Prolog

407 38 25
                                    

Aku tidak tahu keadaan dan kondisi setiap readers ku, jadi kalau membaca dan kiranya men trigger sesuatu diharap bijaksana dalam memilih bacaan










Dingin.. Lembab… Dimana ini kenapa begitu gelap?

Seorang gadis menemukan dirinya di sebuah ruangan, matanya sudah tertutup selembar kain yang terikat melingkar di kepalanya. Tapi entah kenapa ikatan itu sangat kuat saat sang gadis mencoba membuka ikatannya. Seolah diikat kemudian di beri lem berlapis-lapis sampai dia benar-benar tidak bisa membukanya.

Gadis itu meraba-raba dengan panik, mungkin karena dia terlalu panik dia tidak bisa membuka ikatan yang menutup matanya.

Bagaimana tidak panik. Sepertinya baru sejam yang lalu dia tampak baik-baik saja. Keluar dari kantornya setelah berpamitan dengan teman-temannya. Berjalan seperti biasa menuju rumah.
Dan dia masih ingat, hari itu belum terlalu malam.

Tapi tiba-tiba seseorang membekapnya dari belakang dengan saputangan beraroma menyengat yang membuatnya tertidur dalam hitungan detik.

Dan semuanya menggelap, sampai dia sadar dan dia menemukan dirinya entah berada dimana.

“Hallo? Apakah ada orang disini? Seseorang tolong aku.” gadis itu terisak sambil meraba-raba tembok berharap dengan menelusurinya dia menemukan pintu keluar.

“Tidak ada yang mendengarmu disini.” terdengar suara berat seorang lelaki muncul dari sebelah kanannya.

“Kau siapa? Kenapa aku disini? Apa yang kau inginkan dari aku?” gadis itu menangis dengan kencang. Panik tentu saja. Dia bahkan tidak mengira dia harus berakhir disini.

Airmata yang banjir itu nyatanya hanya sampai dikain penutup matanya tanpa satupun jatuh membasahi pipinya yang manis.

“Seolla… Han Seolla..” Lelaki itu mengelus pipi merah perempuan yang dipanggil Seolla itu, dan secara reflek Seolla menampik tangannya.

Seolla mendorong lelaki itu kemudian dia berlari kecil, membuat lelaki itu hanya tersenyum. Karena dalam keadaan mata tertutup seperti itu sejauh mana dia akan berlari menghindarinya?

Seolla yakin dengan benar, lelaki yang berbicara dengannya itu pasti penculiknya.

Tapi lelaki itu malah tertawa terbahak-bahak melihat ketidakberdayaan Seolla.

Dia meraih badan Seolla dan memberikan sedikit bantingan ke tembok, merapatkan tubuhnya mendekap erat Seolla.

“Siapa kamu? Sebenarnya apa maumu?” suara Seolla bergetar.

“Kau tidak perlu tahu siapa namaku. Aku hanya ingin kau mengingat suaraku. Lelaki yang tergila-gila padamu.”

Lelaki itu meraup bibir mungil Seolla itu. Memaksa menerobos bibirnya yang mencoba untuk tetap tertutup saat lidah lelaki itu mulai menjilati bibir Seolla seolah itu sebuah lolipop yang manis.

Seolla menggeleng, mencoba mendorong lelaki itu. Lelaki itu melepaskan ciumannya tapi bibirnya berada tepat dihidungnya, karena Seolla bisa merasakan engahan nafas panas itu di depan hidung mancungnya.

“Kenapa kau melakukan ini? Apa salahku? Apa kau punya dendam kepadaku?” nada suara Seolla mengiba

“Tidak ada yang salah di dirimu Han Seolla. Hanya saja kau terlalu cantik. Membuatku terobsesi untuk memilikimu.”

Kali ini tangan kekar pria itu mencengkeram kedua tangan Seolla dan memindahkan keatas kepala Seolla.

“Dan malam ini aku ingin kau menjadi milikku.”

Perempuan mungil itu memalingkan wajahnya, tidak ingin dicium oleh pria asing di depannya. Tapi di luar dugaan lelaki itu tersenyum dan malah melemparkan ciuman di leher mulus gadis itu. Memberikan hisapan yang kuat membuat tanda kemerahan yang sedikit menghitam.

ALTER EGO [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang