14. Bersyukur Diterima

2.2K 161 11
                                    

Nugi menunggu waktu untuk pulang ke hotelnya. Dia tidak menyukai rapat semacam ini. Selalu ada keributan saat berebut tender. Sedangkan proyeknya Nugi sebagian besar berasal dari kakeknya Elsa. Tapi tidak dengan orangtuanya, sebagian besar dari luar. Karena yang paling dibantu itu adalah Nugi. Karena dia yang menghidupi Elsa, jadi otomatis segala proyek akan diserahkan kepadanya.

Ingin rasanya dia buru-buru pulang dari sana. Mendengar keributan itu, dia menutup laptopnya terlebih dahulu. Tidak suka kalau ada satu proyek, tapi dikerjakan lebih dari dua perusahaan.

Dia bisa kerjasama dengan siapa pun. Tapi tidak suka kalau kerjasama semacam ini akan membuat harga dirinya akan hancur. Ribut dan selalu saling tunjuk seperti orang yang tidak ada salah sama sekali.

Nugi menoleh ke pemimpin rapat yang ada di sebelahnya. "Saya ingin undur diri."

"Apakah tidak akan lanjut?"

"Saya ingin istirahat. Mungkin untuk nanti, bisa disusul. Tapi untuk keributan seperti ini, lebih baik rapat disudahi."

Sampai akhirnya pemimpin rapat mengiyakan. Nugi dipersilakan pergi. Karena dia tidak suka kalau ada keributan besar seperti ini yang terus berebut diri untuk menguasai proyek.

Sebelum kembali ke hotel, dia pergi ke salah satu toko HP. Karena kemarin, Elsa tidak sengaja menyenggol ponselnya Hana hingga retak. Dan belum sempat Nugi ganti. Rapat yang berlangsung dari siang sampai malam hari, membahas mengenai detail proyek.

Menjelang malam, mereka semua mulai tidak bisa dikendalikan. Dan puncaknya adalah tadi, ketika mereka tidak terima jika proyek dikuasai berapa persen pada perusahaan yang lain, kemudian protes dan ingin mengusai juga. Padahal yang mengambil beberapa persen itu adalah perusahaan yang memadai untuk fasilitas dan lain-lain. Kalau Nugi sendiri lihat jika itu memang sudah cukup memadai. Tapi ada saja yang ingin jika proyeknya jauh lebih banyak.

Nugi membelikan istrinya ponsel baru, kemudian kembali ke hotel. Kasihan kalau Hana menggunakan ponselnya yang rusak. Dengan layar yang pecah, bahkan sebagiannya sudah menghitam karena Elsa.

Setibanya di kamar, dia melihat Hana sedang duduk sambil membaca buku.

Sengaja membawa Hana ke sini karena ingin ditemani oleh sang istri dalam menjalankan tugasnya. Nugi menghampiri dan meletakkan ponsel di atas paha istrinya. Reaksi Hana yang langsung semringah membuat Nugi juga senang. "Untukku?"

Dia mengangguk. "HP kamu rusak. Maafin Elsa, ya!"

Hana mengangguk, wanita itu langsung meletakkan bukunya dan memeluk Nugi. Pria yang merasakan lelah itu dipeluk jelas dia bisa bahagia. Karena dia mendapatkan pelukan dari istrinya tepat waktu.

Waktu Hana hendak melepasnya, Nugi yang menarik istrinya ke dalam pelukan. "Beberapa detik lagi, sayang."

Hana bertahan dalam pelukan.

Nugi melepaskan pelukan istrinya, nyaman sekali dengan keadaan seperti ini. Lelahnya perlahan mulai gugur, rasanya Nugi merasa sangat lega sekali. ditemani oleh istrinya saat melakukan perjalanan tugasnya untuk mewakili sang papa ke rapat yang begitu penting. Tapi Nugi tidak suka ada perdebatan.

Nugi sudah meletakkan handuk di tempat biasa. Kamar hotel yang begitu nyaman dan pilihan terbaik untuk istrinya. Hana masih terlihat bahagia dengan barang yang dibelikan Nugi. Wanita itu juga menggunakan kalung yang diberikan oleh Nugi. Sangat menghargai pemberian.

Dia meminta agar tidur di pangkuan istrinya. wanita itu memegang dagunya Nugi dengan tangan kanan. Pria itu memejamkan matanya. Seharian pergi meninggalkan istrinya, sekarang pulang ke tempat ini. "Sayang."

Sekarang wanita itu meletakkan ponselnya dan bicara pada Nugi. Menghargai dia yang sedang mengajak istrinya mengobrol. "Mas butuh sesuatu?"

"Nggak, pengen gini aja. Hilangin lelah."

The BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang