0 ; kehidupan ketiga

6.2K 708 9
                                    

Sosok pemuda bernama Zeova Sahara kerap juga dipanggil Hara yang entah bagaimana bisa mengalami transmigrasi kedua setelah ia mati dikehidupan kedua nya, jadi ini gimana sih.

Hara sekarang bertransmigrasi ke dalam novel berjudul 'Bastard Killer' yang diberikan oleh bu Kena dan lebih sial nya lagi ia menjadi seorang figuran dengan status anak indigo.

Sudah tau Hara trauma dengan yang namanya hantu hantu an, malah masuk ketubuh anak indigo, udah nih anak yellow flag lagi, kurang sial apa coba hidup nya.

Hara memasuki tubuh seorang remaja laki laki berusia dua belas tahun bernama Aziel Gasendra, seorang remaja yatim piatu dan hidup di panti asuhan, namun ia diadopsi oleh keluarga dari Darius Cakra sang tokoh utama yang nanti nya akan menjadi malaikat maut bagi Ziel.

Ziel adalah anak indigo yang tidak sengaja membocorkan pada orang tua angkat nya sebuah fakta bahwa anak sulung mereka yaitu Cakra adalah seorang pembunuh berantai, karena takut rahasia nya akan terbongkar kemana mana, Cakra membunuh Ziel beserta kedua orang tua nya dengan sadis dan jasad mereka dilempar ke sungai.

Sekarang tujuan Hara adalah, bagaimana cara agar dirinya tidak terbunuh, dan salah satu cara nya adalah diam, ia tidak akan menunjukkan gerak gerik sebagai anak indigo, dan menjadi seperti remaja normal lainnya, pertanyaan, apakah Hara mampu melakukan itu semua sedangkan trauma nya saja sudah terlalu dalam.

Setelah memantapkan niat nya, Hara atau sekarang kita sebut saja Ziel ingin menghampiri keluarga angkat yang telah mengadopsinya.

"Ayo semangat, ini adalah takdir, walau agak menjengkelkan juga" seru Ziel menyemangati diri.

Sebelum keluar, Ziel melepaskan liontin milik Ziel asli dan meletakkan liontin tersebut diatas meja.

Baru akan melangkah keluar, disamping pintu sudah ada sosok perempuan yang memakai dress berwarna merah dengan serpihan kaca yang menusuk leher perempuan tersebut.

Ziel rasanya ingin berteriak, bulu kuduk nya mulai merinding, namun sebisa mungkin harus bersikap biasa saja, karena Ziel yang asli selalu acuh terhadap para makhluk halus yang ia lihat, jika tidak maka masalah akan menghampiri nya.

Ziel mencoba menetralkan nafas nya, dan berjalan melewati perempuan menyeramkan itu.

Setelah melewati hantu itu, Ziel langsung bergetar lemas, pikiran buruk mulai menyerang nya kembali, sepertinya memang benar, ia membutuhkan seorang psikiater.

Ziel mulai meneteskan air mata nya dan dada nya terasa sesak.

Bertepatan dengan itu orang tua angkat Ziel yang bernama Bagas Abiyasa dan Anna Amberly menghampiri putra bungsu nya.

"Nak kamu kenapa?" Tanya Anna khawatir.

"Sini biar daddy bantu" ujar Bagas sembari menggendong Ziel lalu mengelus pelan punggung remaja itu.

"Ada apa dad?" dari arah tangga muncul Cakra sang tokoh utama sekaligus pembunuh berantai yang sial nya berwajah tampan.

"Daddy tidak tau, tiba tiba adik mu sudah seperti ini" jawab Bagas.

"Sini biar Cakra bantu" ujar Cakra menawarkan diri.

Saat Cakra ingin mendekat ke arah Ziel, Ziel melihat banyak nya arwah jahat yang mengikuti Cakra membuat Ziel mengeratkan pegangan nya pada Bagas.

"Takut" cicit Ziel dengan isakan pelan.

"Ziel takut sama abang?" Tanya Cakra.

Ziel menggeleng pelan, siapa yang takut sama psikopat, ia lebih takut dengan setan berwajah jelek yang berjejer dibelakang Cakra.

Silent Area {Cerita Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang