Hehe happy reading!!Maap kalau ada typo typo ya, aku suka baca ulang sih cuma kdg mataku siwer:D
Setelah kepergian jeno ke kantor, pagi ini renjun berniat untuk membereskan apartemen. Walaupun tidak terlalu berantakan, ia akan bersih bersih sedikit karena jarang sekali pemiliknya membersihkan apartemen ini.
"Huhhhh.... Lee jeno ini, tempat tinggal sendiri aja males bersihinnya." gumam renjun.
Ia memulai acara bersih bersihnya dikamar utama tempat keduanya semalam beristirahat. Ia mulai mengganti sprei dan membereskan bantal dan juga selimut.
Setelahnya ia memeriksa lemari karena takut ada pakaian yang tidak terlipat dengan benar.
Yahh benar saja, ada beberapa kemeja yang dilipat asal. Sudah jelas pasti jeno lah yang melakukannya.
"Mau marah tapi ini lee jeno, kemeja segini aja males ngelipetnya. Giliran kerjaaan, sampe tipes pun dia kerjain." kesal renjun.
Setelah dirasa semuanya beres ia mulai pergi ke ruang tengah dan seterusnya ia berkeliling bagian ruang apatemen untuk ia lihat apa harus dibersihkan atau tidak.
Kenapa renjun tidak mau menyewa pembantu saja? Jawabannya karena ia masih mampu membersihkan apartemen itu walaupun lumayan besar.
Toh bagian bagian lain masih cukup bersih, jadi saatnya ia mandi untuk menyegarkan badannya yang lumayan berkeringat. Setelahnya ia akan pergi ke kantor calon suaminya.
.
.
.
"Hari ini akan ada sekretaris baru pengganti karina jen. Semoga lu suka." ucap jaemin dengan senyum mencurigakan.
Karina sudah resign 1 bulan lalu karena ia sudah menikah dan tengah hamil muda. Karena takut kelelahan jadi ia memilih resign dari pekerjaannya.
"Lu yang cariin?." tanya jeno.
Kini keduanya tengah berada di ruangan jeno, jeno yang tengah mengurus pekerjaan di laptopnya sedangkan jaemin duduk di sofa agak jauh dari meja kerja jeno sambil meminum kopinya.
"Iya gua yang cari, cakep jen. Mulus." balas jaemin.
"Haishhh... Mau semulus apapun gua ga bakal suka, gua sukanya renjun." timpal jeno.
"Iya deh yang mau nikah, cepet banget lu ga mau nungguin gua jen?" tanya jaemin.
"Nungguin lu nikah?" jeno tertawa
"Lu aja ga ada yang mau." lanjut jeno.Jaemin yang mendengar jawaban jeno tadinya ingin mengatai CEO muda tersebut tapi suara ketukan pintu menginterupsi.
Toktoktok
"Masuk.."
Pintu yang diketuk pun terbuka, menampilkan seorang pegawai jeno yang bekerja di bagian lobby.
"Permisi pak." sahutnya sopan.
"Iya, ada apa yeri?" tanya jeno.
"Diluar ada calon sekertaris pak jeno yang baru." balas yeri.
"Ah iya, suruh dia masuk ke ruangan saya." balas jeno
"Baik pak."
Selang beberapa detik seorang perempuan cantik dan pakaiannya yang agak tidak sopan karena terlalu minim dan pas pasan ditubuhnya membuat lekuk tubuhnya tercetak jelas.
Jeno memandangnya aneh, lalu ia menoleh kepada jaemin.
"Jaem." ucap jeno.
"Cocok kan jen, cantik dan wah banget tuh." jawab jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHATZ
Romantizm"Dalam bahasa Jerman schatz itu harta Karun, orang sana pakai untuk menandakan kepunyaannya" "Karena kamu berharga dan harus dilindungi layaknya harta Karun jadinya saya panggil kamu schatz" Jeno × Renjun NOREN !!! Homophobic, tidak menyukai bahkan...