بسم الله الرحمن الرحيم
Hay semua. Makasih yang udah support dengan baca cerita aku. Jangan lupa vote and komen.
Maaf kalo alur nya bikin kalian bosen, tapi sebisa mungkin aku perbaiki :)
HAPPY READING.
Zulfa melirik ke belakang nya, ia dapat melihat seorang lelaki sedang menatapnya. Zulfa menatap bingung dengan lelaki yang di depannya. Sementara lelaki yang di depannya hanya terkekeh kecil melihat nya.
"Aku David teman masa SMP kamu dulu." Jelas Zukran.
Zulfa mengingat-ingat nama tersebut, rupanya David adalah lelaki yang mengajak Zulfa berpacaran semasa SMP dulu.
Zulfa mundur dua langkah karena ia terlalu dekat dengan lelaki tersebut. David di buat heran dengan tingkah Zulfa yang memberi jarak dengannya.
"Sorry Zulfa." Sahut David.
"Nggak papa kok." Balas Zulfa lalu berniat pergi tapi tangannya di cekal oleh David. Zulfa pun yang merasa tangannya di cekal lansung memberontak melepaskan tangannya.
"Maafkan Zulfa ya Allah. Zulfa telah di sentuh lelaki yang bukan mahram Zulfa." Batin Zulfa di dalam hatinya.
"Lepas David!" Bentak Zulfa. Zulfa paling benci dengan lelaki yang seenaknya seperti di depannya ini.
"Zulfa aku suka sama kamu." David menyatakan perasaan nya seperti beberapakali tahun silam saat mengajak Zulfa berpacaran.
"Maaf David, aku nggak bisa bales perasaan kamu." Terang Zulfa membuat David merasakan nyeri di dadanya setelah di tolak oleh orang yang ia sukai.
"Kenapa Zulfa?" Tanya David penasaran dengan alasan kenapa Zulfa menolaknya.
"Kamu memang teman aku di masa dahulu tapi jika kamu mencintai aku cintai dulu Tuhan mu baru kamu mencintai hambanya." Jelas Zulfa. Lalu Zulfa meninggalkan David yang terdiam memikirkan omongan Zulfa.
"Apakah aku tidak pantas mencintai hamba Allah?" Tanya David sambil menatap lantai gedung itu.
Selama ini David di kenal sebagai ketua anak geng motor yang paling berbahaya di kota nya. Aksi tawuran yang sangat berbahaya karena menggunakan senjata tajam.
David sudah dari dulu menyukai Zulfa, bisa di bilang Zulfa adalah cinta pertama David dulu hingga sekarang. Akan tetapi ia di tolak oleh Zulfa.
David juga mengerti alasan Zulfa kepada bilang seperti itu, karena yang David pikir ialah dia bukan orang baik seperti Zulfa. Ia hanyalah lelaki nakal dan tidak mengerti tentang Islam.
****
Setelah pembicaraan singkat bersama David, Zulfa lalu bergegas mengambil nasi beserta lauk pauknya. Yang paling terfavorit menurut Zulfa ialah rendang, karena rendang punya cita rasa tersendiri.
Setelah mengambil makanan Zulfa lalu bergegas ke arah kursinya. Zulfa makan dengan tenang sambil melihat-lihat sekeliling nya, banyak sekali yang berseragam putih. Dapat ia lihat dari atas pelaminan Abang nya itu sedang berbicara dengan istrinya dengan romantis.
Suasana sekarang membuat Zulfa merasa iri, pasalnya banyak sekali yang datang dengan pasangan suami-istri yang sedang mesra mesra-mesraan di sampingnya. Mereka tidak menyadari bahwa ada yang iri!
Cepat-cepat Zulfa memakan makanannya, setelah habis ia lansung meninggalkan tempat duduk nya setelah mengembalikan piringnya itu.
Kini Zulfa pamit kepada Abang dan kakak iparnya itu. Karena Zulfa ingin pulang ia capek dan ingin mengistirahatkan tubuhnya itu di kasur kesayangan nya.
****
Saat Zulfa berada di luar gedung tanpa sengaja ia menabrak seseorang lelaki. Zulfa berharap itu bukan David.
Setelah berbalik melihat orang tersebut Zulfa terkejut. Siapa orang itu?
Yah dia adalah Gus Zayyan.
Pertanyaan di pikiran Zulfa mulai berdatangan. Kenapa Gus Zayyan berada di sini? Apakah dia di undang di pernikahan Abangnya itu? Apakah dia ada keperluan lain di gedung ini? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang terputar di pikiran Zulfa saat ini.
"Maaf Gus, saya tidak sengaja." Ucap Zulfa merentangkan kedua tangannya di depan dadanya itu.
"Tidak apa-apa. Mungkin karena kamu banyak pikiran jadi tidak memperhatikan jalanan di depan mu." Terang Gus Zayyan dengan lembut. Zulfa di buat heran dengan tingkah Gus Zayyan. Kenapa Gus Zayyan lembut dengannya? Ntah, Zulfa tidak mengetahui pikiran seseorang. Hanya Allah yang tau!
"Kalau begitu saya permisi Gus. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Zulfa lalu bergegas meninggalkan tempat itu. Zayyan hanya diam melihat Zulfa hilang dari pandangan nya.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu." Batin Gus Zayyan membalas salam dari Zulfa.
Gus Zayyan tidak memiliki cukup keberanian untuk menyatakan perasaan nya kepada Zulfa. Ia takut Zulfa masih belum siap untuk menikah, apalagi sekarang pasti Zulfa lebih senang bermain dengan teman-temannya. Zayyan takut Zulfa masih kerepotan menangani tugas menjadi seorang istri.
Jadi Zayyan bertekad akan melamar Zulfa saat Zulfa lulus nanti. Zayyan takut akan banyak lelaki di luaran sana melamar Zulfa dengan cepat. Jadilah Zayyan hanya berdoa di sepertiga malam nya itu agar ia bisa bersama dengan Zulfa.
Zayyan berharap doanya di kabulkan oleh sang pencipta. Akan tetapi jika Zulfa bukan seorang bidadari yang di taksir kan untuknya Zayyan akan menerimanya dengan lapang dada. Zayyan juga percaya bahwa takdir dari sang pencipta untuknya itu pasti indah.
******
Zulfa di buat heran dengan dirinya sendiri, kenapa saat bertemu Zayyan ia merasa deg-degan. Zulfa merasakan gugup jika bertemu Zayyan berbeda dengan lelaki lain contohnya David justru Zulfa ingin menghindari David. Alasannya ia takut David akan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan padanya.
Zulfa hanya berharap Allah mengirimkan seseorang yang terbaik untuknya, yang dapat menuntun nya menjadi seseorang untuk menyempurnakan agamanya serta akhlak nya.
TBC
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN SEMUA.Mungkin beberapa hari ke depan aku jarang up. Soal nya ada kepentingan, tapi kalau ada waktu luang bakal up kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Gus Tampan (OnGoing)
Teen FictionAssalamualaikum Wr.Wb بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Ini adalah cerita pertama aku. Jadi kalau masih ada kesalahan setiap katanya harap maklum. terimakasih. JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN DI SETIAP PART NYA! *** Tentang Gus Zayyan yang bertemu d...