Part 12 : Pain

80 18 7
                                    

Semua orang masih dalam keadaan shock. Kedua orangtua Seolla awalnya senang mendengar berita kehamilan Seolla. Tapi kembali galau karena dia harus menyerahkan anaknya kepada lelaki yang sudah berselingkuh di belakangnya. Walaupun sebenarnya kedua orangtua Seolla sudah sangat menyayangi Namjoon, terutama eommanya.

Tapi mereka tidak pernah memaksa dan membiarkan Seolla mengambil keputusannya sendiri. Mengingat Seolla begitu rapuh, takutnya jika mereka memaksa keinginan mereka. Seolla bisa bertindak nekad dan menyakiti dirinya sendiri.

Keduanya akhirnya meninggalkan Namjoon dan Seolla untuk bicara secara pribadi.

“Sudah ada bayi. Kupikir lebih baik kita menikah, demi bayi itu.” ucap Namjoon

“Aku tidak mau menikah dengan orang yang sudah menyakitiku berkali-kali. Aku sudah tidak percaya padamu oppa.”

“Tapi bayi itu memerlukan appanya. Dia membutuhkan keluarga yang utuh.”

“Tidak! Dia tidak memerlukanmu sebagai appanya. Aku bisa menjadi appa bagi bayi ini!!” Seolla tampak emosi menanggapi ucapan Namjoon

“Jangan keras kepala Seolla!” nada Namjoon meninggi

“Aku tidak ingin melihatmu lagi oppa!! Kita putus!!” Seolla tidak mau kalah dengan suaranya yang juga meninggi terkesan membentak malah.

“Kau tidak bisa seperti itu!! Bagaimana bisa kau memisahkan anak dengan appanya?!”

Seolla tersenyum remeh,”Percaya diri sekali kamu sampai mengira bahwa kau benar-benar appa biologis bayiku.”

“Apa maksudmu? Apa kau juga berselingkuh di belakangku?”

“Juga? Hahahaha. Remeh sekali aku dimatamu. Tapi aku sudah tidak peduli. Terserah oppa menganggapku apa, toh aku juga sudah tidak ada harga dirinya di mata oppa.”

“Jangan berbicara memutar-mutar, kau belum jawab pertanyaanku Han Seolla!!”

“Aku tidak mau menjawab. Biar kau mati penasaran siapa appa biologis dari bayiku!! Dan sekarang aku minta oppa keluar dari sini!! Aku muak melihat wajah oppa!!”

Dengan geram Namjoon berlalu meninggalkan ruangan itu sendiri.

Perasaan Seolla campur aduk, sejujurnya dalam hati kecilnya dia tidak menginginkan bayi ini. Tapi dia bisa apa, tidak mungkin dia membuang bayinya khan?

Seolla belum sejahat itu. Dia hanya menangis saat semua orang tidak ada disekitarnya.

*****

“V yang menyelamatkannya?” tanya dokter Seokjin sambil menatap Taehyung intens.

Sementara Taehyung yang duduk di kursi pasien tampak tenang menjawab pertanyaan-pertanyaan Seokjin.

“Aku pikir dia bakal melakukan hal buruk pada Seolla, tapi ternyata tidak.”

“Mengingat V tidak memiliki empati kupikir itu perbuatan yang di luar dugaan.” Seokjin tampak menulis sesuatu pada buku catatannya.

“Aku pernah bertemu dengan V dan dia bisa saja membunuh orang yang dirasa tidak menyenangkan baginya.” tambah seokjin

“Dia pernah hampir menusukkan mataku dengan pensil mekanik saat aku menanyainya sebuah pertanyaan yang baginya tidak menyenangkan.” ucap Seokjin sambil memutar pulpennya, mengingat kejadian mengerikan itu

“Maafkan aku hyung.” lirih Taehyung.

“Gwenchana itu bukan kamu. Jangan pernah meminta maaf akan hal yang tidak kamu lakukan.”

“Tapi dia ada diriku, bagaimana aku tidak bisa mengendalikannya.. Atau aku terlalu lemah. Bahkan untuk menolong Seolla, harus V yang muncul..”

“Seolla itu.. Bukan perempuan biasa, kupikir V hanya bermain-main dengannya karena dia begitu cantik. Seperti dia bermain dengan perempuan-perempuan lain. Tapi sepertinya Seolla lain di mata V.”

ALTER EGO [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang