7

47 31 6
                                    

Happy reading

*****

Kondisi kelas saat ini ricuh dikarenakan guru yang seharusnya mengajar tidak dapat hadir karena sedang cuti melahirkan. Ada yang tidur, ada yang mabar, ada yang belajar, ada yang sedang menyalin tugas milik temannya dan ada juga yang berpacaran. Yedam opsi yang pertama, dia sedang tidur karena hujan kembali turun membuatnya mengantuk.

Drrt

Drrt

Saat sedang asyik menyelami alam mimpi dia dikagetkan dengan getaran ponsel di sakunya. Dengan mata setengah tertutup dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel berlogo apel yang ada bekas gigitannya. Tapi ternyata ada sesuatu yang ikut terambil dari sakunya.

"Eh?" Dia menatap kaget kalung berbandul bunga daisy yang sedang ia pegang. Kemudian teringat bahwa dia belum mengembalikan kalung ini kepada pemiliknya.

Drrt

Yedam memasukkan kalung itu kembali ke sakunya kemudian fokus pada ponselnya.

Pak Galang

Yedam
Sepertinya nanti bapak tidak bisa memandu kalian latihan

Atau mau latihan sekarang saja?

Sekarang aja pak, mumpung saya jamkos
Hehehe

👍
Read

Setelah melihat tanggapan dari pak Galang, Yedam mengantongi ponselnya kemudian menghampiri Jay dan Sunghoon.

"Heh latihan."

Jay dan Sunghoon kompak mendongak, kemudian berdecak.

"Kebiasaan dah, ganggu mulu lu!" Ucap Sunghoon, dia mematikan ponselnya kemudian mengantonginya. Sedangkan Jay menatapnya datar.

"Beneran latihan nih?" Tanyanya.

"Iya, gue tadi dichat sama pak Galang."

Kemudian mereka keluar kelas dan menghampiri yang lain.

Saat di kelas Ningning dan Jisung, Yedam melihat Hana yang sedang duduk di kursi depan kelas sambil mengerjakan sesuatu.

"Ngapain di depan kelas?" Hana tersentak kemudian menengok ke sumber suara dan melihat ketiga laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya.

Hana tersenyum canggung, "Ah ini gue lupa ngerjain tugas."

"Kenapa gak ke perpus aja?" Jay bertanya.

"Perpus lagi dipake kakel." Jawab Hana kemudian kembali fokus pada kegiatannya, Jay dan Sunghoon pun memanggil Ningning juga Jisung setelah ijin kepada guru yang mengajar. Tersisa lah Yedam dan Hana di depan kelas.

"Nih, sorry baru balikin gue lupa."

Hana mendongak saat ada kalung yang tergantung di depannya.

"Eh, iya gak papa" Hana mengambil kalung itu kemudian memasukannya ke dalam saku.

"Makasih ya, gue juga belum jadi traktir lu." Lanjutnya.

Yedam mengibaskan tangannya, "Gampang itu, lagian cuma seribu lima ratus loh."

"Tetep aja gak enak." Hana berkata.

"Ya-"

"Ditinggal bentar udah ngebaperin anak orang aja lu, dam."

Yedam dan Hana menoleh ke sumber suara, ternyata duo j, Ningning dan Sunghoon sudah keluar kelas. Dan tadi yang berbicara adalah Jisung.

Ningning dapat melihat Hana yang menunduk karena salah tingkah.

"Apaan dah orang gue cuma balikin kalung dia."

Ningning melihat Yedam, "Baru dibalikin?!"

Yedam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Y-ya gue lupa njir."

"Gak papa sih Ning, lagian gue juga gak masalah." Bela Hana setelah melihat Ningning yang sepertinya akan mengomel.

"Acieee Yedam dibelain." Ledek Sunghoon membuat pipi Hana memerah samar, untung saja tidak ada yang melihat. Ya tidak ada, itu yang ada dipikirannya, padahal tanpa dia ketahui ada satu orang yang melihatnya.

*****

Hana sedang berkaca saat sedang mencuci tangannya di wastafel, biasalah perempuan kalau melihat kaca pasti reflek mengaca.

Ceklek

Salah satu pintu toilet terbuka, menampilkan gadis berambut pendek yang baru saja keluar dari toilet. Entah kenapa keduanya sama-sama terkejut saat melihat satu sama lain. Gadis berambut pendek itu tersenyum sebagai sapaan.

Hana balas tersenyum, kemudian mengakhiri kegiatan mengaca nya dan berjalan keluar.

"Kak!"

Namun dia reflek berbalik saat gadis itu memanggilnya. "Ya?"

"Kakak pacarnya kak Yedam ya?" Tanya gadis berambut pendek itu, Yeeun.

Hana tersentak mendengarnya, "Hah? Ah bukan, gue bukan pacarnya Yedam."

"Ohhh."

Hana tersenyum canggung, "Duluan ya."

Yeeun mengangguk sambil melambaikan tangannya. "Iya hati-hati, kak!"

"Ah iya."

Saat keluar Hana menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Hadeh, kenapa harus ketemu dia sih."

Hana tidak kudet, dia tahu siapa gadis itu. Yeeun, adik kelasnya yang sedang mengincar Yedam. Sepertinya seluruh sekolah juga tahu kalau Yeeun memang sangat menyukai Yedam walaupun sudah ditolak berkali-kali.

Jujur saja Hana sedikit merasa insecure dengan Yeeun. Sudah cantik, anak yang ceria, gampang berbaur, pintar apalagi dalam pelajaran matematika dia beberapa kali mengikuti olimpiade matematika, dan juga pandai menyanyi. Berbanding terbalik dengannya.

Cantik? Ya menurutnya dia memang cantik kalau ditanya, tapi tidak tahu tanggapan orang-orang, bisa aja mereka menganggapnya jelek.

Dia orangnya gak enakan, gampang canggung, susah berinteraksi, tipikal introvert lah.

Dia juga tidak pinter tapi juga tidak bodoh, pas-pasan lah untuk ukuran orang yang malas belajar.

Dan yang dia bisa hanya makan, tidur, bermain ponsel. Apalagi kalau di rumah, bukannya membantu orang tua malah sibuk mengurung diri di kamar.

Dia tidak jago nyanyi seperti Yeeun yang bahkan satu ekskul dengan Yedam. Bisa sih nyanyi, tapi kalau di kamar mandi.

Hana menggelengkan kepalanya, "Bodoamat, ngapain juga gue mikirin."

*****

TBC

Tadinya mau up tadi malem tapi ketiduran😭

Don't forget to vote and comment
See you

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang