4. Menjemput

2.6K 158 11
                                    

Hana datang sendirian untuk menjemput Elsa. Sebab Nugi tidak bisa datang ke rumah ini karena penolakan yang dilakukan putri kecil yang selalu menjadi primadona.

Apa yang dikatakan oleh anak kecil ini akan dituruti oleh Nugi. Sampainya di rumah Tika, dia melihat kalau Elsa baru pulang.

Hana juga baru turun dari mobil saat diantar oleh sopir. "Sendirian, Hana?"

"Iya, Nyonya. Bapak minta jemput Elsa."

Tapi dia diajak masuk oleh Tika ke dalam rumah. Elsa menggandeng tangan Hana saat baru turun dari mobil. "Udah ke mana tadi?"

"Ke rumah, Mama."

Yang dimaksud oleh Elsa adalah pemakaman orangtuanya. Anak itu sudah paham ditinggalkan. Sangat manja kepada Nugi. Hana juga salut pada pria itu yang terus berusaha selalu ada untuk Elsa.

Sampai di dalam, dia disiapkan minuman dan cemilan oleh Tika.

wanita paruh baya itu tersenyum melihat kedatangannya Hana untuk menjemput Elsa. Yang sebenarnya dilakukan oleh gadis ini adalah untuk menjemput. Tapi dia suka mengobrol dengan Hana.

Dia nyambung dan nyaman untuk diajak cerita. Nugi dari dulu ingin menikah, bahkan beberapa kali izin untuk menikah. Saat mereka mengizinkan, tapi ternyata Patricia yang tidak mau. Kekecewaan anaknya yang membuat mereka tidak berani lagi bertanya perihal pernikahan. Tapi kalau melihat Nugi dan Hana jalan-jalan membawa Elsa, dia bisa tersenyum melihatnya. Karena sangat mirip dengan keluarga kecil.

Nugi yang ingin punya keluarga sendiri. Tidak masalah bagi Tika kalau Nugi menikah dengan Hana. Sekalipun hanya pengasuh. Tapi juga bisa menjaga Elsa dengan baik. Mengingat kembali anaknya yang cinta gila terhadap Patricia, dia mengingat betapa kegilaan itu sudah sangat jauh.

Dia juga pernah mendengar kalau Nugi sering menginap di apartemen Patricia.

Mereka belum menikah, tapi sudah sejauh itu. Namun biar bagaimanapun juga, Nugi bukan anak yang mudah diatur. Mengurus Elsa sebaik ini saja sudah sangat bersyukur sekali bagi keluarga ini.

Empat tahun Nugi menunggu kesepakatan dari Patricia untuk menikah. Karena kariernya yang diutamakan oleh Patricia. Sementara Nugi sudah siap berkeluarga.

Takut juga kalau Nugi salah langkah saat pacaran dengan Patricia. "Hana."

"Iya Nyonya?"

Wanita itu cantik, bahkan lebih cantik dari Patricia. Mustahil Nugi tidak bisa menaruh perasaan. Dia juga suka dengan Hana yang lembut. Bukan hanya di depan mereka semua. Tapi terlihat bagaimana dari cerita-cerita Elsa yang suka dengan pengasuhnya. Sekalipun Hana hanyalah seorang pengasuh. Bukan berarti tidak bisa diterima oleh Tika untuk jadi menantu. Dia bahkan akan sangat setuju kalau Nugi menikahi wanita ini. "Kamu ada rencana menikah?"

Hana terkekeh. "Belum Nyonya."

Dia tersenyum, ada kesempatan untuk Nugi. "Ada calonnya?"

"Belum. Sekarang masih fokus kerja."

Semakin membuat Tika bersemangat untuk menyatukan anaknya dengan Hana. Kalau bisa dengan Hana. Tidak perlu mencari yang setara. Toh juga yang dilihat bagaimana karakter istri Nugi. Bukan ekonominya. Nugi tidak kekurangan apa pun, anaknya sukses. Suaminya juga banyak uang. Tidak akan menjadikan Hana dipandang sebelah mata.

Percakapan Tika terhenti ketika Elsa berbincang dengan Hana. Mereka mengobrol tentang ajakan Hana pulang. Elsa sanggup untuk pulang, asalkan tidur dengan Hana. Anak itu masih marah dengan Nugi karena izin menikah dengan Patricia. Tapi sudah pasti Patricia meminta ditunggu lagi.

Sedangkan orangtua wanita itu sudah menuntut. Bagaimana mau menuntut kalau anak mereka saja sulit diajak untuk terikat dalam pernikahan.

"Saya boleh ajak Elsa pulang, Nyonya?"

The BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang