Happy reading, kalau semisal ada yg typo maap nih.Jngn lupa vote ya walaupun ceritanya agak aneh:)
Kini jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Pemuda manis dengan balutan piyama tidur berwarna abu abu muda kini tengah bersandar di headbord ranjangnya. Memainkan ponsel pintarnya dan sesekali tertawa.
Renjun, ini kini sedang berkirim pesan dengan sang sahabat yakni, Haechan.
Pemuda berkulit tan tersebut sempat bertanya kapan jisung diantar pulang. Tapi sepertinya sang suami yaitu Lee Jeno, tak memberi tanda tanda akan mengantarkan bayi gemuk itu kembali kerumahnya. Malah tadi mereka keluar kamar dan lanjut mengobrol diruang tengah.Setelah berkirim pesan dengan haechan, kini renjun sedikit menajamkan pendengaran, suara candaan jeno dan jisung sudah tak terdengar lagi, akhirnya renjun memutuskan untuk melihat dua bayi besar tersebut.
"Sayang." panggil renjun, tak ada jawaban.
"Sayang udah malem, ayo tidur. Jisung juga harus tid- upssss." ucap renjun dan langsung menutup mulutnya.
"Astaga kenapa pada tidur disini, sayang hey. Pindah ke kamar yuk, sakit badannya nanti." ucap renjun sambil mengelus pelan bahu sang suami.
Jeno dan jisung tertidur di ruang tamu dengan jisung yang duduk dipangkuan jeno.
"Sayang." ucap renjun lembut.
Merasa tidurnya sedikit tak nyaman, jeno dengan perlahan membuka kedua kelopak matanya. Hal yang pertama ia lihat yaitu sang istri yang tengah tersenyum.
"Aigoo, baby jeno ngantuk sampe ikut tidur ya." ucap renjun sambil mengelus pipi jeno.
"Kamu belum tidur?" tanya jeno
"Aku nunggu kamu sama jisung tapi kalian malah tidur disini, ayo pindah ke kamar. Sini biar jisung aku yang bawa." ucap renjun.
"Aku mau minum dulu, haus." ucap jeno yang masih sedikit mengumpulkan nyawanya.
"Yaudah, sini jisungnya. Duh berat banget anak lee haechan ini." ucap renjun pelan saat menggendong jisung sambil mengelus punggung balita tersebut.
"Aku duluan ya, jangan tidur lagi papa nono" ucap renjun dan langsung berjalan ke kamarnya.
Sedangkan jeno kini sedikit memejamkan mata lalu bangkit untuk membasahi tenggorokkannya dan menyusul renjun ke kamar.
-
-
-
Kini, renjun bangun lebih awal dari biasanya. Di pagi hari ini, renjun harus bangun lebih awal karena harus membuat sarapan untuk jeno, untuk jisung, serta memandikan anak lee haechan itu.
Jeno juga belum bangun dari tidurnya, ia tidur sangat nyenyak dengan mendekap jisung. Renjun tersenyum melihatnya, jeno begitu menyayangi anak anak walaupun itu bukan anaknya. Tak mau mengganggu jeno, kini renjun beranjak dari ranjang besarnya menuju kamar mandi, ia membersihkan badan terlebih dahulu dan setelahnya ia akan membuat sarapan.
"Sayang, ayo bangun." ucap renjun dan setelahnya ia menciumi seluruh wajah jeno.
Tak perlu waktu lama, jeno sudah membuka mata sambil tersenyum.
"Cium lagi." pinta jeno
"Mandi dulu, yuk. Sarapan udah siap tinggal kamu sama jisung mandi." ucap renjun.
"Cium dulu sayang."
"Okey okey baik."
Chupp, chupp, chupp
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHATZ
Romance"Dalam bahasa Jerman schatz itu harta Karun, orang sana pakai untuk menandakan kepunyaannya" "Karena kamu berharga dan harus dilindungi layaknya harta Karun jadinya saya panggil kamu schatz" Jeno × Renjun NOREN !!! Homophobic, tidak menyukai bahkan...