirnya absa sedikit mendekat agar bisa melihat namun saat absa mendekatkan kepalanya detik itu juga Bastian menyelesaikan tulisan alhasil bastian dan absa tak sengaja berbenturan.
"Aakh!" Kompak keduanya.
"Aish pala gua Bastian! "
"Ya pala gua juga sakit !, Lagian lo ngapain sih ?" keduanya saling menyalahkan satu sama lain saling tidak mau mengalah hingga bel masuk yang melerai mereka.
" Ya gua kan kepo , lagian lo ngapain sih nulis aja lama banget . Bisa nulis nggak lo ?"
" Kalo ngomong seenaknya, kalo kaga bisa nulis terus gua selama ini ngapain? Numpang nama ?"
" Ya mana gua tau , iya kali " Bastian yang melihat ekspresi wajah absa yang kian mengejek rasanya ingin meremas dan membuangnya ke tong sampah , sedikit menyesal kenapa harus cewek yang ada di depannya ini saat kejadian waktu lalu terjadi , kalo saja tau sifatnya sangat menyebalkan bastian mana mau menjadikan dia pacar pura-pura.
" Lo!...."
Tet...! Tet.....! Tet......!
" Udah ah buru nih tanda tangan " putus absa dan pergi meninggalkan tempat saat selesai menandatangani kertas .
" Lah ini ? " Bastian kian di buat bingung lalu buat apa jika mereka menulis contract jika hanay di tinggalkan saja . Akhirnya tanpa pikir panjang bastian mengambil kertas dan ia bawa pada saku seragamnya lalu menyusul untuk pergi dari rooftop.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Saat sampai di kelas absa langsung duduk di bangku dengan napas ter_ engah-engah karena ia berlari , bukan karena takut sudah ada guru tapi karena ia baru pertama kali ini melihat wajah laki-laki dengan jarak sedekat tadi asing baginya hal seperti ini ، absa juga heran mengapa ia menjadi merasa ingin mengulang kejadian tadi di mana absa diam-diam memperhatikan Bastian rasanya begitu tenang namun di campur rasa yang tak bisa absa artikan ada rasa ingin lagi dan lagi .
" Lo kenapa sa ?, kok keliatan cape banget gitu , lagi latihan marathon ya ?"pertanyaan dila berhasil mengalihkan isi kepala absa dan absa bersyukur akan itu .
" Hemm?, Enggak . Itu tadi gua takut kalo gurunya udah masuk "
"Tak kira ada apa sa "
"Ehehe nggak kok" jawab absa sembari cengirannya.
" Nanti main ke rumah aku yuk " ajak lina
" Boleh juga , udah lumayan lama nggak main kita " jawab absa semangat
" Yang lain gimana , pada ikut kan ? " Tanya lina pada yang lain dan di angguki oleh yang lainya.
" Ok deh ,nanti kita main ke rumah lina sekalian nonton "
See you next part 💜
![](https://img.wattpad.com/cover/288563522-288-k128198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Absa story🍁
Novela JuvenilBermula dari ajakan menjadi pacar kontrak , absa tak menyangka akan menemukan sosok yang selama ini ia tunggu dan cari . Cuplikan part "Please... kita balikan lagi ya beb ,aku gak bakalan ulang kesalahan itu lagi aku janji." " Lo pikir kesalahan l...