5 ; hari ke satu bagian II

2.4K 405 24
                                    

Setelah makan es cream dengan Keira dan Jergan, Ziel sekarang sedang bersantai dikamar nya.

"Huftt bosen banget" gumam Ziel.

Saat sedang melamun, pintu kamar nya dibuka dari luar, hal itu membuat Ziel duduk dan menatap ke arah pintu.

"Halo adek" ternyata orang yang membuka pintu nya adalah Cakra.

"Hai abang" balas Ziel dengan senyuman manis nya.

Cakra berjalan mendekati Ziel, remaja itu duduk dikasur Ziel dan mengelus pelan surai rambut adik angkat nya itu.

Ziel sendiri merinding dengan apa yang dilakukan Cakra, bagaimana tidak, remaja itu tiba tiba masuk lalu mengelus nya dengan senyuman yang manis.

"Ehmm, bang Cakra perlu sesuatu?" Tanya Ziel.

Cakra menggeleng pelan "enggak, aku hanya ingin menemui mu saja" jawab nya.

Ziel menggaruk tengkuk nya, kenapa jadi canggung seperti ini sih.

"Bang Cakra, besok Ziel boleh sekolah kan?" Tanya Ziel lagi pada Cakra.

Cakra mengernyitkan dahi nya "tidak! Kamu harus tetap istirahat"

Ziel mendengus kesal, dan melayangkan tatapan tajam pada Cakra yang dimana itu malah terlihat menggemaskan.

"Pokok nya Ziel mau sekolah" seru Ziel.

"Tidak, tetap dirumah" balas Cakra yang masih tidak setuju Ziel bersekolah besok.

"Ayolah bang, Ziel malu tau, masa sekolah baru sehari udah gak masuk dua hari aja, please lah" rengek Ziel seraya menggoyang lengan Cakra.

Cakra menyipitkan mata nya saat melihat wajah Ziel yang memelas, ingin rasanya Cakra cekik terus mutilasi badan remaja itu lalu menyimpan kepalanya untuk dipajang.

"Haahh, ya sudah, tapi jangan beli yang aneh aneh besok" ujar Cakra memperingatkan.

Ziel berbinar senang lalu mengangguk cepat, membuat Cakra tersenyum tipis melihat reaksi yang diberikan adik nya itu.

"Oh ya bang, daddy sama mommy kapan pulang?" Tanya Ziel.

"Ehmm, mungkin dua hari lagi, kamu tunggu aja" jawab Cakra seraya tersenyum.

Ziel mengangguk mendengar jawaban dari Cakra, kalau menurut novel, setelah kedua orang tua Cakra pulang, Ziel menceritakan pada orang tua angkat nya kalau Cakra adalah seorang psikopat yang sudah memakan banyak korban, Cakra yang mendengar semua itu menjadi geram dan akhirnya membunuh nya beserta kedua orang tua nya sendiri, bahkan Cakra sama sekali tidak merasa sedih atau pun menyesal telah membunuh orang tua kandung nya.

Membayangkan nya saja membuat Ziel merinding, namun tentu saja alur tersebut tidak akan diikuti oleh Ziel, siapa juga yang ingin mati terus mayat nya dibuang begitu saja.

"Bang, Ziel mau mandi" ujar Ziel pada Cakra.

Cakra menaikan alis nya sebelah "mandi sendiri?"

Ziel mengedipkan mata nya beberapa kali "ya iya dong, masa dimandiin tetangga"

Cakra terkekeh pelan mendengar jawaban dari Ziel, yaaa menurutnya lucu saja.

"Tapi nanti kalau kena kepala kamu gimana" ujar Cakra diselingi tatapan khawatir.

"Gak papa, Ziel kan bisa mandi dibathup, jadi gak bakalan kena kepala" balas Ziel seraya memegang kepala nya yang sakit.

Cakra mengehela nafas pelan, kalau seperti ini ia tidak bisa melarang Ziel untuk mandi, remaja itu memang pintar untuk mencari alasan.

Silent Area {Cerita Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang