2. Protes Pernikahan

5.9K 180 13
                                    

Bagaimana kira-kira pendapat kalian terhadap Nugi?

Nugi sudah kembali sejak kemarin. Hari ini, dia menunggu kedatangan orangtuanya Ibra yang akan membawa Elsa pergi atau kemungkinan akan menginap. Sejak dia menjadi orangtua tunggal untuk keponakannya. Segala fasilitas Elsa dipenuhi juga oleh orangtua Ibra. Mereka sama-sama mencari kenyamanan untuk anak itu.

Walaupun beberapa kali orangtua Ibra meminta izin untuk merawat Elsa. Tapi, ia merasa mampu melakukan itu dan membesarkan Elsa seperti sekarang.

Hana tidak ada di rumah, dia masih berada di panti asuhan sejak Nugi pergi ke Bogor beberapa hari lalu. Wanita itu bisa istirahat, sementara Elsa dikembalikan nanti oleh pihak keluarga Ibra.

Dia sudah bersiap-siap menunggu kedatangan orangtua Ibra. Di ruang tengah, dia duduk di sebelahnya Elsa. "Kakek bilang, kalau Elsa nanti nginap di sana. Nanti baik-baik, ya!"

"Ya, Om."

"Kata kakek, anaknya Tante Felyn juga di sana."

Elsa semringah mendengarnya. Dia langsung mengangguk. Ke sana ke mari Elsa di bawa oleh keluarganya. Agar si kecil tidak kesepian. Dengan keadaan menyedihkan. Anggota keluarga Ibra juga sangat baik. Tidak jarang main ke rumah Nugi, untuk menemani si kecil.

Waktu mendengar suara pintu mobil ditutup, Elsa segera berlari keluar dan begitu Nugi juga keluar. Anak itu ada di gendongan kakeknya.

"Ya sudah, Gi. Karena dia udah di gendong gini. Kami langsung balik, ya."

"Nggak duduk dulu?"

"Nggak usah, besok kalau ajak dia pulang. Kita baru ngobrol. Kamu juga rapi banget, mau pergi?"

Elsa menunjuk ke arah Nugi. "Om mau kencan."

Nugi tersenyum saat keponakannya berkata demikian.

Tapi dia memang mengatakan itu tadi pada Elsa.

Lalu, sepeninggal orangtua Ibra membawa Elsa pergi. Dia menghubungi Patricia. Mengatakan kalau dia akan menjemput wanita itu ke tempat kerja.

Beruntungnya Patricia termasuk wanita yang sabar. Karena selama ini Nugi mengutamakan Elsa.

Patricia meminta dia menunggu sebentar lagi. Maka, Nugi tetap bersabar untuk itu. Patricia bekerja di salah satu perusahaan manufaktur otomotif. Itu adalah milik orangtuanya Patricia, tapi wanita itu tidak mengambil jabatan khusus. Dia memulainya dari bawah.

Wanita itu keluar dari kantornya, memasukkan sesuatu ke dalam tas jinjingnya. Melihat mobil Nugi yang pasti dia hafal. Dia masuk begitu saja, tapi saat Nugi hendak berciuman. Patricia menoleh ke belakang.

"Elsa nggak ikut."

Mereka pun berciuman untuk melepas kerinduan. Nugi yang setiap harinya langsung pulang ke rumah. Tapi khusus hari ini, dia akan menemani wanita ini ke mana saja yang dia mau.

Tiba di apartemen kekasihnya, Nugi menganggap ini sebagai tempat tinggalnya sendiri. Setiap kali suntuk, akan datang. Dia juga sering dihampiri oleh Patricia ke kantornya.

"Kamu ada waktu hari?" Tanya Patricia.

Nugi duduk santai di sofa saat dihidangkan minuman. "Ke mana saja yang kamu mau. Aku akan menenemanimu sayang."

Patricia tersenyum. "Maaf tidak bisa menemani ke Bogor waktu itu. Papa memintaku untuk kerjakan laporan."

Nugi tidak keberatan. "Aku nggak mungkin nuntut kamu juga sayang."

Mereka berbincang sesaat. Lalu, wanita itu meminta izin untuk membersihkan diri. Karena sebentar lagi mereka akan pergi berkencan. Kemungkinan besarnya juga, Nugi pasti akan diminta menginap oleh wanita itu di sini.

The BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang