Part 2 : Friend?

140 32 24
                                    

Semua orang dikantor memperlakukan Taehyung secara berbeda karena mereka tahu Taehyung anak pemilik perusahaan.

Tapi tidak dengan Seolla. Dia memperlakukan Taehyung sama seperti bawahannya pada umumnya.

Tapi justru itu membuat Taehyung senang, dia tidak harus melihat wajah-wajah munafik semua orang hanya karena dia anak dari pemilik Perusahaan. Dia tidak butuh semua itu, yang dia butuhkan adalah dia bisa belajar dengan cepat bagaimana Perusahaan Marketingnya bisa berjalan dan bertumbuh dengan semestinya.

"Tae, setelah ini tolong fotokopikan berkas ini dan aku mau laporan ini sudah selesai sebelum jam pulang kantor karena aku harus melaporkan semuanya pada supplier besok pagi." ucap Seolla saat dia menghampiri meja kerja Taehyung

"Nde." Taehyung mengangguk cepat.

Dia memang bukan tipe karyawan pemalas. Terus terang Seolla suka caranya bekerja tanpa mengeluh, dia juga tidak mention apapun mengenai appanya jika dia dalam masalah. Atau sekedar pamer pengetahuan karena dia berkuliah di luar negeri.

Tidak, Taehyung bukan orang seperti itu. Bahkan terlihat nyaris sempurna jika melihat background lingkungannya.

Tampan, kaya, baik hati apalagi yang kurang? Atau justru yang sempurna seperti itu perlu di curigai?

"Seolla~ah.. Tidakkah kau sudah keterlaluan? Sebentar lagi makan siang, tidakkah kau biarkan dia untuk makan siang dulu?" Eunha mencoba membuat Seolla untuk lebih lunak kepada Taehyung.

Seolla menatap jam ditangannya,"Kau bisa bekerja sambil makan khan? Di kantin ada yang menjual onigiri dan susu. Kurasa itu sudah cukup untuk menemanimu menyelesaikan laporan."

"Seolla!"

"Gwenchana Eunha, aku bisa melakukannya. Aku masih belum capek. Lagian aku juga belum lapar." Taehyung membalas Eunha dengan senyuman.

"Kalau sudah selesai bawa laporannya ke ruanganku ya." Seolah tidak ingin mendengar rengekan Eunha, Seolla langsung berjalan menuju ruangannya.

💜💜💜💜💜

Selang beberapa jam Taehyung sudah berdiri di depan ruangan Seolla dengan membawa berkas yang Seolla minta. Dia mengetuk secara perlahan pintu ruangan itu sebelum akhirnya suara Seolla ditangkap oleh rungunya.

"Masuklah."

Taehyung berjalan menghampiri depan meja Seolla

"Taruh disini saja laporannya." ucap Seolla sambil menepuk sebuah tumpukan yang tidak terlalu meninggi, matanya masih menatap layar laptopnya dan tidak menghiraukan Taehyung sedikitpun yang sudah berjuang untuk menyelesaikan laporannya.

"Kau boleh pergi."

Taehyung mengangguk dan undur diri dari sana. Dia berjalan keluar sebelum langkahnya terhenti dan berbalik di hadapan Seolla lagi.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Taehyung tiba-tiba.

Seolla meletakkan polpennya. Menutup layar laptopnya dan menatap Taehyung.

Dia serius dengan pertanyaan Taehyung, dia menatap wajah tampan itu lekat-lekat dan kemudian menggeleng,"Sepertinya tidak pernah? Apa kita pernah bertemu?"

"Ah tidak. Hanya saja aku sepertinya pernah melihatmu."

"Baiklah kalau begitu, aku pamit dulu kalau begitu." Buru-buru Taehyung meningalkan ruangan itu.

*****

Taehyung duduk di sebuah kafe di kantor itu, tangan kanannya memegang onigiri dan satunya memegang ponselnya.

ALTER EGO [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang