BGT - 6

15 4 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Hay Hay semua kembali lagi seperti biasa jangan lupa vote and komen.
Tinggalkan jejak kalian! Maksa hehe:)

Tinggalkan jejak kalian! Maksa hehe:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•-•-•-•

Setelah makan siang dengan keluarga ndalem Zulfa bergegas pamit lalu berjalan keluar dengan tergesa-gesa, takutnya nanti ada santriwati yang melihatnya dan menuduhnya caper dengan Gus Zayyan.

Zulfa berjalan ke arah kamarnya untuk melaksanakan sholat duhur karena ia belum sholat duhur sama sekali. Takut nanti ia melewatkan sholat duhur tersebut.

Setelah sampai di kamarnya Zulfa lalu bergegas mengambil air wudhu setelah itu ia mengambil mukenah nya di dalam lemari miliknya.

•••••

Zayyan sedang berada di ruang tamu bersama Abi nya. Sementara umi nya pergi mengecek para santri.

"Zayyan, Abi mau bertanya." Ucap Abi Zayyan

"Iya Abi." Balas Zayyan mengalihkan kepalanya ke arah Abi nya itu.

"Apakah kamu menyukai Zulfa?" Tanya Abi Zayyan merana saat makan siang bersama tadi Zayyan hanya diam diam memperhatikan Zulfa yang sedang makan. Abi Zayyan curiga kepada anaknya itu jadilah ia bertanya.

"Nggak, Abi." Bohong Zayyan pada Abi nya, takut Abi nya nggak suka kepada Zulfa.

"Jujur Zayyan!" Tegas Abi Zayyan.

"Iya, Abi. Zayyan jujur. Zayyan menyukai Zulfa sejak awal pandangan pertama." Jelas Zayyan sambil menundukkan kepalanya.

Abi Zayyan terkekeh melihat itu, mungkin anaknya ini malu mendengar nama Zulfa.

"Ingat Zayyan tidak boleh memandang yang bukan mahram!" Tegas Abi Zayyan.

"Iya Abi Zayyan tau." Balas Zayyan.

"Kapan mau ingin mengkhitab nya?" Tanya Abi Zayyan. Ia mengerti anaknya ini belum siap tetapi Zayyan memandang yang bukan mahramnya iti salah satu perbuatan yang dosa.

"Apakah Abi merestui?" Tanya balik Zayyan dengan terkejut.

"Iya Abi setuju dan merestui kalau kamu akan mengkhitab Zulfa." Ucap Abi Zayyan.

Tak lama umi Hafsah bergabung kepada kedua anak dan suaminya tersebut.

"Ini ada apa kok tegang sekali?" Tanya umi Hafsah.

"Tidak ada. Zayyan lagi jatuh cinta umi." Goda Abi Safiq pada putranya.

"Siapa perempuan itu?" Tanya umi Hafsah menatap curiga kepada anaknya itu.

"Zulfa Aisyah Aditama." Ucap Zayyan.

"Zulfa yang tadi makan siang bareng?" Tanya umi Hafsah dengan raut terkejut di muka nya.

"Iya, umi." Ucap Zayyan

"Sejak kapan Zayyan mengenal Zulfa?" Tanya umi Hafsah.

Lalu Zayyan pun menceritakan kepada orang tuanya kapan ia mengenali Zulfa. Awal nya Zayyan ragu tapi umi nya bilang harus tenang jadinya ia menceritakan kejadian dimana ia mengenal sosok Zulfa Aisyah Aditama.

Setelah menjelaskan nya umi Hafsah menangis bukan karena terharu akan tetapi umi Hafsah tidak rela melepaskan putra satu-satunya itu.

" Sudah umi Zayyan berhak memilih siapa pendamping hidupnya. Kita tidak berhak mencampuri urusan nya. Kita sebagai orang tua harus mendukung Zayyan apa pun pilihan." Jelas Abi Safiq.

"Iya. Umi harap Zayyan bahagia dengan pilihan Zayyan." Ucap umi Hafsah. Zayyan hanya mengangguk atas ucapan dari umi nya itu.

Umi Hafsah tidak bisa membendung air matanya lagi. Ia lalu memeluk suaminya dan menumpahkannya di bahu sang suami.

"Maafin Zayyan, umi." Ucap Zayyan.

"Zayyan nggak salah." Ucap umi Hafsah.

Setelah menceritakan bagaimana Zayyan bertemu sosok Zulfa. Zayyan lalu pamit ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya itu. Setelah memakai baju kokohnya itu ia lalu mengambil sajadah di lemari. Zayyan lalu melaksanakan sholat ashar.

Di sisi lain Zulfa sedang bersantai membaca novel bergenre romantis tentang seorang Gus mencintai diam diam santriwatinya.

Membayangkan nya Zulfa jadi baper dibuatnya. Zulfa berpikir mana mungkin Gus Zayyan menyukainya, pikir Zulfa.

*****

Tak lama suara ketukan dari pintu berasal dari depan kamar Zulfa. Zulfa lalu beranjak keluar dari tempat tidur nya lalu ia mengambil jilbab instan nya di atas meja.

Zulfa dengan perlahan lahan membuka pintu kamarnya dapat ia lihat Gus Zayyan sedang berdiri dengan santainya di depan pintu kamar Zulfa. Zulfa terkejut? Ya pasti sangat terkejut, kenapa Gus Zayyan berada di sini? Apa tujuannya ke sini? Apakah dia berbuat salah? Itu lah pertanyaan yang ada di pikiran Zulfa saat ini.

"Maaf Gus ada apa ya?" Tanya Zulfa kepada sosok lelaki di depannya itu.

"Saya ke sini memanggil kamu untuk ke ndalem karena ada orang tua kamu." Jelas Gus Zayyan. Sementara Zulfa ia sangat bahagia kedatangan kedua orangtuanya itu.

"Saya duluan dulu. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Gus Zayyan lalu meninggalkan kamar Zulfa, Zulfa hanya diam memperhatikan punggung Gus Zayyan meninggalkan pekarangan para asrama Putri.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu." Batin Zulfa menjawab salam dari Gus Zayyan.

Jangan lupa vote and komen
TBC.






Bismillah Gus Tampan (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang