awal mula

1K 74 7
                                    

Huang Renjun - untuk seukuran pria mungkin ia terlalu cantik. Tapi mau bagaimana lagi, ia adalah seorang pria yang perawakannya mungil dan lucu dengan proporsi tubuh yang indah bahkan perempuan sekalipun ingin memiliki bentuk tubuh seindah dirinya. Wajah cantik nan putih, hidung mancung, bibir plum semerah cherry dan mata indahnya seperti langit malam bertabur bintang. Siapapun yang melihat pasti terpesona.

Huang Renjun pria mungil dan cantik berumur 22 tahun itu baru saja mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah sedari pagi berkelana mencari pekerjaan kesana kesini tapi belum menemukan 1 perusahaan pun yang sedang membuka lowongan pekerjaan.
Jangan pikir bahwa awalnya ia bermalas malasan ya, karena sejak awal ia menyimpan lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan bahkan melamar secara online, belum ada satupun panggilan kerja yang ia dapat.
Dipikirnya, daripada ia hanya berpangku tangan menunggu panggilan kerja lebih baik ia berusaha mencari dulu siapa tau dapat!

"Hahhh.... lelah sekali ternyata cari kerja kesana kemari membawa alamat...eh, tapi aku kan bawa lamaran bukan alamat" disinilah, renjun sedang beristirahat di sebuah cafe yang lumayan ramai pengunjung karena sekarang tepat jam makan siang para karyawan.

"Kalau ga jadi karyawan perusahaan pun gapapa deh aku jadi pelayan cafe aja" gumamnya setelah meminum es yang cukup segar untuk menyiram tenggorokannya yang lumayan panas.

/suara dering ponsel berbunyi/
Tertera sebuah panggilan masuk dengan nama kontak "mama" di layar handphone nya.

"Mama, ada apa ya telfon"
"Halo ma, kenapa"

"Sudah dapat pekerjaannya sayang?"

"Masih belum ma, doakan ya semoga cepet dapat"

"Pasti mama doakan, jangan terlalu lelah ya, kamu harus terhidrasi. Perbanyak minum karena siang ini panas sekali dan juga makan siang ya."

"Iya ma itu pasti, aku juga lagi istirahat sebentar nih sebelum lanjut cari kerja lagi"

"Yaudah, semangat cari kerjanya ya, mama tutup"

"Siap ma"

/tuuuut/

"Oke deh aku lanjut lagi aja cari kerjaan, semangat ren!" ia pun beranjak dari cafe yang jadi tempat mengistirahatkan urat urat dan sendi sendinya sebentar, baru saja ia berjalan..

Bruk!!!

"Aduh, aduh maaf kak aku ga sengaja, maaf maaf" ucap renjun, tak sengaja menabrak seorang perempuan yang sepertinya lebih tua dari dirinya dan ada beberapa kertas lamarannya yang jatuh.

Renjun segera memunguti beberapa kertas lamarannya..

"Gapapa kok, kamu lain kali jalan liat kedepan jangan nunduk terus. Kalau nunduk terus bisa bisa tiang listrik pun kamu tabrak." ucap perempuan itu, terdengar ramah dan bawel.

Setelah memastikan kertasnya rapih renjun pun menjawab "Maaf ka, tadi kertas lamaran kerjaku jatuh satu padahal udah aku satuin pake penjepit kertas, maaf hehe."

Yang disebut kakak tadi pun segera melihat wajah renjun.

"Kamu lagi cari pekerjaan? Emangnya mau kerja yang kaya apa?"

Renjun cuma ngangguk mendengarkan lalu dia jawab..

"Kerjaan apa aja kak yang penting ngga jual diri aku nya." cuma nyengir aja renjun abis ngomong begitu.

Si kakak itu cuma melongo aja bisa-bisanya renjun ngomong begitu padahal tampang dia ga kaya mucikari yang suka jualin manusia manusia ke om om gendut.

"Kenalin namaku seulgi, ikut aku yuk, kebetulan ada cafe perusahaan yang lagi butuh karyawan, kebetulan aku kerja disitu."

Wajah renjun pun langsung senyum seneng dan semangatnya membara kembali, dan ga lupa berjabat tangan untuk kenalan.

"Ah iya kita belum kenalan, aku renjun. Ayok kak aku mau! Syukur deh semoga aku bisa keterima kerja disana ya."

Perempuan cantik itu mengangguk dan berkata..
"Yaudah ayok." ucapnya.

Mereka berdua pun jalan beriringan menuju cafe yang lumayan dekat dari cafe tadi.
Sebenarnya renjun agak bingung kenapa pelayan cafe lain masuk ke cafe yg bukan tempat dia kerja, apa ga takut dikira mata mata? Tapi setelah tadi nanya nanya ternyata si kakak mau nganterin makanan buat pacarnya tuh, oke deh renjun iyain aja.

Sesampainya di sebuah cafe yang lumayan besar, renjun diajak ke ruangan seorang perempuan yang seumuran dengan ibunya, kata kak seulgi itu adalah atasan bagi para pegawai cafe. Beberapa menit dia disana dan berbincang dengan atasannya, renjun pun diterima kerja di cafe tersebut.
Hanya saja renjun ga langsung kerja, ia akan mulai kerja di hari senin karena perusahaan tersebut meliburkan karyawannya untuk beberapa hari.

Setelah berjabat tangan dan pamitan sama si kakak seulgi yg tadi, renjun pun bergegas pulang naik taksi, niatnya ingin naik bus tapi udah sore gini renjun pikir pasti udah ketinggalan bus.

"Haloo ayah, mama renjun pulang!." Ucapnya setelah sampai rumah.

"Udah pulang kamu, mandi dulu abis itu makan." ucap sang mama.

Dengan memberikan gestur hormat renjun langsung pergi ke kamarnya dan bersih bersih juga karena lengket banget badannya seharian keliling cari kerjaan.

Disini lah setelah renjun selesai bersih bersih dan udah fresh lagi dia duduk dan makan dengan khidmat di meja makannya bareng kedua orang tuanya. Setelah makan selesai mamanya bertanya..

"Gimana tadi? Udah dapet kerjaannya? Kayanya kamu pas pulang tadi girang banget."

Renjun senyum "Iya ma, aku udah dapet kerja dan diterima sebagai pelayan di cafe perusahaan dan mulai senin aku udah bisa kerja."

Mama dan ayahnya pun senyum, anaknya ini bener bener giat cari kerja ya walaupun mereka hidup udah berkecukupan malah lebih dari cukup tapi katanya renjun mau coba aja cari kerja dan apapun yang didapat nanti bakal dia kerjain. Untungnya dia dapet kerja jadi pelayan cafe bukan badut keliling.

"Walaupun kamu ga kerja, ayah juga masih bisa kasih kamu uang jajan." ujar sang ayah

"Gapapa yah, renjun mau kerja aja biar bisa pegang uang hasil kerja sendiri, renjun udah besar juga yah." jawab renjun tak lupa dengan senyum manisnya.

"Yaudah kalau gitu sana tidur, udah malam juga kamu harus istirahat." jawab sang mama.

"Iya ma, yah. Aku istirahat dulu ya selamat malam." jawab renjun tak lupa mencium kedua pipi orang tuanya.

"Malam."

Ucap kedua orang tuanya kompak.


















Nakamoto Yuta (ayah renjun)
Dong Si Cheng/Winwin (mama renjun)

Tbc

Hai, maaf kalau bahasanya ga keren ya, perdana aku buat cerita di wp masih bingung sih.
Semoga suka dan jangan lupa kasih dukungan buat aku!

SCHATZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang