.
.
.
.Setelah kejadian memarahi jeno tadi, renjun pun sampai dirumah dengan keadaan hati yang kesal. Sangat kesal.
Bahkan ketika masuk rumah ia hanya asal masuk saja, tidak ada kata "selamat sore ayah/mama", hanya langsung masuk kamar dan bersih bersih, lalu berbaring diatas kasur kesayangannya.
Winwin memanggil dari luar agar renjun makan malam juga hanya ditanggapi gumaman pelan saja. Winwin hanya mendengus pelan.
Sudah sangat hafal sifat sang anak, jika moodnya tidak baik ya akan seperti ini.
Pagi hari yang cerah tapi tidak dengan hati renjun. Mungkin mood baik pemuda Maret itu masih enggan kembali.
Seperti biasa ia bangun pagi, meregangkan otot tubuh lalu berdiam diri sebentar setelahnya mandi dan bersiap menghadapi hari kedua bekerja.
Renjun keluar dari kamar dengan wajah tertekuk tak seperti biasanya.
Winwin tersenyum, lalu ia bertanya, " Kenapa sih mukanya kusut gitu jun, masih pagi loh."
Renjun mendengus dan mendudukan bokongnya di kursi meja makan.
"Gapapa ma, renjun cuma lagi kesel aja." ujarnya. Mamanya hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi sang anak.
Tak lama yuta datang dengan pakaian kantornya, lalu mendudukan dirinya disamping sang anak.
"Kamu kenapa lemes banget mukanya? Kamu sakit?." tanya Yuta.
Renjun menggeleng lalu menjawab,
"Ngga yah, cuma kesel sedikit." jawabnya sambil tersenyumLalu yuta mengelus surai sang anak dan berkata.
"Keselnya diilangin dong, hari kedua kerja nih masih harus semangat." ucapnya."Bener kata ayah, yaudah ayo kita sarapan. Keburu siang nanti kalian telat." ucap winwin.
Mereka mulai sarapan seperti biasanya, tidak ada pembicaraan dimeja makan.
Tak hanya menu sarapan dan air putih yang tersedia di meja makan, winwin juga menyiapkan secangkir kopi untuk suaminya dan juga segelas susu untuk anaknya. Dengan senang hati setelah sarapan Yuta dan Renjun meminumnya.Setelah sarapan selesai mereka bergegas untuk melanjutkan kegiatannya di hari ini yaitu bekerja. Tak lupa Renjun dan Yuta berpamitan kepada Winwin.
"Mama, renjun berangkat ya ma." ucapnya sambil mencium pipi winwin.
"Iya jun, semangat kerja hari ini." jawab winwin dengan senyumannya.
Renjun memberikan gestur hormat dan tersenyum, setelahnya ia masuk ke dalam mobil untuk menunggu sang ayah mengambil berkas yang tertinggal.
Winwin memanggil suaminya untuk segera berangkat karena takut renjun telat hari ini.
"Yah, cepetan nanti kalian telat." ujar winwin.
Yuta keluar dari ruang kerjanya setelah memastikan berkas yang tadi tertinggal sudah ia masukan ke dalam tas kerjanya.
"Iya sayang, ini udah semua, aku berangkat ya. Baik baik dirumah." ujar Yuta lalu mencium kening istrinya dan mencuri kecupan di bibir winwin.
Winwin hanya tersenyum dan mengangguk lalu mengantar suaminya ke depan rumah.
"Dadah ma." seru renjun dengan melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Hati hati ya." ucap winwin sambil melambaikan tangan.
Setelah suami dan anaknya berangkat, seperti biasa Winwin melakukan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHATZ
Любовные романы"Dalam bahasa Jerman schatz itu harta Karun, orang sana pakai untuk menandakan kepunyaannya" "Karena kamu berharga dan harus dilindungi layaknya harta Karun jadinya saya panggil kamu schatz" Jeno × Renjun NOREN !!! Homophobic, tidak menyukai bahkan...