4. Kiara kenapa?

67 18 4
                                    

HAI HAI HAI

MAAF KALAU ADA KATA TYPO🙏

HAPPY READING
TEMAN

*
*
*

Setelah Kiara melamun di balkon kamarnya. Dia merasakan tubuhnya kedinginan dan suhu tubuhnya naik maka dari itu Kiara langsung merebahkan diri dikasur kesayangannya. Tak lupa menutup pintu balkon agar udara dingin tidak masuk.

Kiara pun langsung memejamkan matanya dan tidur. Selang beberapa menit Kiara terbangun dari tidurnya, dia merasa haus tapi disisi lain dia merasakan tubuhnya lemas di tambah kepalanya pusing.

Kiara berdiri dari ranjangya melihat ke sekeliling kamarnya kala terdapat susu atau pun air mineral, tapi alhasil nihil tidak menemukan apapun. Biasanya mama Kiara selalu menyiapkan cemilan dan minuman di atas nakas dekat ranjang Kiara.

Tapi akhir akhir ini jarang sekali, mama Kiara menyerahkan semua pekerjaan rumah kepada Bi Ima. Biasanya mama Kiara sedikit membantu Bi Ima dalam pekerjaan rumah dan tak lupa setiap malam selalu menghantarkan camilan dan air mineral ataupun susu ke kamar Kiara. Mama kiara tau kalau Kiara suka terbangun tengah malam.

Kiara melangkah kan kakinya menuju dapur untuk mengambil air minum sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Setelah Kiara mengambil minum dan membawanya ke kamar tiba-tiba lampu  rumah mati.

DEG

"Shitt!" umpat Kiara. Karna Kiara takut kegelapan. Kiara merintih ketakutan. Dia memanggil nama mamanya. Tapi tidak ada sautan dari siapapun.

"Ma... Kiara takut ma, tolongin Kiara" lirih Kiara sendu. Gadis itu menjatuhkan tubuhnya dan meringkuk ketakutan di pojok dekat tangga. Sambil memegangi dadanya yang sesak, di tambah Kiara yang sedang pusing dan suhu tubuhnya naik.

Mendengar rintihan yang tak asing Bi Ima segera menghampiri Kiara yang berada di pojok tangga. Bi Ima tau kalau mati lampu, karena Bi Ima belum tidur dan saat mati lampu Bi Ima segera menghidupkan jengset (lampu tanpa listrik)

"Non, non Tasya. Ada apa non" ucap Bi Ima panik. Sambil Bi Ima meraba pipi mulus Kiara dan mengusap-usap punggung tangannya. Bi Ima juga merasakan suhu tubuh Kiara tambah naik.

"Bi, Tasya takut" lirih Kiara sendu.

"Nggak papa Non. Gak usah takut, bibi disini." Ucap Bi Ima sambil membantu Kiara berdiri dan membawa ke kamar.

Setelah sampai di kamar. Bi Ima membantu Kiara membaringkan tubuhnya di kasur tak lupa menyelimuti Kiara. Kini tubuh Kiara bergetar hebat sambil merintih memanggil mamanya.

"Non Tasya tunggu ya bibi mau ambil air hangat dan handuk untuk mengompres non Tasya"

"Jangan lama-lama Bik, Tasya takut."

"Bentar bibi hidupkan lilin dulu. Nihh hp non Tasya" ucap Bi Ima sambil mengambilkan hp Kiara.

Selang beberapa menit Bi Ima datang sambil membawakan baskom berisi air hangat.

"Bibi kompres dulu ya" ucap lembut Bi Ima

"I-iya"

Dengan telaten Bi Ima mengopres Kiara dan mengecek suhu tubuh Kiara dengan termometer.

"Ya ampun non." teriak Bi Ima terkejut

"A-apa Bi"

"Suhu non Tasya tinggi banget"

ARAVIER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang