I am comiiiinnnngggg.....
Happy reading ...
BeN PoV
Ku ikuti mobil yang ngebut itu. Arahnya sepertinya aku tahu, Rumah Sakit Husada Medika. Hatiku berdebar. Apa yang terjadi dengan perempuan itu ? Mengapa Yudhis membopongnya dengan penuh kepanikan ? Lalu orang-orang yang juga panik, dan mobil yang menunggu untuk kemudian melaju kencang ke arah rumah sakit ?
Benar-benar hari yang mendebarkan untukku, dan kupastikan ini pertama kalinya aku takut dan khawatir. Mengkhawatirkan seseorang yang tak ada hubungannya sama sekali denganku, yang bahkan kubenci.
Benci ?
Sepertinya aku harus menelaah ulang ungkapan benci yang terlintas di kepalaku. Karena jika memang kebencian itu ada di hatiku, tak seharusnya aku menjadi seorang stalker macam ini. Dan jika memang aku membenci perempuan itu, tak seharusnya aku mengkhawatirkan keadaan perempuan itu.
Tapi lihatlah aku sekarang.
Aku seperti pengecut yang hanya berani mengekor seseorang yang konon kubenci. Kebencian yang sebenarnya tanpa alasan pasti. Kebencian yang salah sasaran.
Tiba di ruang parkir, aku memarkir mobilku sedikit agak jauh dari mobil mereka. Untuk menghilangkan kecurigaan mereka. Lalu masih dapat kulihat, beberapa suster datang mendorong brankar pasien. Tergopoh, laki-laki tampan dan sialan itu membopong perempuan itu dan menaruhnya dibrankar. Setengah berlari, dia mengikuti suster yang mendorong brankar dengan langkah segera.
Kemudian beberapa orang mengikuti.
* * *
Untuk yang suka dan pengen baca versi lengkapnya, sila berkunjung ke DREAME yaaa...
Terima kasih ...
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AT MILLION SIGHT
RomanceYudhistira Saleem Aku menyukainya, bahkan terpesona padanya jauh sebelum aku mengenal kata cinta. Wajahnya yang gembil, celotehnya yang lucu, rambutnya yang tebal lurus, bahkan binarnya yang secerah matahari, membuatku memaksa Bunda untuk mengambil...