4 ; hari ke satu

3K 456 9
                                    

Sekarang adalah hari selasa, yaitu dimana ini adalah hari ke dua dirinya bersekolah.

Harus nya sih begitu, namun Ziel terserang demam menyebabkan remaja itu harus izin tidak masuk, masa anak baru udah tidak masuk aja, mau ditaruh dimana muka nya? Dikandang kambing?

"Ziel, kamu istirahat saja, kalau butuh apa apa, panggil saja mbak Keira" itu lah pesan Cakra kepada Ziel sebelum pemuda tampan itu berangkat sekolah.

Kalau sekarang sih Ziel sedang makan nasi goreng buatan Keira, walau agak mau muntah sedikit karena dirinya sedang sakit, namun Ziel tetap meneruskan makan nya.

Setelah habis, Ziel menyerahkan piring kosong tersebut pada Keira.

"Nah sekarang tuan muda minum obat nya ya" ujar Keira dengan wajah berseri seri.

"Iya mbak" balas Ziel seraya menunjukan wajah riang.

Ia ingat bahwa tadi saat pertama kali Keira masuk ke kamar nya, perempuan itu menangis histeris dan mengulang kata maaf pada Ziel membuat dirinya merasa jengah.

Alhasil Ziel memaafkan Keira walau sebenarnya ia tidak tau apa kesalahan perempuan itu, namun daripada telinga nya harus tuli mendengar rengekan dari Keira mending maafin aja.

Setelah dirinya memaaf kan Keira, perempuan itu berjanji akan merawat Ziel bahkan sampai remaja itu dewasa, errr bukan nya ini agak berlebihan, namun Ziel terpaksa harus menyetujui hal ini daripada dirinya diteror oleh Keira.

Setelah Ziel meminum obat, Keira menyuruh remaja itu untuk istirahat dan menyalakan televisi agar Ziel tidak merasa bosan.

"Tuan muda mau saya temani disini?" Tanya Keira menawarkan diri.

Ziel dengan cepat menggeleng "tidak usah, mbak Keira bisa keluar kok hehe"

Keira memperlihatkan raut wajah sendu setelah mendengar penolakan dari Ziel, rasanya lebih sakit daripada ditolak oleh mas crush.

Ziel yang melihat hal tersebut jadi tidak enak sendiri.

"Kalau Ziel butuh sesuatu, nanti Ziel bakal manggil mbak" lanjut Ziel.

Seketika raut wajah Keira berubah menjadi berseri.

"Benar ya tuan muda, awas kalau bohong" ujar Keira dengan tatapan tajam lalu keluar dari kamar meninggalkan Ziel.

Ziel menatap kepergian Keira dengan pandangan bertanya "ini siapa sih yang jadi majikan nya, gw atau tuh cewek"

Setelah kepergian Keira, Ziel memutuskan untuk menonton televisi, sekalian mengisi kegabutan yang melanda jiwa serta raga nya, eh raga Ziel maksudnya.

Sebenarnya Ziel tidak terlalu suka menonton televisi, namun ia tidak mau membaca novel bahkan melihat sampul nya sekalipun, takut saja nanti bukan nya tenang diakhirat malah nyasar ke raga orang lagi.

Ziel menonton kartun berjudul "Dora dan sepatu bot", namun Ziel bingung, kan itu sepatu ya, kenapa jadi monyed.

Disepanjang video, Ziel tidak henti henti nya berteriak.

"Apakah kamu melihat janda desa?"

"Itu dirumah pak rt" teriak Ziel.

"Apakah kamu melihat janda desa?"

"Itu loh lagi bercocok tanam di rumah pak rt" Ziel mulai geram.

"Dimana?"

"Budeg ya, di rumah pak rt gw bilang"

"Dimana?"

Ziel langsung mematikan televisi nya lantaran merasa kesal.

"Au ah, cari sendiri sono" dengus Ziel.

Silent Area {Cerita Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang