15 › tuannya.

2K 285 25
                                    

"ingin seberapa banyak lagi anda akan minum, tuan Jazleon?"

Jazleon nama belakang dari publik figur yang dikenal dengan nama Nades, ia menoleh kearah submissive yang secara tiba-tiba mendatangi bangkunya bahkan duduk disebelahnya. "Bukan urusanmu, urusi saja penyewamu." saut dominan itu dengan keacuhannya.

"wow, anda mengusirku?"

"aku tidak membutuhkanmu, silahkan pergi." ketus Nades yang kembali meminum segelas alkohol dalam sekali teguk, membuat Yasa terkesan karena gelas itu jelas bukan gelas pertama atau tegakan pertama dari lima botol alkohol yang ada diatas meja dominan ituㅡyang berarti Nades sudah meminum belasan tegakan dalam gelas yang terisi dari lima botol alkohol yang jelas-jelas memiliki kadar yang sangat tinggi, tapi meski tinggiㅡmengapa Nades tidak tepar? bukankah itu sangat mengesankan? dilihat dari kuatnya daya kesadarannya dari efek alkohol, apa Nades juga akan tahan lebih lama saat bercinta?

"apa anda seperti ini karena masih memikirkan Rei?" alih Yasa dari pemikiran kotornya terhadap dominan disebelahnya itu.

"Yasa, lebih baik kamu diam jika masih ingin duduk disini atau pergi saja sana jika masih ingin mengoceh. Kepalaku pusing mendengar suaramu." balas Nades dengan tatapan tajam terarah pada Yasa yang sepertinya sama sekali tidak memiliki ketakutan.

"jika anda pusing karena suara ocehanku maka aku akan membuatmu lebih pusing dengan suara desahanku." celetuk Yasa yang kini berpindah dari tempatnya duduk ke atas pangkuan Nades, "do you want to have fun with me, master?" sembari mengalungkan kedua tangannya pada leher Nades bahkan mengusap tengkuk dominan Jazleon itu.

"kamu sudah longgar."

Yasa mengangkat satu alisnya lalu tersenyum miring sebelum jemarinya berpindah mengusap sensual rahang tegas milik Nades, "bagaimana bisa anda mengatakan seperti itu jika anda belum pernah mencobaku?"

"Yasa."

"ung, master?"

Nades meraih pinggang Yasa supaya submissive itu tidak banyak bergerak diatas pangkuannya, "apa kamu mau melakukannya didepan umum, hn?"

"I don't mind, master."

"turun dari pangkuanku."

Yasa mengerjap bingung, "huh?" tetapi tetap beranjak dari pangkuan dominan Jazleon yang sekarang ikut beranjak dari duduknya.

"aku tidak mau merusak imageku jika kegiatan ini dipotret oleh orang bahkan disebarkan ke media." ujar Nades dibalas anggukan oleh Yasa  yang mengerti dan sedikit kecewa, "Yasa? let's have sex in my apartment."

gotcha!

senyum penuh kemenangan terukir dibibir Yasa. Sudah sedari awal tidak sengaja memperhatikan pelanggan yang selalu menyewa Rei, Yasa sudah sejak itu tertarik pada Nades yang padahal sudah Yasa tebak dan pasti benar jika dominan Jazleon itu sangat tertarik pada Reiㅡjadi, Yasa tidak memiliki banyak ruang untuk menarik atensi Nades selama masih ada Rei. Tapi, dengan kondisi sekarang yang dimana Rei susah tidak ada lagi di bar ini atau memiliki kesempatan menemani bahkan menemui NadesㅡYasa dengan senang hati akan melakukan kedua hal itu untuk Nades, menggantikan sosok submissive Haureiga itu.

Ayasa benar-benar berniat akan membuat Nades  melupakan Rei, melupakan submissive Haureiga yang saat ini benar-benar kebingungan juga takut menghadapi kenyataan jika dirinya salah melayani seorang tuan yang rupanya bukanlah tuan-nya yang sebenarnya.

"ada hal penting apa yang ingin kamu bicarakan, Rei?" celetuk sapa Marva yang memasuki rumahnya dan melangkah mendekati Rei yang terduduk disofa ruang tamu. Lalu, beberapa detik kemudian pandangan Marva jatuh pada koper yang berada tak jauh dari tubuh Rei, "hei? kenapa ada koper..  kamu ingin pergi kemana?" tanya Marva, ia berdiri disamping sofa tempat Rei duduk.

11. Perfect› tuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang