4

63 46 13
                                    

Happy reading

*****

Kringgg

Bel tanda istirahat berbunyi, sontak para murid berhamburan ke luar kelas. Tersisa tiga orang laki-laki yang kini memandang satu sama lain.

"Awas jatuh cinta." Celetuk Sunghoon tiba-tiba yang langsung dilempari pulpen oleh Yedam.

"Sinting!" Makinya.

Kemudian mereka melangkah pergi meninggalkan Sunghoon.

"Kebiasaan gue ditinggal mulu!"

Yedam melangkahkan kakinya menuju kantin, diikuti Sunghoon dan Jay di belakangnya. Seperti biasa, banyak yang menyapa mereka bahkan ada yang secara terang-terangan menyatakan perasaannya kepada mereka, seperti saat ini.

"Jay, aku suka sama kamu. Mau jadi pacarku gak?"

Tiba-tiba saja ada satu perempuan yang menghalangi mereka jalan dengan berdiri tepat di hadapan Jay dengan memegang sebuket bunga mawar menyatakan perasaannya dan mengajaknya pacaran.

"Gak makasih." Dengan wajah datar Jay menolak kemudian berlalu pergi meninggalkan kedua temannya yang masih memproses apa yang terjadi dan perempuan yang dia tolak yang saat ini sudah melengkungkan bibirnya.

"MAMIH AKU DITOLAK HIKS!!" Kemudian perempuan itu berlari dengan wajah berlinang air mata.

Yedam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kemudian melirik ke Sunghoon yang masih dalam mode ngebug nya.

"Woy!" Teriaknya tepat ditelinga Sunghoon membuat sang empu terkejut.

"Anjing!" Umpatnya.

"Ngebug mulu, udah ditinggal noh sama si JAYlangkung."

Sunghoon mencari keberadaan Jay yang ternyata sudah tidak terlihat batang hidungnya.

"Eh buset udah ngilang aja tuh bocah."

"Namanya juga JAYlangkung."

*****

Yedam, Jay dan Sunghoon duduk di meja yang ada di pojok. Hari ini kantin ramai dan hanya tersisa dua meja saja. Dan setiap meja ada empat kursi. Di kantin ini ada dua jenis meja, meja yang berkursi empat dan enam. Tapi kali ini hanya tersisa dua meja itu saja.

Tak lama kemudian, muncullah Jisung bersama Tsuki di belakangnya. Melihat hanya ada satu kursi kosong di meja mereka, Tsuki buru-buru duduk di samping Sunghoon.

Jisung berdecak, "Yaelah."

Kemudian dia menarik kursi kosong di meja samping.

"Hi guys!"

Yedam tersentak saat Jake dengan tiba-tiba merangkulnya dari belakang.

"Lu-! Aish ngagetin anjir!" Jake menyengir.

"Ini gabungin aja kali ya mejanya?" Tanyanya melirik meja di samping kanan mereka.

"Silahkan, tapi ntar lu yang balikin sendiri." Tsuki menjawab dia kemudian beranjak untuk membeli sesuatu untuk dimakan. Dia belum sempat membeli makanan saat masuk ke kantin tadi.

"Mau ke mana?" Sunghoon bertanya padanya.

"Beli ketoprak, laper gue."

"Ngikut." Jisung menyusul Tsuki yang sudah berjalan terlebih dahulu.


Sunghoon mengangguk mengerti kemudian melanjutkan memakan bakso yang tadi dia beli. Lalu tiba-tiba meja bergetar mengakibatkan kuah bakso nya tumpah, dia melirik ke Jake. Ternyata alasan mejanya bergetar karena efek sedikit dorongan dari Jake yang sedang menggabungkan meja mereka dengan meja kosong di sebelah.

"Btw si Ningning mana?" Tanya Jake setelah duduk. Kemudian meminum es teh milik Sunghoon.

"Beli sendiri!" Dia merebut es teh nya kembali.

"Pelit!"

Jay memandang pertengkaran mereka dengan datar, kemudian matanya menangkap seseorang yang dia kenal yang baru saja memasuki kantin.

"Tuh Ningning!" Tunjuk nya dengan dagu.

"Sama siapa tuh?" Jake salah fokus dengan sosok yang berjalan bersama Ningning.


Mereka mendekat sambil membawa makanan dan minuman yang mereka beli.

"Guys temen gue ikut gabung ya, gak ada tempat lain soalnya."

"Yoi, silahkan duduk cantik." Jake mempersilahkan sosok yang bersamaan dengan Ningning duduk.

"Mode buaya nya lagi aktif nih." Komentar Tsuki yang baru saja kembali dengan membawa ketoprak dan juga lemon tea.

"Sssttt, diem lu!"

"Nyenyenye."

Jake mengabaikan Tsuki kemudian kembali fokus pada sosok yang bersamaan Ningning yang saat ini duduk di seberangnya.

"Btw, kenalan dong cantik. Biar manggilnya enak." Ujarnya.

"Ah, kenalin gue Park Hana."

"Gue Jake Shim, panggil sayang aja." Kemudian Jake mendapatkan lemparan sedotan dari Ningning.

"Woy jorok!" Dia mengelap jidatnya yang terkena lemparan sedotan.

"Gue udah tau kok nama kalian semua."

"Woah berarti gue seterkenal itu ya?" Sunghoon menyeletuk. Yedam menatap datar kemudian menatap Hana dalam diam. Tanpa tau ada seseorang yang memperhatikan gerak-geriknya.

*****

TBC

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang