9. Antara impian dan keinginan

35 17 2
                                    

Hay hay Moci
Kembali lagi ni

Happy Reading
*

*

*

Setelah selesai dengan urusan di Ruos Kiara Lisa dan Valen kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran terakhirnya. 2 jam kemudian bell pulang berbunyi dan murid SMA STARLIGHT berhamburan keluar kelas dan pulang ke rumah masing-masing.

Menyisakan Lisa dan Kiara di dalam kelas, Lisa yang masih termenung membuat Kiara paham kenapa sahabatnya itu.

Tanpa menunggu lama Kiara berusaha menghibur Lisa yang sedari tadi balik dari ruos hanya diam tak mau bicara kenapanya.

"Non... ayo pulang"

"Males"

Kiara menghembuskan nafasnya dia harus ekstra sabar kala menghadapi Lisa yang mood nya buruk di tambah Lisa yang sedang PMS.

"Gue dirumah cuma sama bibi, lo temani gue ya. Lagian besok juga libur, pleasee Non" mohon Kiara.

"Hmm. Ya udah ayo, gue gak bawa montor sopir gue gak jemput. Males gue"

"Sama gue aja anj, kaya gue gak kenal lo aja. Tapi ke rumah lo dulu"

"Heheh iya. Ngapain?" Tanya Lisa heran.

Kiara tersenyum membuat Lisa geli, memang harus sabar menghadapi Lisa yang seperti ini. Kiara yang kalem tapi bar-bar di pertemukan dengan Lisa yang suka buat dirinya naik darah.

"Untung sayang. YA NGAMBIL BAJU LO LAH!" Teriak Kiara di dekat kuping Lisa. Sambil berjalan menuju parkiran.

"Iya-iya bawel. Besok agenda kemana?"

"Nanti aja. Nih kunci lo yang bawa, gue mager"

"Bey gue lagi PMS lo aja yang bawa"

"Dari tadi gak sembuh tu perut hah? Lo lihat kaki gue" tunjuk Kiara pada lututnya.

"Iya ya. Udah buruan naik cepetan"

Kiarapun naik ke jok montornya dengan Lisa yang membawa montornya.

Di jalan yang lumayan ramai mereka berdua sesekali ngobrol dan bercanda.

"Bey ternyata Valen juga punya masalah ya"

"Lo baru tau"

"Ya, tadi. Lo kok tau?"

"Ya karna Valen cerita"

"Kapan?"

"Kepo"

"Lo kok gitu sih sama sahabat lo yang paling imut"

Kiara memutar bola mata malas. "Basi.  Nanti gue cerita"

●●●●●

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menitan akhirnya sampai di depan rumah Lisa. Rumah yang elegan di lihat dari luar, sangat terpandang dan tentunya sangat harmonis. Tapi nyatanya  tidak ada kata harmonis. Ayah dan bunda Lisa yang jarang di rumah seperti papa dan mama Kiara.

ARAVIER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang