Saia datang .... menyapa para reader semua yang mungkin saja bersedia menunggu cerita indie saya. Sekali lagi saya promo ( ups, jangan lempar pakai sendal dong ???) bahwa novel perdana saya : JUST STAY, FOR ME ... akhir bulan selesai proses cetak. Yang minat, bisa order pada pada awal bulan Juni. Thank you ... and happy reading ...
Ben PoV
Aku Ben Richard Wijaya, laki-laki dengan wajah yang aku yakin akan membuat kalian para perempuan tak sanggup memalingkan wajah jika telah bertemu denganku. Jangan bilang aku sombong, karena memang itulah aku. Terlahir dari keluarga yang jelas bukan keluarga biasa, membuatku selalu mendapat perhatian istimewa dihati para perempuan.
Sejak kecil aku memang tinggaal di Singapura, sekolah dan besar di sana, membuatku merasa bahwa aku berada di kasta yang tak biasa. Ya, Mami dan Papiku memang hidup di sana. Hingga sebuah kecelakaan jet pribadi yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan, hidupku berubah menjadi seperti ini.
Statis.
Aku harus menjalani masa – masa sulit menggantikan posisi Papi memimpin sebuah perusahaan yang biasa dikelolanya. Sesuatu yang tak terbayang sama sekali, mengingat aku selama ini selalu terima bersih dengan kehidupanku. Tak pernah mau tahu dengan pekerjaan dan usaha Papiku. Hidupku terlalu indah untuk kuabaikan, pikirku saat itu.
Setahun lebih aku limbung dalam mengendalikan perusahaan otomotif yang ditinggalkan Papi. Beruntung papi memiliki asisten yang sangat tangguh dan setia. Pak Yahya, orang kepercayaan papi ini benar-benar membimbingku memimpin perusahaan. Tak heran Papi memberinya gaji dengan nominal yang tidak lazim.
Hingga Densi Auto Mall, perusahaan kami, berkembang dengan demikian pesat. Bahkan kami dipercaya menjadi pemegang lisensi sebagai importir mobil mewah. Jangan ditanya berapa digit keuntungan yang bisa kami raih dalam setahun, karena keuntungan sebulan saja digitnya membuat orang geleng kepala.
Dari beberapa proses promo produk, aku bertemu dengannya.
Gadis muda yang usianya mungkin sejajar dengan Melly, adikku satu-satunya. Saudara satu-satunya yang Papi dan Mami tinggalkan untukku. Bagaimana tidak ? Papi dan Mami adalah anak semata wayang. Sementara Kakek dan nenekku, mereka telah tiada semua. Ya, keluarga kami sebagian telah tiada, bahkan saat mereka belum mencapai 70 tahun.
Selama pameran promo yang kami gelar untuk memperkenalkan salah satu mobil keluaran dan type terbaru, aku selalu berada di sana. Mengawasi beberapa manajer melaksanakan tugas mereka masing-masing. Tapi kehadiran seorang laki-laki yang, oke memang terlihat sangat tampan dan elegan, bersama seorang gadis yang demikian belia, menarik perhatianku.
Hei, rasanya gadis itu masih duduk di bangku SMA. Atau mungkin malah masih SMP ? Entahlah, aku bahkan tak peduli meskipun dia masih duduk di bangku sekolah dasar sekalipun. Karena jujur saja, aku terpesona ...
Dan kupastikan, dari penampilan fisiknya yang meskipun sederhana, aku tahu dia bukan perempuan dari kalangan biasa. Karena beberapa saat kemudian, kulihat sepasang suami istri menyusul mereka melihat-lihat produk mobil yang kami tawarkan.
Dan lihatlah ...
Mereka kini sedang bertransaksi untuk sebuah mobil mewah tanpa banyak pertimbangan. Tak bisa kubayangkan, sekaya apa mereka.
"Siapa mereka, Pak Yahya ?", aku bertanya pada asisten kepercayaanku ini.
"Mereka keluarga Saleem, Pak Ben"
Aku menatap Pak Yahya.
"Kelihatannya Bapak mengenal mereka dengan baik ?", aku bertanya menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AT MILLION SIGHT
RomanceYudhistira Saleem Aku menyukainya, bahkan terpesona padanya jauh sebelum aku mengenal kata cinta. Wajahnya yang gembil, celotehnya yang lucu, rambutnya yang tebal lurus, bahkan binarnya yang secerah matahari, membuatku memaksa Bunda untuk mengambil...