BGT - 4

24 6 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Hay Hay semua jangan lupa vote and komen ya. Sama jangan bosen bosen baca cerita aku. Buat yang vote makasih juga udah support dan menghargai karya aku dengan dapat vote dari kalian.
Tandai typo!

Setelah pembicaraan singkat tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pembicaraan singkat tadi. Zayyan bergegas pergi dari tempat tersebut takutnya ada kesalahpahaman nantinya.

Sementara Zulfa hanya diam, terkejut? Pastinya karena semenjak ia mondok di sini, Zulfa tidak pernah melihat Gus mudanya tersebut.

Zulfa juga terkagum dengan ketampanan dari Gus Zayyan tersebut. Tampan tapi mukanya datar membuat Zulfa takut melihatnya.

"Astagfirullah ya Allah. Maafkan hamba karena telah memuji mahluk mu yang bukan mahram hamba ya Allah." Ucap Zulfa sembari beristighfar dari dalam hatinya.

Setelah beristighfar, Zulfa melanjutkan menyapu sampah nya karena belum selesai. Setelah selesai menyapu Zulfa kembali ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya karena lengket sehabis menyapu.

••••••

Di sisi lain Zayyan sedang berada di kamarnya. Zayyan memikirkan perempuan yang ia ajak bicara tadi di halaman pesantren.
Jujur ia begitu mengagumi sosok perempuan ciptaan Allah itu.

Tanpa sadar Zayyan telah memuji sosok perempuan yang bukan mahramnya itu. Dengan berucap istighfar ia menghilangkan godaan setan yang begitu menganggu nya.

""Jika perempuan itu adalah orang lain (bukan mahram), maka seseorang tidak boleh memandangnya-menurut Madzhab Hanafi-kecuali wajah dan telapak tangannya berdasarkan firman Allah 'Mereka tidak menampakkan perhiasannya kecuali apa yang tampak padanya,' (Surat An-Nur ayat 31)."

_________

Setelah mengingat ayat tentang memandang yang bukan perempuan yang bukan mahram itu dosa, maka Zayyan akan menyingkirkan pikiran kotor nya tersebut dari otaknya.

Zayyan langsung merebahkan tubuhnya di king size nya itu, Zayyan memandang langit langit kamarnya dengan seksama agar pikiran tentang perempuan yang bukan mahramnya itu pergi dari pikirannya.

Pukul 12:00

Tepat tengah harinya Zayyan bergegas mengambil air wudhu dari dalam kamar mandinya setelah itu ia bersiap siap memakai jubahnya lalu ia mengambil sajadah serta pecinya di atas meja.

Zayyan berjalan keluar, ia melihat banyak nya Satri berhamburan keluar dari kamar mereka masing-masing menuju ke masjid. Tak sengaja matanya bertabrakan dengan manik mata berwarna coklat milik terang milik Zulfa itu.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

Tiga detik Zayyan bertatapan dengan mata coklat terang milik Zulfa. Setelah itu ia mengalihkan tatapan matanya itu dari mata manik coklat milik Zulfa itu. Begitupun dengan Zulfa ia lansung mengalihkan tatapan matanya itu.

Zayyan berjalan dengan cepat ke masjid tanpa menghiraukan tatapan dari santriwati yang berteriak histeris. Zayyan menundukkan kepalanya sambil berjalan dengan cepat agar ia sampai di masjid dengan cepat.

Setelah sampai di masjid, Zayyan melihat Abi nya yang sudah sampai terlebih dahulu. Zayyan lalu berjalan dan melebarkan sajadahnya yang terlipat di tangannya.

 Zayyan lalu berjalan dan melebarkan sajadahnya yang terlipat di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Jubah yang di pakai Zayyan.

Zayyan lalu mendudukkan dirinya di samping Abi nya, setelah itu Zayyan menyalimi tangan Abi nya begitu pun dengan Abi Zayyan merespon Zayyan dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.

Setelah menunggu beberapa menit. Seorang santri lelaki maju untuk melaksanakan azan, Zayyan dan Abi nya mempersilahkannya untuk naik ke atas melaksanakan azan setelah itu sholat duhur berjamaah.

•-•-•-

Setelah selesai azan, Abi Zayyan mempersilahkan anaknya itu untuk azan sementara ia berada di shaf pertama atau tepat di belakang Zayyan.

Sholat duhur berjamaah berjalan dengan lancar. Lantunan surah Al-Fatihah terdengar begitu merdu. Panjang pendeknya begitu sempurna di pendengaran telinga santri putra dan santri putri.

Setelah selesai di lanjutkan dengan doa lalu membubarkan shaf mereka, lalu menuju ke asrama mereka masing-masing berganti pakaian muslim. Lalu para santri putra maupun putri tersebut berjalan ke arah ruang makan untuk makan siang.

Begitu pula dengan Zulfa dan ke dua sahabatnya itu mereka berjalan menuju ruang makan karena mereka sudah lapar sejak selesai sholat duhur. Zulfa beserta kedua temannya itu duduk di pojok karena mereka tidak suka kebisingan kalau berada di tengah-tengah.

"Aina pesan sana sama mbak kantin." Suruh Aisyah pada Aina yang berhadapan dengannya.

"Nggak mau. Kamu aja sana." Tolak Aina atas suruhan Aisyah itu.

"Biar aku aja. kalian mau pesan apa?" Ucap Zulfa menawarkan diri memesankan makanan untuk kedua temannya itu.

"Nggak usah Zulfa. Biar aku aja, gapapa kok." Ucap Aina sambil cengengesan.

"Yaudah." Ucap Zulfa

"Baiklah kedua temanku kalian mau pesan apa?" Tanya Aina kepada Zulfa dan Aisyah.

"Aku pesan bakso aja sama es teh manis." Ucap Aisyah.

"Samain aja kalo aku." Ucap Zulfa.

" Okeh 3 bakso sama es teh." Ucap Aina dan diangguki ke dua temannya itu.

Beberapa menit pesanan mereka datang dengan Aina membawa nampan makanan mereka.

Ketiga sahabat itu memakan makanan mereka dengan lahap. Karena mereka juga sudah lapar sekali sejak sholat duhur tadi.

Jangan lupa komen and vote.

Jangan lupa komen and vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bismillah Gus Tampan (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang