(8) Ternyata Memang Sengaja

1.5K 201 12
                                    

"Mark?" Haechan keheranan sebab siluet yang masuk ke dalam kamar noona yang dipinjamnya kini mirip seperti Mark.

Untuk apa Mark masuk ke dalam? Salahkan dirinya sendiri karena lupa mengunci pintu.

Tapi tak lama setelah itu, betapa terkejutnya ia saat orang itu semakin mendekat dan cahaya lampu kamar menyinari sepenuhnya wajah yang tengah tersenyum itu. Pak Song, menjadi sosok yang masuk ke dalam kamarnya, yang entah siapa yang memeberitahu bahwa dia sekarang berada di kamar ini.

"Pak Song? Ada keperluan apa anda kemari?" tanyanya dengan selimut yang ia tarik untuk menutupi tubuhnya.

"Kudengar kau sedang tidak enak badan, aku datang kemari untuk memastikan semua crew dan pemain yang dalam pengawasanku baik-baik saja." pak Song duduk di tepi ranjang, memegang betis Haechan yang tertutup selimut.

Jujur itu membuat Haechan tidak nyaman, sejak awal workshop yang dilakukan untuk series ini. Pak Song selalu melakukan hal-hal yang kadang membuat Haechan risih. Awalnya Haechan pikir itu hanya demi kebaikan, tapi hari demi hari, pak Song selalu ingin melakukan kontak fisik dengannya.

"Aku baik-baik saja pak Song, kenapa kau tidak kembali saja ke kamarmu dan beristirahat. Besok kita harus berangkat pagi untuk kembali ke kota bukan?" Haechan beringsut mundur, dia melipat kakinya agar jauh dari jangkauan tangan pak Song.

"Nanti saja, aku ingin memastikan sesuatu." pak Song kini naik ke atas tempat tidur.

Haechan yang melihatnya tentu saja panik, dia menyibak selimut yang dipakainya berniat untuk turun dan kabur dari sana. Tapi sialnya, pak Song malah merengkuhnya pada bagian perut yang masih terluka hingga Haechan meringis kesakitan.

"Aku ingin keluar dulu pak, jangan begini. Orang-orang bisa salah paham nantinya." Haechan mencoba untuk melepas tangan pak Song, namun si tua itu semakin mengeratkan tangannya sengaja agar Haechan kesakitan.

Rasa sakit yang dirasakan semakin membuat Haechan tak tahan, dan yang terjadi selanjutnya adalah tubuh itu ditarik dan ditidurkan terlentang dengan posisi Haechan di bawah dan ditahan oleh pak Song di bagian atas.

"Pak! Ini sudah keterlaluan!"

"Ssstt___diam Haechan. Kita lakukan ini pelan-pepan saja." pak Song kini malah menekan tangan Haechan yang diperban.

Haechan tentu saja merasakan sakit, perutnya perih ditambah dengan luka tangan yang memang masih belum kering. Ia ingin mendorong tubuh itu, tapi sayang tubuhnya tidak ada tenaga karena perasaan sakit pada luka-lukanya serta ia yang belum makan malam membuat tubuhnya lemah.

"Pak! Jangan kurang ajar, bagaimana jika aku membeberkan tindakanmu ini, ini termasuk pelecehan pak."

pak Song hanya tertawa, "ceritakan saja, memangnya ada yang akan percaya padamu? Aku ini sudah banyak yang mengenal. Yang ada kau yang akan kena gunjing, mari kita pikirkan apa yang dikatakan orang-orang. Ow___pendatang baru yang menjajalkan tubuhnya agar bisa mendapatkan project baru? Agar popularitasnya naik? Kau ini hanya seorang pemain baru, malah masih banyak yang tidak tahu. Jadi jangan belagu, dan diam saja."

"Cuih!" Haechan meludahi wajah pak Song yang hanya membuat pria itu merasa kesal.

PLAK

Satu tamparan mendarat di pipi Haechan hingga kini dagunya dijepit keras oleh tangan milik pak Song.

"Berani kau ya, aku bisa menyebarkan rumor yang tidak baik untukmu. Lebih baik sekarang lau diam saja dan nikmati apa tang aku lakukan padamu dasar bocah!"

[PRSNT 2K] - Support RoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang